Gridhot.ID - Innalillahi wa innailaihi rojiun, sosok pelukis kondang ini meninggal dunia.
Namanya akan selalu dikenang meski sosoknya sudah tiada dan karya-karyanya akan terus abadi.
Sosok yang baru saja meninggal dunia tersebut adalah Djoko Pekik.
Dikutip Gridhot dari Kompas TV, pelukis senior Djoko Pekik meninggal dunia di usia 85 tahun pada Sabtu (12/8/2023).
Kabar duka Djoko Pekik meninggal dunia itu disampaikan oleh Sutradara Garin Nugroho Riyanto melalui akun Instagram pribadinya.
Garin mengatakan bahwa Djoko Pekik mengembuskan napas terakhirnya di RS Panti Rapih Yogyakarta.
"Telah meninggal dunia dengan tenang Bapak DJOKO PEKIK (usia 85 tahun) pada hari Sabtu Kliwon, 12 Agustus 2023 pukul 08.19 WIB di RS Panti Rapih Yogyakarta," tulis Garin.
Selain itu kabar duka ini diunggah oleh akun Instagram Butet Kartaredjasa. Butet menyampaikan duka cita atas berpulangnya seniman Tanah Air tersebut.
“Selamat jalan Pak Djoko Pekik. Sumangga Gusti,” tulis Butet dalam unggahannya, Sabtu (12/8/2023).
Dikutip Gridhot dari Kompas.com, semasa hidupnya Djoko Pekik pernah menjadi tahanan politik, dan ini mengakibatkan dirinya harus dikucilkan dari masyarakat.
Cerita ini disampaikan Djoko dalam wawancara di program Beginu di YouTube Kompas.com, edisi 28 Maret 2022 yang lalu.
“Saya dibenci semua orang. Pelukis bukan pelukis saya dibenci karena eks tapol. Saya di-blacklist 30 tahun makan apa sebagai pelukis dan saya punya anak punya istri,” kata dia.
Bahkan saat tetangganya atau kawan-kawannya mengadakan kenduren atau selametan, acara pernikahan yang diadakan rekannya, Pekik juga tak diundang karena eks tapol.
Saat itu bahkan tidak ada yang berani menyentuhnya dan berbicara langsung dengan Pekik karena takut terlibat.
“Saya selamat 65 bisa hidup 18 bisa tembus artinya karya saya bisa dianggap orang sampai saat ini,” kata dia.
Untuk bertahan hidup, Pekik melakukan berbagai hal seperti menjahit dan tetap melukis sampai saat itu ditegur oleh salah satu wartawan mengapa senang melukis dengan tema-tema tertentu.
“Mbok melukis yang indah-indah agar bisa dijual,” ujar Pekik menirukan wartawan.
“Saya ini tingkat pelukis sudah mbalap, jangan untuk ngandong sehari-hari. Saya ini dipelihara cara kuda balap siap tempur setiap saat,” jawaban Pekik.
Tak hanya selamat saat masa-masa itu, Pekik juga diberi keselamatan di umur 85-nya karena mampu melewati pandemi Covid-19, mengingat dirinya tidak bisa mendapatkan vaksinasi karena penyakit gula yang dideritanya.
“Selamat kedua saya ini umur 85, riskan baget sama penyakit sekarang saya punya penyakit rutin gula sampai 600 lebih itu tidak boleh disuntik. Saya masih hidup sampai sekarang masih bisa melukis selama pandemi yang saya pamerkan tunggal,” kata dia.
Tema pamerannya saat itu adalah gelombang masker karena saat itu dunia sedang direpotkan dengan Pandemi Covid-19.
“Saya gambar sampai 25 lukisan dalam waktu pandemi itu saya lukis, dengan tangan gemetar, besok mungkin mati. Saya sebelum mati harus gambar,” kata dia.
Pekik menganggap dia selamat di dua momen, yakni pada 1965 dan selamat saat pandemi Covid-19.
(*)