Innalillahi Wa Innailaihi Rojiun, Pelawak Legendaris Ini Meninggal Dunia Akibat Penyakit Langka, Ginjal Tak Berfungsi Tubuh Tak Bisa Cerna Makanan Lagi

Selasa, 19 September 2023 | 19:13
Tribunnews/Jeprima

Prosesi pemakaman komedian Pepeng di tahun 2015 lalu.

Gridhot.ID - Innalillahi wa innailaihi rojiun, pelawak kondang ini meninggal dunia usai lama berjuang melawan penyakit langka.

Meski telah lama meninggal dunia, sosoknya masih terus dikenang berkat karya-karya tulisnya yang masih dibaca banyak orang.

Sosok yang telah lama meninggal dunia tersebut adalah Pepeng.

Dikutip Gridhot dari Tribun Seleb, Pepeng merupakan seorang pelawak kondang yang sudah sangat terkenal di era 1980-an.

Pepeng selalu menghibur di tiap acara yang dia datangi.

Namun sayang, dirinya diketahui telah meninggal dunia usai lama berjuang melawan penyakit langka.

Pepeng selama sekitar 10 tahun harus berjuang hidup dengan multiple scleriosis yang membuat dirinya tidak bisa menggerakkan berbagai sarafnya.

Komedian dan pembaca acara Ferrasta Soebardi alias Pepeng meninggal dunia akibat penyakit multiple sclerosis, penyakit yang menyerang sistem saraf pusat.

Dikutip Gridhot dari Kompas.com, penyakit ini dideritanya sejak tahun 2005 dan ia menghabiskan hampir 10 tahun terakhir di tempat tidur.

Dalam situs WebMD disebutkan, penyakit multiple sclerosis (MS) adalah penyakit jangka panjang dan bisa memengaruhi otak, sumsung tulang belakang, dan saraf optik di mata.

Karenanya, orang yang menderita penyakit ini akan mengalami gangguan penglihatan, gangguan keseimbangan, kontrol otot, dan fungsi dasar tubuh lainnya.

Baca Juga: Innalillahi Wa Innailaihi Rojiun, Komedian Betawi Ini Meninggal Dunia di Hari Jumat, Sang Anak Bongkar Penyesalannya

Penyebab MS masih misterius, tetapi faktor genetik dan lingkungan ikut berpengaruh.

MS terjadi ketika sistem imun kita menyerang material lemak selubung saraf yang disebut myelin.

Derajat keparahan penyakit ini juga bervariasi, ada orang yang gejalanya hanya ringan dan tidak butuh terapi apa pun.

Sementara ada juga pasien yang mengalami kelumpuhan gerak dan sulit melakukan kegiatan harian seperti Pepeng.

Sejauh ini belum ada obat yang bisa mengobati penyakit ini.

Dokter biasanya akan memberikan obat untuk memodifikasi penyakit dan bertujuan memperlambat perburukan MS serta mencegah kekambuhan sehingga pasien tetap bisa aktif.

Obat tersebut bekerja dengan cara menekan sistem imun sehingga tidak menyerang myelin. Obat-obatan tersebut terdiri dari beberapa jenis, baik yang disuntikkan atau diminum.

Istimewa via Surya
Istimewa via Surya

Pepeng

Jika penyakit ini ditemukan sejak dini, pengobatan akan ditujukan untuk mencegah kecacatan.

Sayangnya, pasien umumnya berobat ketika penyakitnya sudah kronis sehingga pengobatan tidak optimal.

Kematian akibat penyakit ini jarang terjadi. Namun, kematian tidak langsung lebih sering terjadi akibat komplikasi radang paru atau infeksi lainnya.

Istri pengamat musik Bens Leo adalah seorang dokter di Rumah Sakit Cinere, Rumah Sakit di mana almarhum menghembuskan nafas terakhirnya,

Baca Juga: Innalillahi Wa Innailaihi Rojiun, Latief Sitepu Pesinetron Tukang Bubur Naik Haji Berduka, Cuma Bisa Tertunduk Lihat Jenazah Istrinya

Bens Leo sempat diminta Ferrasta Soebardi alias Pepeng untuk menulis di sebuah buku yang sedang dibuat oleh Pepeng. Sayangnya, Pepeng lebih dahulu tiada.

Tetapi Bens Leo telah meminta izin kepada istri Pepeng, Utami Mariam Siti Aisyah, untuk melanjutkan buku yang dituliskan Pepeng.

"Ya saat-saat ia berbaring, ia menulis sebuah buku. Saya belum tahu pasti buku apa yang sedang ditulisnya, tapi saya akan coba melanjutkan apa yang dicita-citakan mas Pepeng," ujar Bens Leo, Rabu (6/5/15) di Masjid Baiturrahman, Cinere, Depok -- masjid di sholatkannya jenazah Pepeng sebelum disemayamkan di TPU Jelupang --.

Bens menceritakan bahwa dirinya ada saat Pepeng menghembuskan nafas terakhirnya. "Saya tiba di rumah sakit, 30 menit sebelum Pepeng wafat, setengah sembilan lah, eh setengah sepuluh maksud saya," kata pengamat musik ini.

"Pepeng sempat mengatakan 'dada saya sakit', di situ ada satu anaknya dan istrinya mba Tami yang datang sekitar 7-8 menit sebelum mas Pepeng meninggal, karena dia sempat balik ke rumah sebentar terus baru balik lagi," cerita Bens Leo.

"Sepertinya mba Tami memang ditakdirkan untuk bertemu mas Pepeng. Saya mendengar mba Tami mengucapkan kalimat I Love You yang dibalas Pepeng," cerita Bens Leo.

Ia juga menuturkan, Pepeng mendapat perawatan terbaik. Saat terakhir, ia dirawat oleh tiga dokter, namun sudah tidak dapat mencerna makanan lagi, karena ginjalnya tak lagi berfungsi.

Istri Bens Leo, yang merupakan dokter gizi di Rumah Sakit Cinere, memudahkannya untuk mendapat kabar terbaru Pepeng.

(*)

Tag

Editor : Angriawan Cahyo Pawenang

Sumber Kompas.com, Tribun Seleb