GridHot.ID - Video viral yang menunjukkan guru dibully puluhan siswa SMA menjadi perbincangan di jagat maya.
Aksi bullying tersebut kabarnya terjadi di SMA Negeri 15 Maluku Tengah pada Senin (14/8/2023).
Dilansir dari unggahan di akun Instagram @memomedsos pada Kamis (17/8/2023), tampak seorang guru perempuan berhijab tengah disoraki oleh puluhan siswa.
Kunci motornya tguru tersebut juga diambil seorang siswa.
"Seng (Tidak) bisa pulang," sorak para siswa berulang kali.
Diketahui, guru tersebut bernama Maryam Latarissa. Ia juga menjabat sebagai wakil kepala sekolah.
Maryam Latarissa mengalami bully saat para siswa tengah melakukan unjuk rasa soal kebijakan sekolah yang dirasa tidak memihak siswa pada Senin (14/8/2023) kemarin.
Melansir TribunJakarta.com, aksi para siswa ini buntut sejumlah kebijakan yang diberlakukan sekolah.
Mulai dari penunjukan Ketua Osis tanpa melibatkan Majelis Perwakilan Kelas sekolah hingga larangan berpendapat.
Selain penunjukan Ketua Osis dan larangan berpendapat, pengangkatan Ketua Gudep Pramuka juga disebut menyalahi aturan, pasalnya masa bakti ketua Gudep yang lama masih tersisa satu tahun.
Respons Warganet
Melihat unggahan di akun Instagram @memomdsos, sejumlah warganet menuliskan pendapatnya pada kolom komentar.
Banyak warganet menyayangkan aksi para siswa tersebut.
"Yang didemo kebijakan apa sih? Kok sampai segitunya sama guru. Jadi guru dimasa sekarang banyak betul tantangannya," komentar salah satu warganet.
"Disekolahin bukannya makin pinter, ank2 skrg attitudenya pada kemana si," komentar warganet lain.
"Kok anak skg pda brani ya ma guru? Miris ih," komentar warganet yang mengaku miris.
Guru Sudah Maafkan
Melansir TribunJakarta.com, Maryam mengaku telah memaafkan tindakan para siswanya.
Bahkan, tanpa diminta, Maryam telah memaafkan mereka pasca-kejadian di lingkungan sekolah itu.
Hal itu diungkapkan Maryam saat konferensi pers di aula SMA Negeri 15 Maluku Tengah, Rabu (16/8/2023).
Baginya, para siswa seperti anak-anaknya sendiri.
"Dan sebelum Konfrensi pers ini saya sudah memberikan maaf untuk mereka karena itu anak anak saya, saya Ikhlas," ungkap Maryam yang juga Wakasek SMA Negeri 15 Maluku Tengah itu.
Lanjutnya, kejadian itu dianggapnya sebagai cobaan baginya dan juga bagi dunia Pendidikan.
Sehingga patut diambil pelajaran untuk lebih baik di kemudian hari.
"Kejadian ini adalah merupakan cobaan karena kita sebagai umat beragama. Sebagai seorang guru kita harus ketahui bahwa ada hal hal yang tidak bisa kita dukung, ya lain rumah jua," katanya.
(*)