Gridhot.ID - Kasus penistaan agama yang menjerat Oklin Fia kini masih terus disoroti banyak orang.
Dikutip Gridhot dari Tribun Seleb, Oklin Fia sendiri sudah berusaha meminta maaf atas konten menjilat es krim bernuansa seksual yang dilakukannya beberapa waktu lalu.
"Hari ini saya atas nama Oklin akhirnya mencoba memberanikan diri untuk tampil dan menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh lapisan masyarakat atas video saya yang telah menimbulkan kegaduhan dan keresahan kepada seluruh lapisan masyarakat di Indonesia akhir-akhir ini," ujar Oklin.
"Setelah sebelumnya sempat mengurung diri karena takut dan trauma dan tidak tahu harus bagaimana menghadapi hujatan dan cacian yang saya terima," ungkap Oklin.
"Sejak kecil ibu saya sudah telah mengajarkan saya tentang agama Islam, menjadi seorang muslimah yang baik dan sholehah, saya juga telah dibiasakan untuk menutup aurat dan menggunakan hijab sejak saya masih remaja. Bahkan jauh sebelum saya membuat konten pada sosial media milik saya," kata Oklin.
Oklin pun tetap berusaha memberanikan diri untuk mendatangi kepolisian usai dirinya dilaporkan atas dasar penistaan agama.
Setelah hampir satu bulan lamanya, Oklin Fia selaku tokoh yang ada dalam konten jilat es krim akhirnya buka suara.
Dikutip Gridhot dari Warta Kota, kepada awak media usai menjalani pemeriksaan di Polres Metro Jakarta Pusat, Oklin mengaku sengaja membuat video tersebut untuk lucu-lucuan saja.
Selain itu, lanjut dia, konten itu merupakan hasil recreate (meniru) dari video kreator lain.
"Intinya di video itu, kenapa saya buat video itu? Karena ada video lain yang membuat video itu juga. Jadi saya recreate juga," ungkap Oklin.
Dirinya pun mengaku kapok atas perbuatannya itu dan berjanji tidak akan mengulanginya lagi.
"Iya (menyesal), yang pasti saya dapat pelajaran banyak banget dari kejadian ini, yang pasti ini teguran Allah untuk saya belajar banyak," ungkap Oklin.
Sementara itu, pengacara Oklin Fia, Budiansyah mengatakan jika video tersebut bukan disebarkan oleh kliennya, melainkan oleh orang yang tidak bertanggung jawab.
"Oklin sudah menyampaikan bahwa konten itu dibuat untuk sekedar happy-happy, lucu-lucuan, tidak ada maksud untuk menghina agama tertentu," kata Budiansyah kepada wartawan di Mapolres Jakarta Pusat, Kamis.
"Kalau dibilang Oklin tidak kapok, itu tidak disebarluaskan Oklin sendiri. Tapi dipublikasikan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab," imbuh dia.
Budiansyah memastikan, Oklin sudah sangat menyesali perbuatannya sejak kliennya dilaporkan ke polisi oleh sejumlah pihak.
Kendati begitu, baik Oklin maupun Budiansyah keduanya menegaskan jika hal tersebut tidak akan menyurutkan semangat Oklin untuk menjadi konten kreator ke depannya.
"Saya tetap akan menjadi konten kreator," kata Oklin.
"Untuk menjadi konten kreator yang baik," tambah Budiansyah menyambung pernyataan kliennya.
(*)