GridHot.ID - Heboh seorang pria lulusan SMA bernama Susanto menjadi dokter gadungan di klinik K3 RS PHC Surabaya, wilayah kerja Pertamina Cepu, Jawa Tengah.
Susanto menjadi dokter jadi-jadian di RS PHC Surabya selama 2 tahun sejak rumah sakit tersebut membuka lowongan kerja pada April 2020 silam.
Dilansir dari Bangka Pos, Susanto mencuri identitas dari dr Anggi Yurikno yang berasal dari Bandung, Jawa Barat, dan hanya mengganti fotonya saja.
Berbekal identitas colongan tersebut, Susanto mendaftar secara online melalui surat elektronik HRD RS PHC Surabaya.
Di luar dugaan, Susanto berhasil diterima.
"Saya nggak ada edit ijazah, semua asli punya beliau. Tapi saya scan, saya ganti foto," tutur Susanto.
Kerugian pihak PHC selama dua tahun mempekerjakan Susanto sebanyak Rp 262 juta.
Susanto kemudian dilaporkan ke polisi.
Dalam dakwaan Jaksa Penuntut Umum (JPU) yang dilaksanakan di PN Surabaya, terdakwa Susanto didakwa melanggar pasal 378 KUHP dengan ancaman hukuman 4 tahun penjara.
Pasal dimaksud berbunyi dengan maksud untuk menguntungkan diri sendiri atau orang lain secara melawan hukum, dengan memakai nama palsu atau martabat palsu, dengan tipu muslihat, ataupun rangkaian kebohongan, menggerakkan orang lain untuk menyerahkan barang sesuatu kepadanya, atau supaya memberi utang maupun menghapuskan piutang.
Masa Lalu Susanto
Melansir Wartakotalive.com, Susantoternyata memilikimasa lalu sebagai penipu ulung.
Sederet penipuan pernah dilakukan Susanto, selain menjadi dokter gadungan di klinik K3 RS PHC, ia pernah menipu 7 instansi kesehatan di Jawa Tengah dan Kalimantan.
Akibatnya dokter gadungan Susanto pernah dipenjara selama 20 bulan.
Hal itu diketahui saat Kasat Reskrim Polres Kutai Timur AKP Sugeng Subagyo menelusuri jejak Susanto seusai mendapat laporan dari rumah sakit tempatnya bekerja pada tahun 2011.
Berikut rekam jejak Susanto dalam melakukan aksi penipuan selengkapnya:
1. Bekerja di RS Gunung Sawo
Susanto pernah bekerja di RS Gunung Sawo, Temanggung, Jawa Tengah.
Saat dilakukan pengecekan di RS Gunung Sawo, diketahui Susanto pernah bekerja selama 2 bulan, yaitu Februari sampai April 2008.
2. Jadi Dirut RSHabibullah
Dikutip dari Tribun Kaltim, Susanto yang hanya lulusan SMA ini pernah bekerja di RS Habibullah di Jalan Raya Tahunan, Kecamatan Gabus, Grobogan, Jawa Tengah.
Diketahui Susanto pernah diangkat sebagai Dirut RS Habibullah pada tahun 2008.
Setelah itu ia pamit ke Surabaya, dan tidak muncul lagi.
3. Dokter Puskesmas Gabus
Saat menjadi Dirut RS Habibullah, Susanto juga merangkap sebagai dokter di Puskesmas Gabus di Jalan Raya Sulursari, Kecamatan Gabus, Grobogan, Jawa Tengah.
Pekerjaan itu dilakukan pada tahun 2006, selama sekitar 1 tahun.
3. Kepala UTD PMI
Susanto juga pernah bekerja di di PMI Grobogan.
Jabatan Susanto adalah Kepala UTD selama 3 tahun dari tahun 2006 sampai 2008.
Di tiga tempat di Grobogan itu, Susanto memakai nama dr. Susanto.
4. Jadi Dokter Obgyn
Masa kerja di tiga instansi itu berakhir setelah Susanto pergi ke Kalimantan Selatan untuk bekerja sebagai Dokter spesialis Obstetri dan Ginekologi atau dikenal juga Obgyn di RS Pahlawan Medical Center, Kandangan.
Namun baru 5 hari bertugas, kepalsuannya terungkap setelah ketahuan grogi dan hampir salah penanganan saat operasi caesar.
Selanjutnya ia dilaporkan oleh Direktur RS tersebut, dan diproses pidana Polsek Kota Kandangan, dan dijatuhi vonis oleh PN Kandangan selama 20 bulan.
5. Kelabui 2 RS di Sangatta
Di Kalimantan Timur, Susanto kembali menyaru sebagai dokter pada tahun 2011.
Sang dokter gadungan ini berhasil masuk di RS Sangatta Occupational Health Center (SOHC) dan RS Prima Sangatta,
Aksi Susanto ini akhirnya diketahui hingga kasusnya diusut Polres Kutai Timur.
Saat itu, polisi juga mengungkap fakta bahwa Susanto juga berencana melakukan aksi serupa di Palangkaraya, karena telah ada KTP setempat atas namanya.
Siapa sebenarnya Susanto?
Susanto berasal dari Grobogan, Jawa Tengah.
Dia bersekolah di SDN Tunggulrejo 1, SMP Negeri Gabus 1, dan SMAN 1 Martoyudan Magelang tahun 1999.
Selepas SMA, Susanto tidak melanjutkan ke perguruan tinggi, namun memilih bekerja.
Dia pernah menikahi perempuan bernama Siti Masrotun pada tahun 2003 dan telah memiliki anak perempuan.
Namun pernikahan itu akhirnya kandas.
Dari keterangan Siti, pada tanggal 8 November 2008, Susanto pamit ke Surabaya untuk seminar.
Setelah itu tidak ada berita tentangnya lagi sebelum ramai aksinya sebagai dokter gadungan.
(*)