GridHot.ID - Pedangdut Uut Permatasari diketahui menjadi istri polisi sejak 2015 lalu.
Walau dinikahi seorang polisi, penyanyi senior ini tetap sederhana.
Pembawaan hingga penampilannya pun tidak pernah berlebihan.
Dilansir dari wartakotalive.com, pedangdut Uut Permatasari tinggal di rumah kos saat memutuskan pindah ke Bali.
Ketika itu Uut Permatasari menemani tugas Tri Goffarudin Pulungan, suaminya.
Uut Permatasari dan Tri Goffarudin Pulungan menikah pada 16 Februari 2015.
Meski harus tinggal di rumah kos sejak Januari hingga Juli 2023, Uut Permatasari tidak protes pada suaminya.
"Enam bulan saya ngekos," kata Uut Permatasari di Studio 41, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Jumat (11/8/2023).
Di rumah kos itu Uut Permatasari dan suami serta anak-anaknya tidur di tempat tidur yang tidak begitu besar.
"Tempat tidur ditempati bersama anak-anak, tapi ya tetap happy," ujar Uut Permatasari.
Bagi Uut Permatasari, peran menjadi istri begitu dinikmatinya.
"Rasanya tetap nikmat kalau bersama suami dan anak-anak," ucap Uut Permatasari.
Rumah kos yang tidak begitu besar ukurannya itu tidak dipersoalkan Uut Permatasari karena tempatnya dekat dengan lokasi dinas suami di Polda Bali.
"Di Bali kan suka macet, cari kontrakannya yang dekat tempat suami," kata Uut Permatasari.
"Paling cuma 25 langkah kaki sudah sampai kantor," lanjutnya.
Mengutip tribuntrends.com, diberitakan sebelumnya, suami Uut Permatasari, Tri Goffarudin Pulungan pernah menjabat sebagai Kapolres Gowa, Sulawesi Selatan.
Potret sederhana keduanya terlihat ketika menempati rumah dinas.
Rumah dinas tersebut tampak sederhana dengan model bangunan zaman dulu.
Diperistri polisi, kehidupan Uut Permatasari jauh dari glamour.
Ia tetap berpenampilan sederhana dengan pembawaan yang bersahaja.
Penyanyi dangdut satu ini bahkan masih sering belanja ke pasar tradisional sambil menggendong buah hatinya.
Saat ke pasar, penampilan Uut Permatasari layaknya ibu-ibu biasa.
Ia hanya mengenakan daster dan rambut yang dicepol serta wajah polos tanpa make up.
Kain yang ia pakai untuk menggendong sang anak juga merupakan jarik tradisional motig batik.
Dalam tayangan Brownis TransTV, Uut Permatasari menegaskan kalau ia mencintai sang suami bukan karena jabatannya.
Meski suami memiliki gaji besar, penyanyi dangdut berusia 41 tahun ini tidak pernah meminta barang-barang mewah.
Ketika diberi uang oleh suami, Uut Permatasari memilih menabungnya untuk masa depan anak-anak.
"Dari jadi pengantin, sudah tujuh tahun, enggak pernah meminta sesuatu. Betul, boleh ditanya. Enggak pernah minta barang-barang mewah atau apa, enggak. Karena saya ngerasa kalau saya dikasih gaji, aduh sayang ya kalau boros-boros. Jadi saya harus simpan untuk anak ke depannya," ujar Uut Permatasari.
"Jadi saya memposisikan diri bukan sebagai public figure. Benar-benar ibu rumah tangga, istri dari seorang pegawai negeri yang dipersenjatai. Semua orang pasti sudah tahu kan gajiinya. Nah, di situ saya harus hati-hati," tambah Uut Permatasari.
Tak pernah meminta barang mewah, Uut Permatasari hanya meminta sang suami menjadi imam yang baik dan bapak yang bertanggung jawab pada keluarga.
"Saya enggak minta banyak. Saya minta suami saya jadi imam, bapak yang baik, yang soleh, terbaik untuk keluarga, tanggung jawab dan bijaksana. Kita juga minta semoga keluarga kecil saya dikasih adem ayem, tenteram," kata Uut Permatasari.
Memiliki jabatan tinggi, suami Uut Permatasari juga terlihat begitu sederhana dan bersahaja.
Tri Goffarudin Pulungan tampaknya merupakan sosok yang lemah lembut dan mengayomi keluarga.
Tak lagi menjabat sebagai Kapolres Gowa, suami Uut Permatasari kini dipindahtugaskan ke Bali.
Uut Permatasari dan anak-anak juga ikut pindah ke Bali.
Baru-baru ini, Uut Permatasari sedang ditimpa musibah.
Rumahnya dibobol maling yang berhasil menggondol barang.
Dua buah AC di rumah pelantun lagu Putri Panggung ini dibawa kabur maling.
Rumah Uut Permatasari yang kemalingan ini memang tidak berpenghuni.
Hal ini dikarenakan ia kerap mengikuti sang suami bertugas di luar kota.
Oleh karena itu, tidak ada barang berharga di rumah selain AC dan kasur.
"Dia loncat pager, pas Magrib, jadi orang-orang selesai shalat 'hei kamu ngapaiin!' (pelaku) 'enggak ngapa-ngapain', lari, kabur," dikutip dari YouTube Pagi Pagi Ambyar Trans tv.
"Satu bawa motor, satu bagian megang AC. Lari diteriakin, dikejar polisi sampai Polda, kena satu, satu kabur," kata Uut Permatasari.
Meskipun satu pelaku lainnya sempat kabur, polisi akhirnya berhasil menangkapnya. "Akhirnya yang satu tertangkap sembunyi di rumah (entah) mana," sambungnya.
Baru diketahui kemudian oleh Uut Permatasari, pelaku ternyata tak hanya mencuri di rumahnya, tapi juga berhasil mengambil motor milik tetangganya.
"Setelah rumah saya, rumah teman saya dibobol juga," kata ibu dua anak ini.
"Sepeda motornya ilang, di komplek yang sama," imbuhnya.
Padahal rumah tempat tinggalnya itu menempel persis di belakang Polda Banten dan juga dihuni hampir 90 persen oleh anggota polisi.
"Di situ 90 persen penghuninya polisi karena pas sampingnya Polda, temboknya Polda," kata Uut Permatasari.
Meskipun hanya AC yang hilang, Uut tetap melaporkan kejadian pencurian itu untuk memberikan efek jera pada pelaku.
"Saya enggak mau pro dengan yang namanya kejahatan," ujar Uut.
"Mencuri tindak kejahatan nanti (kalau tidak dilaporkan) tuman (kebiasaan)," pungkasnya.(*)