5 Kroconya Tewas di Tangan Satgas Batalyon Marinir 7, Ini Rekam Jejak Yotam Bugiangge, Eks TNI yang Kabur dan Gabung ke KKB Papua

Senin, 18 September 2023 | 12:13
Facebook

Foto Prada Yotam Bugiangge melarikan diri dengan membawa satu pucuk senjata api laras panjang itu jadi perbincangan netizen.

GridHot.ID - Sebanyak 5 orang dari kelompok kriminal bersenjata (KKB) tewas.

Hal terseubut terjadi akibat KKB Papua melakukan kontak tembak dengan Satgas Batalyon Marinir 7 di wilayah Yahukimo dan telah dimakamkan pada, Sabtu (16/9/2023).

Anggota KKB yang meninggal tersebut adalah anggota dari kelompok Yotam Bugiangge.

Melansir tribun-papua.com, lima angota kelompok kriminal bersenjata (KKB) dilaporkan tewas dalam insiden kontak tembak kontra pasukan TNI di Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan pada Kamis (14/9/2023).

TNI juga menyita sejumlah barang bukti milik KKB berupa amunisi, magazin, dan lainnya.

Kabid Humas Polda Papua Kombes Ignatius Benny Ady Prabowo, membenarkan peristiwa tersebut.

Hanya, Benny tak merinci kronologi kontak tembak antara TNI dan KKB.

"Kelima jenazah tersebut dievakuasi setelah kejadian kontak tembak antara TNI dan KKB. Saat ini kelima jenazah sudah ada di RSUD Dekai untuk dilakukan otopsi,” ujarnya dalam rilis pers, Jumat (15/9/2023).

Lima anggota KKB disebut tewas setelah mengalami luka tembak.

Kelima jenazah anggota KKB dievakuasi dari sebuah kali di Distrik Dekai.

"Aparat gabungan TNI-Polri melakukan olah TKP dan mengevakuasi lima jenazah yang diduga KKB yang ditemukan di Kali Brasa," kata dia.

Baca Juga: Polisi Siap Bayar Uang Tebusan Rp 5 Miliar ke KKB Papua Egianus Kogoya, Pengamat: Tidak Ada Salahnya Jika Pilot Susi Air Dibebaskan

Dari para korban, sambung Benny, aparat keamanan berhasil mengamankan sejumlah barang bukti seperti amunisi, magazin, dan lainnya.

Benny menegaskan, aparat keamanan akan terus meakukan penegakan hukum terhadap KKB yang dalam beberapa bulan terakhir terus melakukan aksi bersenjata di Yahukimo.

“Polri dibantu TNI tetap konsisten melakukan penegakan hukum kepada siapa saja yang melakukan aksi kriminal,” tutur Kombes Benny.

Dilansir dari tribunnews.com, lima anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) tewas saat terjadi kontak tembak dengan Satgas Batalyon Marinir 7 yang sedang melaksanakan patroli lingkungan pos di Kabupaten Yahukimo, Kamis (14/9/2023).

Mereka adalah anggota dari kelompok Yotam Bugiangge, mantan anggota TNI yang membelot menjadi KKB di wilayah Kabupaten Nduga.

Kelima jenazah anggota KKB tersebut telah dimakamkan, Sabtu (16/9/2023).

Sebelumnya dilaporkan, dalam kontak tembak itu awalnya terlihat 4 orang KKB meninggal di tempat.

Sementara yang lainnya berhamburan menyelamatkan diri masing-masing sambil membawa kabur senjata dari mereka yang sudah tewas.

Namun selang beberapa saat, kontak tembak berhenti sehingga aparat melanjutkan penyisiran.

Di situlah kemudian ditemukan satu lagi anggota KKB dalam kondisi tewas.

Awal Mula Menghilangnya Yotam Bugiangge

Baca Juga: Terkuak Kondisi Pilot Susi Air yang Hampir 5 Bulan Disandera KKB Papua, Ancaman Tembak Mati Ternyata Bukan dari Egianus Kogoya

Diketahui, Yotam adalah putra asli Papua. Dia lahir pada 24 Mei 1999 di Gunia, Kabupaten Nduga, Papua.

Yotam Bugiangge sebelumnya adalah personel TNI AD, Kompi-C Yonif 756/WMS.

Facebook

Foto Prada Yotam Bugiangge sudah disebarkan. Namun, ada informasi prajurit kelana yudha ini pernah mengunggah foto bendera Papua Merdeka.

Dia diketahui menghilang dari kesatuannya dua tahun lalu atau tepatnya pada Jumat (17/12/2021) di Mayonif 756/WMS, Kabupaten Keerom, Papua.

Saat kabur, Prada Yotam Bugiangge dicurigai membawa satu pucuk senjata SS-2 V1.

Kapendam XVII/Cenderawasih Kolonel Inf Aqsha Erlangga, mengatakan Prada Yotam Bugiangge diketahui tidak hadir tanpa keterangan dari kesatuannya empat hari sebelumnya.

"Sudah empat hari dia kami curigai melarikan diri. Ini sudah empat hari dia menghilang," kata Kolonel Inf Aqsha Erlangga dalam rilis yang diterima Tribun-Papua.com, Senin (20/12/2021).

Kronologis Yotam Kabur

Berikut kronologis kaburnya Prada Yotam Bugiangge berdasarkan rilis yang diterima dari Kapendam XVII/Cenderawasih Kolonel Inf Aqsha Erlangga.

Awalnya Prada Yotam Bugiangge akan melaksanakan tugas jaga bersama rekan-rekan lainnya.

"Saat persiapan tugas jaga, tiba-tiba Prada Yotam Bugiangge berjalan menuju arah belakang tempat jaga sambil menelepon seseorang," kata Kolonel Inf Aqsha Erlangga.

"Kemudian menjelang proses serah terima ternyata Prada Yotam tidak hadir sehingga dilakukan pencarian oleh rekan-rekannya," ujar Kolonel Inf Aqsha Erlangga.

Baca Juga: Jokowi Akui Tak Bisa Bocorkan Berbagai Aksi yang Telah Dilakukan Pemerintah untuk Bebaskan Pilot Susi Air dari Cengkraman Komandan KKB Papua Egianus Kogoya

"Pencarian dilakukan mulai dari dalam asrama sampai dengan lingkungan sekitarnya, dan hanya menemukan pakaian dan sepatu yang dipakai Prada Yotam di semak-semak belakang asrama," sambungnya.

Selanjutnya, pencarian dilanjutkan dengan menghubungi kerabat dan keluarga dari Prada Yotam.

Facebook

Foto Prada Yotam Bugiangge sudah disebarkan. Namun, ada informasi prajurit kelana yudha ini pernah mengunggah foto bendera Papua Merdeka.

"Telah dilakukan koordinasi dengan Satuan Kewilayahan dan Satgas TNI untuk melakukan pencarian di sekitar wilayah dimana yang bersangkutan diduga melarikan diri dari kesatuan Kompi-C Yonif 756/WMS," katanya.

"Dalam pencarian telah disebar foto Prada Yotam Bugiangge untuk memudahkan proses pencarian. Namun sampai saat ini masih belum ditemukan," ujar dia.

Rekam Jejak Yotam Bugiangge

Berikut rekam jejak Yotam Bugiangge, anggota TNI yang menghilang dari kesatuannya dan membelot bergabung dengan KKB

Yotam Bugiangge dilaporkan telah melakukan beberapa kejahatan, termasuk pembunuhan terhadap warga sipil.

Kelompoknya disebut melakukan penyerangan menggunakan senjata api terhadap aparat gabungan TNI/Polri di Nduga, Papua Pegunungan.

Kontak tembak tersebut dilaporkan sudah terjadi dua kali, yakni pada Jumat (26/5/2023) dan Senin (29/5/2023).

Kapolres Nduga, AKBP Rio Alexander Panelewen, menyebut nama Yotam Bugiangge saat mengungkap pelaku penembakan.

"Ini kelompoknya Yotam (Bugiangge), jumlahnya sekitar 25 orang," ungkapnya.

Baca Juga: Polda Papua Ungkap Bisa Penuhi Satu Permintaan Komandan KKB Papua Egianus Kogoya Agar Pilot Susi Air Bebas dengan Selamat

Rio menjelaskan, kontak tembak bermula ketika ada laporan adanya aksi penodongan yang dilakukan oleh sekelompok orang bersenjata kepada masyarakat.

Saat tiba di lokasi, anggota KKB berusaha melarikan diri sehingga sempat terjadi kontak tembak dalam waktu yang cukup panjang.

Bunuh Bripda Diego Rumaropen

Yotam Bugiangge sempat bergabung dengan Egianus Kogoya dan melakukan sejumlah aksi kejahatan.

Facebook
Facebook

Foto Prada Yotam Bugiangge sudah disebarkan. Namun, ada informasi prajurit kelana yudha ini pernah mengunggah foto bendera Papua Merdeka.

Dikutip Tribun-Papua.com, mereka bekerja sama dalam pembunuhan anggota Polri Bripda Diego Rumaropen,

Yotam Bugiangge juga membawa kabur senjata steyr dan AK 45 milik korban pada Juni 2022.

Serang Warga Sipil hingga Tewaskan 12 Orang

Kelompok Yotam Bugiangge serta Egianus Kogoya juga melakukan penyerangan terhadap warga sipil di Kampung Nogolait, Distrik Kenyam, Nduga.

Mereka membantai warga sipil hingga menewaskan 12 orang pada Juli 2022.

Tembak 2 Warga hingga Tewas

Yotam Bugiangge juga diduga terlibat dalam penembakan yang menewaskan dua warga di Yahukimo pada 8 Maret 2023.

Baca Juga: KKB Egianus Kogoya Bukan Dalangnya, Inilah Sosok yang Ancam Akan Tembak Pilot Susi Air, Bermukim di Papua Nugini

Polisi mengatakan penembakan itu dilakukan Yotam Bugiangge atas permintaan Egianus Kogoya.

5 Anggota KKB Kenal Yotam

Selasa (30/5/2023) aparat keamanan berhasil mengamankan lima orang diduga anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Kampung Nogolait, Distrik Kenyam, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan.

Kepada aparat, kelima orang tersebut mengaku mengenal Yotam Bugiangge.

Penangkapan kelima orang itu dilakukan sehari setelah aparat menangkap dua orang yang diduga terkait KKB yakni MK dan IK.

Di mana satu di antara dua orang tersebut masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) kasus pembunuhan 11 warga di Kampung Nogolait pada Juli 2022.

Kapolres Nduga AKBP Rio Alexander Penelewen mengungkapkan, kelima orang yang ditangkap itu adalah PB, AK, DB, JK dan PK.

PK, melarikan diri sehingga tidak sempat ditahan.

Masing-masing orang yang ditangkap telah diambil keterangannya dan semuanya mengenal sosok Yotam Bugiangge.

"Ini adalah bagian dari proses penegakan hukum yang sudah diperintahkan oleh Kapolda (Papua) untuk menangani kasus kriminal yang dilakukan KKB," ujar Rio melalui pesan singkat, Rabu (31/5/2023).

Kelompok tersebut, kata Rio, dalam beberapa waktu terakhir telah melakukan aksi kriminal dan mengancam warga apabila permintaan mereka tidak dipenuhi.

Baca Juga: Polda Papua Ungkap Bisa Penuhi Satu Permintaan Komandan KKB Papua Egianus Kogoya Agar Pilot Susi Air Bebas dengan Selamat

"Warga yang berada di Kompleks Nogolait sering mendapat ancaman dan didatangi oleh Yotam Bugiangge dan pasukannya untuk meminta bantuan bama (bahan makanan) maupun uang. Apabila tidak diberikan akan diancam untuk dibunuh," tuturnya.

Rio juga menyebut bahwa banyak keluarga dari Yotam Bugiangge yang tinggal di Nogolait, sehingga lokasi tersebut menjadi lokasi persinggahannya.(*)

Tag

Editor : Desy Kurniasari

Sumber Tribunnews.com, Tribun-Papua.com