Putri Gusdur Tak Rela Cak Imin Dijegal Isu Korupsi dalam Pilpres 2024, Alissa Wahid: Itu Bahaya untuk Masa Depan Bangsa!

Senin, 04 September 2023 | 19:42
Dok. Pribadi

Putri Gusdur, Alissa Wahid buka suara setelahh KPK buka peluang periksa Cak Imin

Gridhot.ID - Putri Gusdur, Alissa Wahid tidak suka apabila kasus korupsi yang menyeret nama Muhaimin Iskandar atau Cak Imin dipakai untuk menjegal di Pilpres 2024.

Seperti diketahui, kasus korupsi yang menyeret nama Cak Imin kembali mencuat usai deklarasi Cawapres 2024.

KPK mengaku membuka peluang untuk memeriksa Cak Imin atas dugaan korupsi di Kementerian Ketenagakerjaan tahun 2012 lalu.

Perkara yang dimaksud adalah dugaan korupsi pengadaan sistem perlindungan atau proteksi tenaga kerja Indonesia (TKI) dengan nilai kontrak lebih dari Rp 20 miliar.

Cak Imin sendiri pernah menjabat sebagai Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi di era SBY periode kedua tepatnya tahun 2009-2014.

"Siapa menterinya tinggal di-search di Google tahun 2012 siapa yang menjabat sebagai menteri, silakan," ujar Plt Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK, Asep Guntur Rahayu dalam konferensi pers di Gedung KPK, Jakarta Selatan, Jumat (1/9/2023).

Terkait hal itu, Alissa Wahid selaku putri Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid atau dikenal Gusdur buka suara.

Diketahui, hubungan keluarga Gusdur dan Cak Imin tidak baik karena isu kudeta PKB yang dipimpin oleh Cak Imin.

Cak Imin sendiri merupakan keponakan Gusdur alias saudara sepupu Alissa Wahid.

Meski tidak suka dengan Cak Imin, Alissa tidak sepakat apabila kasus korupsi yang menyeret Cak Imin digunakan untuk komoditas politik.

Menurutnya, kasus korupsi yang dipakai untuk menjegal lawan dalam politik sangat membahayakan masa depan bangsa.

Baca Juga: Relawan Projo Sebut Jokowi Punya Permintaan ke Prabowo Tentang Deklarasi Capres: Kelihatannya Lebih Kecenderungan ke Sana Ya

Hal itu diungkapkan Alissa di akun Twitter-nya pada Minggu (3/9/2023).

"Di sisi lain, (walau saya bermasalah dg Cak Imin cs) saya tak ingin kontestasi politik menjadikan hukum sebagai bahan jegal2an. Itu bahaya bagi masa depan bangsa," tulis putri sulung Gus Dur.

Kata Alissa, pernyataannya ini tidak hanya berlaku pada kasus Cak Imin. Namun, semua kasus korupsi siapapun jangan dijadikan bahan untuk menjegal lawan politik.

Sebab, hal itu kata Alissa sama saja dengan menggadaikan kedaulatan hukum di Indonesia untuk kepentingan 5 tahun saja.

Ia pun berharap isu korupsi yang menyeret nama Cak Imin tidak benar dan tidak terjadi.

Kata Alissa, walaupun Cak Imin cs meremehkan Gusdurian karena hanya berisi 150 orang, namun setidaknya hingga kini organisasi tersebut masih berpandangan lurus.

Di mana mereka akan tetap bersikap adil dan memikirkan Indonesia juga mengesampingkan ego dendam.

Sebab tidak ada yang boleh menggadaikan ideologi demi jabatan dan kekuasaan.

"Walaupun cs-nya Cak Imin meremehkan Gusdurian yang katanya cuma 150 orang aja, setidaknya kami keukeuh mengambil keteladanan #GusDur untuk bersikap adil dan memikirkan Indonesia, tidak mikir hanya balas dendam, dan tidak menggadaikan ideologi demi jabatan dan kekuasaan," jelasnya.

Baca Juga: Akui Prabowo Sudah Kaya dan Umur Tak Lagi Muda, Gerindra: Beliau Tetap Ingin Berjuang, Insya Allah akan Membawa Keberkahan

(*)

Tag

Editor : Candra Mega Sari