Gridhot.ID - Perkembangan teknologi kecerdasan buatan AI (Artificial Intelligence) bak pisau bermata dua.
AI mendapat pujian karena dapat meningkatkan produktivitas, tapi di sisi lain AI juga dikhawatirkan dapat menggeser pekerjaan yang biasa dilakukan manusia.
Bahkan, lowongan pekerjaan yang berkaitan dengan AI kini dilaporkan meningkat lebih dari 1.000 persen pada kuartal II-2023 dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Setidaknya begitulah fenomena di pasar kerja global di Upwork, situs freelance (pekerja lepas) terkenal.
Berkat fenomena AI boom (ledakan AI) generatif, ini menciptakan lebih banyak jenis pekerjaan yang ditawarkan di pasar kerja.
Misalnya, peran seperti Deep learning engineer, pengembang chatbot AI, prompt engineer, anotator data, seniman di situs AI generatif gambar Stable Diffusion and Dall-E artists, spesialis OpenAI Codex, ahli etika AI, dan banyak lagi.
Di samping itu, fenomena AI boom ini turut membuat perusahaan merekrut banyak pekerja baru untuk mengembangkan AI, sebagaiaman dihimpun KompasTekno dari CNBC, Senin (14/9/2023).
Menurut studi Upwork, hampir setengah dari manajer perekrutan berencana untuk mempekerjakan lebih banyak pekerja lepas dan karyawan penuh waktu guna mengakomodasi peningkatan kebutuhan terhadap pekerjaan kreatif yang berbasis AI.
10 pekerjaan yang dibutuhkan di tengah AI yang makin populer
Forum Ekonomi Dunia (World Economic Forum) juga memublikasi riset soal kecerdasan buatan dan dunia kerja.
Menurut riset bertajuk Future of Jobs Report 2023, pada 2027, keberadaan AI bakal menciptakan 2,6 juta lapangan kerja baru.
Baca Juga: 7 Pekerjaan yang Tak Bakal Digantikan AI, Tak Ada Alasan untuk Nganggur!
Dalam riset tersebut, ada 10 pekerjaan/skill yang paling diminati dan dibutuhkan seiring dengan teknologi AI yang makin populer, sebagai berikut:
- Spesialis AI dan machine learning
- Spesialis sustainability (keberlanjutan)
- Analis intelijen bisnis
- Analis keamanan informasi
- Engineer fintech
- Ilmuwan dan analis data
- Engineer robotika
- Engineer elektroteknologi
- Operator peralatan pertanian
- Spesialis transformasi digital
Diprediksi, jumlah ahli AI dan machine learning melonjak 40 persen pada 2027.
Sementara kebutuhan untuk peran, seperti analis data atau spesialis data meningkat 30-35 persen, serta analis keamanan informasi meningkat sebesar 31 persen.
Namun, di sisi lain, ada pekerjaan yang cenderung mulai sedikit dibutuhkan, bahkan terancam punah tergantikan AI di antaranya peran administratif, kasir, penjaga tiket, entri data, akuntansi, staf pembukuan dan penggajian, hingga sekretaris.
Baca Juga: Para Pekerja di DKI Jakarta Diramalkan Bakal Paling Banyak Digusur AI, Kok Bisa?
(*)