GridHot.ID - Kasus penemuan mayat wanita berseragam pramuka masih menyimpanmulai menemui sedikit titik terang.
Mayat wanita berseragam pramuka tersebut ditemukan di tersier aliran tambak di Desa Blendung, Kecamatan Ulujami, Pemalang, Jawa Tengah, pada Selasa (22/8/2023).
Di seragam tersebut terdapat kode Gugus Depan (Gudep) sekolah 27.05.208 yang berasal dari sebuah SMA di wilayah Petarukan, Kabupaten Pemalang.
Kondisi jasad masih utuh, namun bagian mulut korban mengeluarkan darah.
Selain itu ada luka lebam di kepala, dan mayat tak mengenakan pakaian dalam.
Usai ditemukan, jenazah langsung dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dokter Ashari Pemalang oleh personel Polsek Ulujami dan petugas medis dari Puskesmas Mojo.
Belakangan terungkap identitas korban adalah Rika Indriyani (21), warga Desa Bulakpelem RT 02 RW 08 Kecamatan Sragi, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah.
Rika diketahui bukan pelajar. Ia sudah tidak bersekolah dan sudah bekerja di salah satu rumah makan di Pekalongan.
Sempat Dilaporkan Hilang
Melansir Kompas TV, menurut keluarganya, Rika telah meninggalkan rumah sejak Minggu (20/8/2023) dengan mengenakan kaos dan sweater berwarna hitam, serta mengendarai sepeda motor.
Kakak korban, Kusmiyati mengaku diberitahu oleh orang tuanya pada Senin (21/8) bahwa adiknya itu tidak pulang ke rumah sejak Minggu (20/8).
"Kata bapak saya, Rika sejak Minggu, jam 21.00 WIB nggak pulang," ujar Kusmiyati.
Usai gagal mendapat jawaban saat mencoba bertanya ke teman-teman Rika dan melakukan pencarian sendiri, Kusmiyati akhirnya lapor polisi.
"Kami lapor polisi baru jam 10 malam hari Senin malam," ujarnya, dilansir dariTribunjateng.
Melansir Kompas.com, Kusmiyati mmengku menerima telepon dari pihak kepolisian yang memintanya ke rumah sakit untuk mengecek penemuan mayat di tambak.
Dari ciri-ciri, Kusmiyati meyakini mayat tersebut adalah adiknya.
"Ciri-cirinya kok bajunya, celananya, kukunya, kakinya, sama seperti adiknya. Saya kan kakaknya, jadi saya tahu. Bajunya sudah dibuka semua, nah itu saya enggak ngenali wajahnya," ujarnya.
"Tapi saya kenal tangannya, kakinya, jari-jarinya saya tahu bahwa itu adik saya. Tapi saya belum mengakui waktu itu. Giliran ke polres, ada temuan pakaian-pakaian adik saya, baru itu saya percaya. Benar adik saya," imbuhnya.
Sementara itu saksi di TKP menemukan tiga batu dan sarung di sekitar mayat Rika.
Ada indikasi pelaku akan menenggelamkan mayat Rika Indriyeni untuk menghilangkan jejak.
Penyebab kematian
Melansir TribunJateng.com,Kepala Bidang Kedokteran Kesehatan (Kabiddokkes) Polda Jateng Kombes Dr Sumy Hastry Purwanti mengungkap kondisi jenazah Rika Indriyani (21) yang ditemukan tewas mengambang di area tambak Desa Blendung, Kecamatan Ulujami, Kabupaten Pemalang, Selasa (22/8/2023).
Hastry menyebut tidak ada tanda-tanda kekerasan seksual pada tubuh korban. Namun, korban jelas alami kematian lantaran dibekap.
"Tidak ada (tanda-tanda) kekerasan seksual. Meninggal dunia karena mati lemas dibekap," bebernya selepas acara HUT ke-75 Polwan di Gedung Borobudur, kantor Polda Jateng, Senin (4/9/2023).
Hastry melanjutkan, pemeriksaan autopsi didapati fakta korban juga mengalami pendarahaan di otak akibat kekerasan benda tumpul.
Kendati demikian, penyebab utama kematian lantaran mati lemas akibat dibekap.
"Terkait waktu kematian itu 3 sampai 4 hari setelah ditemukan. Nah, Selasa malam autopsinya," imbuhnya.
Terpisah, Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Jateng Kombes Johanson Simamora menjelaskan, dalam penanganan kasus itu telah mem-backup Polres Pemalang baik melalui tim Resmob maupun Tim IT.
"Belum terungkap, mudah-mudahan (terungkap)," katanya.
Dalam kasus itu, ada beberapa barang korban yang hilang, di antaranya tas berisi kartu identitas, uang, telepon seluler (ponsel), dan motor Honda Beat pelat H4266AQB.
(*)