Kisah Manusia Berkulit Biru di Dunia Nyata, Kondisi yang Diperparah oleh Perkawinan Sedarah

Selasa, 29 Agustus 2023 | 16:00
New York Post

Manusia berkulit biru

GridHot.ID - Kulit manusia umumnya berwarna putih, kuning langsat, sawo matang, coklat kehitaman, ataupun hitam gelap.

Namun ternyata ada juga kulit yang berwarna biru layaknya Avatar.

Melansir New York Post, ada sebuah keluarga di Kentucky, AS, yang memiliki warna kulit biru.

Kondisi langka tersebut diperparah oleh perkawinan sedarah selama beberapa generasi.

Kisah soal keluarga berkulit biru tersebut dirinci dalam artikel tahun 1982 oleh Cathy Trost dari Universitas Indiana, berjudul "Orang Berkulit Biru dari Troublesome Creek", yang diterbitkan di majalah 82 Science.

Rupanya ada beberap cerita di balik kondisi genetika yang tidak biasa di klan Kentucky itu.

Pada tahun 1820, seorang yatim piatu Prancis bernama Martin Fugate tiba di Troublesome Creek, sebuah daerah terpencil di Kentucky timur.

Martin Fugate menikahi seorang wanita bernamaElizabeth Smith dengan kelainan genetik langka yang sama yang dimilikinya sejak kecil. Kelainan genetik itu mengubah warna kulitnya menjadi biru.

Namun, sebelum pernikahan, Martin Fugate tidak tahu tentang sindrom istrinya itu.

Martin Fugate dan Elizabeth Smith yang mendirikan rumah di Troublesomedikaruniai tujuh orang anak,empat di antaranya berkulit biru.

Tempat tinggal Martin Fugate dan Elizabeth Smith sangat terpencil, dan pendatang baru hampir tidak terlihat.

Baca Juga: Sandiaga Uno Bakal Mantu, Putri Sulungnya Anneesha Atheera Minta Izin Menikah dengan Sosok Ini, Penuh Haru saat Memberi Restu

Hal tersebut mengakibatkan tingginya tingkatperkawinan sedarah.

Ketika Zachary, salah satu putra kulit biru Martin Fugate dan Elizabeth Smith, menikahi saudara perempuan Elizabeth, gen penyakit itu pun terus menyebar. Klan terus berlipat ganda.

Akhirnya, banyak keturunan Fugate yang lahir dengan kelainan genetik kulit biru.

Kehidupan keluarga berkulit biru rupanya tidak semudah itu. Mereka terus-menerus dihina karena penampilannya yang tidak biasa.

Tetangga akan mengejek dan mendiskriminasi mereka membuat keluarga Fugate mengisolasi diri dari orang lain.

Mereka sendiri tidak tahu mengapa kulit mereka memiliki warna yang tidak biasa.

Mereka hanya berusaha untuk hidup bahagia, apalagi yang bisa mereka lakukan?

Keluarga tersebut tidak memiliki masalah kesehatan lainnya, kecuali kelainan genetik kulit biru yang sangat mempengaruhi gaya hidup mereka.

Hanya karena kulit mereka biru, mereka jadi dipermalukan.

Orang-orang miskin berkulit biru terus tinggal di daerah sekitar Troublesome Creek dan Ball Creek hingga abad ke-20.

Kemudian, pada tahun 1960-an, sesuatu akhirnya terjadi, dan kondisi medis yang anehitu diperiksa.

Baca Juga: Akhirnya Terungkap Alasan Pratama Arhan Menikah di Jepang, Sahabat Blak-blakan soal Momen Azizah Salsha Berlinang Air Mata: Drama

Dua anggota klan Fugate bertemu Dr.Madison Cawein III, ahli hematologi di klinik medis Universitas Kentucky.

Dr. Cawein sangat ingin tahu lebih banyak tentang gangguan langka keluarga Fugate.

Oleh karena itu, ia merekrut seorang perawat bernama Ruth Pendergrass untuk membantunya dalam analisisnya.

Ruth Pendergrass juga tertarik untuk menangani kasus tersebut karena sebelumnya dia pernah bertemu dengan seorang wanita biru tua di rumah sakit.

Wanita berkulit biru itu datang untuk meminta tes darah, dan penampilannya yang tidak biasa mengejutkan Pendergrass.

Tes medis yang dilakukan oleh Dr. Cawein dan Pendergrass menemukan kebenaran tentang orang berkulit biru di Kentucky.

Orang-orang berkulit biru itu rupanya memiliki penyakit yang disebut Methemoglobinemia.

Methemoglobinemia adalah kondisi dimana kadar methemoglobin dalam sel darah merah melebihi satu persen, yang membuat kulit menjadi biru, bibir menjadi ungu, dan darah merah biasa menjadi cokelat.

Methemoglobinemia dapat diturunkan atau dipicu oleh paparan bahan kimia seperti benzokain dan xylocaine.

Kabar baik bagi keluarga Fugate di Kentucky adalah penyakit itu bisa disembuhkan, melansir mysteriousfacts.

Dr. Cawein meresepkan mereka tablet biru metilen setiap hari. Warna biru dari kulit mereka pun hilang dalam beberapa tahun.

Baca Juga: 4 Arti Kedutan di Hidung, Pertanda Kekasih Akan Datang Melamar

Setelah menderita rasa malu selama beberapa generasi, mereka akhirnya bisa menikmati kehidupan normal tanpaejekan dan hinaan.

Benjamin "Benjy" Stacy, lahir pada tahun 1975, adalah penerus terakhirkeluarga Fugates yang diketahui, yang juga memiliki warna kulit biru.

Namun, pada usia tujuh tahun, warna kulit birunya menghilang.

Meskipun sekarang Benjamin dan sebagian besar keturunan keluarga Fugate tidak lagi memiliki kelainan kulit biru mereka, tapi terkadang warna biru keluar dari kulit mereka ketika mereka kedinginan atau karena marah. (*)

Tag

Editor : Siti Nur Qasanah

Sumber New York Post