GridHot.ID - Innalillahi wa innailaihi rojiun.
Tragedi kecelakaan yang melibatkan lift kembali terjadi.
Namun, yang lebih membuat miris adalah, tersangka lift jatuh tersebut malah hanya mengangkat kedua tangannya sembari tersenyum.
Melansir TribunLampung.co.id, Rahmat tersangka lift jatuh di Sekolah Azzahra Bandar Lampung hanya mengangkat kedua tangan lalu tersenyum.
Awak media menayangkan kepada tersangka Rahmat usai Kasat Reskrim Polresta Bandar Lampung Kompol Dennis Arya Putra menetapkannya sebagai tersangka.
Dalam perkara lift Sekolah Azzahra bandar Lampung jatuh, awak media menanyakan apakah kejadian tersebut kelalaian tersangka Rahmat atau apakah ada yang memerintahnya.
Tersangka dengan menggunakan kaus kerah hitam dan celana pendek hitam bersandal jepit hanya mengangkat kedua tangan.
Rahmat hanya memberikan senyuman dihadapan jurnalis yang hadir saat konferensi pers di Polresta Bandar Lampung.
Sebelumnya, Satreskrim Polresta Bandar Lampung menetapkan Rahmat pemasang lift sekolah Azzahra sebagai tersangka.
Kasat Reskrim Polresta Bandar Lampung Kompol Dennis Arya Putra mengatakan, Rahmat sebagai pemasang lift sekolah Azzahra telah resmi sebagai tersangka.
"Semua tahapan telah kami lalui dan dari hasil pemeriksaan yang bersangkutan Rahmat sebagai tersangka per hari ini," kata Kasat Reskrim Polresta Bandar Lampung Kompol Dennis Arya Putra pada konferensi pers di Mapolresta Bandar Lampung, Kamis (10/8/2023) malam.
"Pada malam hari ini kami telah selesai melakukan serangkaian penyidikan dan kami telah menetapkan Rahmat sebagai tersangka," kata Kompol Dennis.
Ia mengatakan, pihaknya telah melakukan pemeriksaan saksi-saksi hingga mengumpulkan barang bukti.
Serta memeriksa keterangan ahli dan mendapatkan petunjuk atas semua rangkaian penyidikan tersebut.
"Jadi berdasarkan perpol 6 tahun 2019 pasal 1 angka 9 kami yakin bahwa dua alat bukti yang cukup, sehingga kami menetapkan Rahmat ini sebagai tersangka," kata Kompol Dennis.
Kompol Dennis mengatakan, pihaknya mengatakan akibat kelalaian tersebut yang mengakibatkan 9 korban.
"Ada tujuh korban yang meninggal dunia dan dua orang luka berat tapi saat ini sudah membaik," kata Kompol Dennis.
"Dari hasil penyidikan yang telah kami lakukan bahwa Rahmat ini telah melakukan kelalaian hingga menewaskan tujuh orang meninggal dunia," kata Kompol Dennis.
Kompol Dennis mengatakan, pihaknya juga telah mendapatkan keterangan dari ahli laboratorium forensik Palembang Polda Sumsel.
Pihak dari akademisi Itera ahli daya angkut pesawat angkat dan telah menetapkan adanya technical eror yang dilakukan tersangka.
"Apa yang dilakukan tersangka ini tidak sesuai standar operasional, standar kompetensi dan standar nasional Indonesia," kata Kompol Dennis.
Sehingga mengalami kecelakaan tersebut bahwa pesawat daya angkat tersebut tidak layak untuk digunakan sebagai angkut barang maupun angkut orang.
"Dari penjabaran tersebut kami dapat menetapkan tersangka Rahmat dan pelaku sudah dilakukan penahanan," kata Kompol Dennis.
Saat ditanya bakal tersangka lainnya, Kompol Dennis mengatakan, polisu akan melakukan pengembangan kasus tersebut.
"Karena kasus tersebut harus sesuai objektif kepada masyarakat apa kelalaian, sehingga meninggal dan luka berat," kata Kompol Dennis.
Ia mengatakan, dari hasil penyelidikan bahwa tersangka ini bukan konsultan bangunan atau pengawas.
"Jadi tersangka ini berperan memasang lift dan pengadaan lift tersebut, untuk menunjang kebutuhan pekerjaan mereka," kata Kompol Dennis.
Saat tanya bagaimana pihak yayasan apakah ada diberikan sanksi, Kompol Dennis mengatakan, pihaknya akan kembangkan kasus tersebut.
"Apakah peran aktif dan bagaimana dalam aturan dan pertanggungjawaban yang ada terhadap peristiwa tersebut," kata Kompol Dennis.
"Kami sudah menganalisa dan beberapa kajian ahli menyimpulkan bahwa technical eror lift tersebut," kata Kompol Dennis.
Tersangka dipersangkaan pasal pasal 9 Undang-undang RI no 1 tahun 1970 tentang keselamatan kerja Jo pasal 186 Permenaker no 8 tahun 2020.
Atau pasal 186 jo pasal 25 ayat 2 dan ayat 3 Undang-undang RI no 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan Jo UU RI nomor 11 tahun 2020 tentang ciptaker.
Atau pasal 359 KUHPidana dan pasal 360 KUHPidana dengan ancaman enam tahun penjara.
"Ada barang bukti yang diamankan dari kejadian tersebut yakni motor mesin, pengait dan klem-klem," kata Kompol Dennis.
Ia mengatakan, pihaknya akan ada menetapkan tersangka baru dan pihaknya akan melakukan penyidikan secara berlanjut.
"Apa saja rangkaian ada orang yang bertanggung jawab sesuai hukum yang berlaku," kata Kompol Dennis.
Ia mengatakan, pihaknya meminta kepada perusahaan untuk terus edukasi agar setiap perusahaan harus ada pelaku usaha yang berkompetensi.
"Itu semua harus diterapkan dengan ilmu fisika demi keselamatan kerja yang layak," kata Kompol Dennis.
Dilansir dari tribun-bali.com, tragedi kecelakaan yang melibatkan lift kembali terjadi.
Kali ini kecelakaan lift terjadi di sekolah Azzahra Bandar Lampung pada hari Rabu 5 Juli 2023 pukul 16.30 WIB.
Akibat insiden naas itu, sebanyak sembilan orang dikabarkan menjadi korban dan tujuh diantaranya meninggal dunia.
Sesaat setelah insiden, para korban langsung dilarikan ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Bumi Waras (RSBW) Bandar Lampung.
Dilansir dari TribunLampung, pada pukul 20.00 WIB di IGD RS Bumi Waras tersisa tiga orang korban.
Dua masih dalam keadaan hidup dan satu orang sudah ditutupi wajahnya dengan kain di atas bed pasien.
Sementara itu, korban lainnya sudah dibawa oleh pihak keluarga pulang ke rumah duka dengan menggunakan mobil ambulans dari Pemkot Bandar Lampung.
Kronologi
Menurut informasi, para korban jatuhnya lift di sekolah Azzahra tersebut merupakan pekerja yang bekerja di lantai atas bangunan sekolah.
Setelah menyelesaikan pekerjaannya, para pekerja tersebut berniat pulang dan menggunakan lift barang untuk turun.
Namun naas, musibah tidak ada yang tahu kapan datangnya, lift yang ditumpangi malah terperosok jatuh bersamaan dengan sembilan korban.
Hal ini diungkapkan oleh pihak keamanan sekolah Azzahra, Arifan.
"Kejadian itu terjadi pada pukul 16.30 WIB saat pekerja hendak pulang setelah menyelesaikan pekerjaan di lantai atas,"
"Begitu kejadian saya langsung bantuin korban masuk ke dalam mobil, totalnya ada 9 orang dewasa lelaki semua yang menjadi korban,"
"Jadi pekerja itu merupakan tukang bangunan di bagian atas bangunan sekolah Azzahra. Jadi mereka mau pulang pada 16.30 WIB melalui lift tersebut,"
"Saya langsung lari dan menggotong para korban, korban dibawa ke rumah sakit Bumi Waras bersama teman-teman saya juga dengan menggunakan empat mobil," kata Arifan.
Ia mengatakan, para korban terjatuh dari ketinggian dan mengalami luka patah kaki.
"Jadi korban itu mereka sadar semua pada saat itu, tapi semua pekerja patah kaki," kata Arifan.
Sementara Kasat Reskrim Polresta Bandar Lampung Kompol Dennis Arya Putra mengatakan, pihaknya langsung melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) setelah mendapat laporan dari masyarakat.
"Benar ada insiden tersebut, lift ini yang digunakan untuk mengangkut barang tetapi digunakan pekerja turun naik bekerja," kata Kompol Dennis Arya Putra.
Korban ada yang mengalami patah dan langsung dibawa ke rumah sakit.
"Korban ini ada 9 orang yang merupakan tukang di sekolah Azzahra," kata Kompol Dennis.
Ia mengatakan, korban mengalami insiden kecelakaan luka dirawat di RSBW.
"Kami sudah olah TKP dan masih cari tahu apa penyebabnya, sehingga terjadi kecelakaan kerja tersebut hingga ada yang meninggal dunia," kata Kompol Dennis.
Ia mengatakan, lift yang digunakan pekerja ini adalah lift barang dimana peruntukan itu digunakan untuk barang.
Tetapi lift yang digunakan untuk mengangkut barang ini malah dijadikan untuk mengangkut para pekerja.
"Kami sedang kembangkan terkait penyebab dan peran-peran pihak lainnya, kami akan melakukan penyelidikan dan terutama ada peristiwa pidananya," kata Kompol Dennis.
Dokter RSBW Arli membenarkan ada sembilan orang yang dilarikan ke RSBW.
"Korban ada 9 orang yang dibawa ke RSBW, ada 2 yang masih selamat dan 7 orang meninggal dunia," kata dr Arli.
Ia mengatakan, korban mengalami patah tulang hingga di kepala dan kemungkinan luka dari dalam.
"Ada beberapa yang datang ke RSBW sudah dalam keadaan meninggal dan kritis dan ada yang masih sadar. Ada yang sudah ada yang dibawa keluarganya," kata Arli.
Duka Keluarga Korban
Tragedi kecelakan lift di sekolah Azzahra menyisakan duka mendalam untuk keluarga korban.
Bersumber dari TribunLampung di lokasi, belasan pihak keluarga sedang menunggu di depan IGD rumah sakit.
Kesedihan tak terbendung tampak pada keluarga saat menceritakan kondisi adiknya yang sedang dirawat.
Kedua korban kecelakaan yang dirawat bernama Herizal dan Sukaji.
"Jadi mas, saya denger informasi adik saya kecelakaan dari Lift tempat ia bekerja sekira Pukul: 17.00 WIB spontan saya kesini dan benar saja saya melihat adik saya Herizal (42) sudah tak berdaya di atas kasur IGD," kata Erna sembari meneteskan air mata.
Sementara kondisi Herizal menurut Erna mengalami patah tangan, paha sobek, hingga tulangnya terlihat.
"Ya ampun mas, kondisinya tangan dan kaki patah. Pahanya sobek tulang betis keluar, mas mas," ujarnya bersedih.
Untuk alamat Herizal sendiri berada di Kupang Teluk Betung Bandar Lampung.
Di tempat yang sama ayah dari Sukaji sempat tidak percaya ketika diberi tahu anaknya kecelakaan.
"Saya awalnya kira penipuan mas, jadi awalnya saya tidak percaya karena anak saya Sukaji ini baru 2 hari ikut bekerja di Sekolah Azzahra itu," kata Ayub Sugita, Ayah Sukaji.
"Namun setelah saya suruh saudara menjenguk ternyata benar dia sedang di rawat.
Menurutnya kondisi anaknya saat saat di temui di RSBW dalam keadaan sadar.
Namun terdapat luka parah bagian tangan, kaki hingga pelipis.
"Sadar tadi tapi kondisnya parah mas, patah remuk dan pelipisnya luka," kata dia.
Sukaji sendiri merupakan warga Teluk Pandan Kabupaten Pesawaran dan masih lajang.
Ayub Sugita ayah korban sangat berharap pihak sekolah Azzahra bertanggung jawab atas kejadian ini.
"Kami sangat mengharapkan bantuan dari pihak sekolah supaya dibantu pengobatan mas, karena kami ini juga kurang mampu keadaan lagi sulit mas," pungkasnya.
Hingga berita ini terbit puluhan pihak keluarga masih berada di RSBW.
Kesaksian Warga: Dengar Suara Keras
Meurut kesaksian warga setempat, sempat mendengar suara dentuman benda jatuh dari dalam sekolah Azzahra, Bandar Lampung, Rabu 5 Juli 2023 sore.
Suara tersebut diduga bersumber dari lift sekolah Azzahra, Bandar Lampung yang terjatuh saat insiden kecelakaan terjadi pukul 16.30 WIB.
Dalam peristiwa jatuhnya lift sekolah Azzahra, Bandar Lampung, sembilan pekerja bangunan jadi korban.
Mereka selesai kerja untuk pekerjaan renovasi lalu turun menggunakan lift.
Akibat, sebanyak tujuh pekerja meninggal dunia.
Sementara dua orang lainnya mengalami luka parah dan dirawat di Rumah Sakit Bumi Waras Bandar Lampung.
Warga sekitar, Yusuf mengatakan mulanya tidak tahu jika suara dentuman itu lift yang jatuh.
"Saya sebenarnya tidak tahu kalau ada kecelakaan, baru tahu setelah Magrib tadi," ujar Yusuf saat ditemui Tribun Lampung, Rabu (5/7/2023).
"Tadi sore memang ada suara keras kayak benda jatuh, tapi saya enggak tau itu suara apa," imbuhnya.
Yusuf melanjutkan, pihak kepolisian juga telah datang ke lokasi sekolah untuk melakukan olah TKP.
"Tadi sekitar jam 8 malam ada mobil Inafis polisi datang, kayaknya sih olah TKP,"
Namun kata Yusuf, dirinya tak mengetahui secara pasti terkait kronologi peristiwa kecelakaan tersebut.
"Saya enggak tahu pasti, soalnya dari tadi sore normal-normal aja," kata Yusuf.
"Enggak ada ambulans dateng juga yang dateng, saya enggak tahu korban dibawa ke rumah sakit naik apa," imbuhnya.
Pantauan Tribun Lampung di lokasi, Rabu (5/7/2023) sekira pukul 21.30 WIB, suasana sekolah Azzahra tampak sepi.
Tak ada aktivitas di area sekolah tersebut, namun lampu dari gedung sekolah terlihat menyala.
Terlihat, bangunan sekolah memang masih dalam tahap renovasi pada bagian lantai paling atas gedung tersebut.'
Identitas 9 Korban
Kasat Reskrim Polresta Bandar Lampung Kompol Dennis Arya Putra mengatakan, ada tujuh pekerja yang meninggal dunia dari insiden lift maut di sekolah elit Azzahra.
"Ada tujuh pekerja yang tewas dari insiden lift maut Sekolah Azzahra dan dua korban lainnya sedang mendapatkan perawatan medis di Rumah Sakit Bumi Waras (RSBW)," kata Kasat Reskrim Polresta Bandar Lampung Kompol Dennis Arya Putra saat diwawancarai di depan Sekolah Azzahra, Rabu (5/7/2023).
Ia mengatakan, para korban meninggal total tujuh orang, terdiri enam warga Kota Bandar Lampung dan satu orang warga Kecamatan Merbau Mataram, Kabupaten Lampung Selatan.
Adapun tujuh orang pekerja yang menjadi korban lift maut Sekolah Azzahra yakni;
- Romi (32) Jalan DR Harun 1, Kecamatan Tanjungkarang Timur, Bandar Lampung.
- Edy Mulyono (38) Jalan Suban, Kecamatan Merbau Mataram, Kabupaten Lampung Selatan.
- Udin (65) warga Jalan Pangeran Emir M Noer, Kecamatan Telukbetung Utara, Bandar Lampung.
- Rahmatullah (38) warga Jalam AMD Kelurahan Tanjung Gading, Kecamatan Kedamaian, Bandar Lampung.
- Selamet Saparudin (44) warga Jalam AMD Kota Jawa, Kelurahan Negeri Olok Gading, Kecamatan Telukbetung Barat, Bandar Lampung.
- Asep Nursyamsi (39) warga Tanjung Jati, Kelurahan Negeri Olok Gading, Kecamatan Telukbetung Timur, Bandar Lampung.
- Ahmad Burhan (39) warga Jalan Bungur, Kelurahan Negeri Olok Gading, Kecamatan Telukbetung Timur, Bandar Lampung
Dua korban tersebut yakni:
- Sutaji (25) warga Dusun Seribu, Kelurahan Gebang, Kecamatan Teluk Pandan, Kabupaten Pesawaran.
- Herizal (42) warga Kelurahan Kupang Kota, Kacamatan Telukbetung Utara, Bandar Lampung. (*)