Viral Gus Iqdam Ngaku Ditanya dengan Nada Ketus oleh Petugas Bandara Saat Mau ke Taiwan, Pihak Imigrasi Buka Suara, CCTV Tunjukkan Ini

Rabu, 20 September 2023 | 15:42
YouTube/BAABA ID

Gus Iqdam curhat diperlakukan tak enak oleh petugas Imigrasi Bandara Soekarno Hatta

GridHot.ID - Nama Agus Muhammad Iqdam Kholid atau dikenal Gus Iqdam tengah menjadi perbincangan.

Pasalnya, viral Gus Iqdam mendapat perlakukan kurang baik dari petugas Imigrasi Bandara.

Gus Iqdam sempat menceritakan pengalaman buruknya itu.

Mengutip tribuntrends.com, diberitakan sebelumnya, pemilik nama lengkap Muhammad Iqdam Kholid itu tengah disorot banyak pihak hingga ke mancanegara.

Mubaligh muda asal Blitar itu dikenal memiliki jamaah yang luar biasa banyaknya yang menggelar pengajian.

Tak hanya di Blitar, Gus Iqdam baru-baru ini juga disorot saat mengisi pengajian di Taiwan.

Sambutan luar biasa sudah tampak saat Gus Iqdam sampai di Bandara Taiwan.

Dari berbagai tayangan TikTok yang berseliweran beberapa hari ini tampak Gus Iqdam disambut dan dikawal ribuan orang saat di Taiwan.

Tampak di kanan kiri jalan yang dilewati terdapat ribuan orang berdesakan sambil melantunkan sholawat.

Diketahui, Gus Iqdam memang banyak disukai oleh berbagai lapisan Masyarakat karena pembawaannya yang santai dalam menyampaikan ceramah hingga sejumlah kalimat yang ia lontarkan viral di kalangan Masyarakat seperti “dekengane pusat”, “garangan”, “wonge teko” dan lain sebagainya.

Melalui sebuah akun tikok @ronggolawe452 tampak mengunggah sebuah video berdurasi 3 menit 2 detik dengan caption bertuliskan:

Baca Juga: Siapa Gus Iqdam yang Viral Hingga Digosipkan Akan Menikahi Happy Asmara? Ini Sosok Sang Pendakwah Muda yang Punya Ribuan Jamaah

Gus Iqdam’ menggemparkan Taiwan Masya Allah

Dalam video tersebut tampak seorang polisi Taiwan berdiri diantara banyaknya jamaah yang menghadiri pengajian Gus Iqdam di Taiwan.

Tampak seorang polisi didampingi seorang polwan serta seorang WNI yang berhijab berbicara di hadapan jamaah.

Seorang wanita yang mengenakan hijab tampak mengartikan Bahasa yang digunakan polisi tersebut dengan kalimat sebagai berikut:

“Dan hari ini karena semuanya sudah mencapai puluhan ribu dan mungkin sudah kebanyakan jadi dari Kepolisian menghimbau kita berharap ada 15 orang yang bisa Mandarin tolong ke depan untuk mendengarkan dari Kepolisian”.

Tampak Gus Iqdam duduk diantara para jamaah lainnya terlihat terseyum sembari mendengarkan arahan pihak Kepolisian Taiwan dan WNI yang menerjemahkannya.

Terlihat pihak Kepolisian Taiwan kembali mengatakan:

Hari ini bus mencapai 112, jadi tolong nanti dari coordinator masing-masing bisa angkat tangan dan dari jauh, misalnya dari mana bisa pulang dulu tapi ada himbauannya”.

Kalau semua bareng-bareng pulang itu sudah bisa membikin macet jadi harus ada himbauan yang didengar baik-baik”.

Kami berharap antara Taipei dan lain-lainnya itu pulangnya nanti jangan bebarengan setelah Gus Iqdam kundur (pulang) nanti kita disini dulu”.

Siapapun yang menjadi koordinator tolong semua anak buahnya dikendalikan nggih?”.

Baca Juga: Gus Iqdam Ngaku Sampai Dichat Orang Taiwan Gara-gara Isu Mau Nikahi Happy Asmara, Sang Ulama Malah Bersyukur Soal Ini: Kan Gila

Tampak jamaah Gus Iqdam mendengarkan dan memperhatikan himbauan-himbauan dari pihak Kepolisian Taiwan.

Diketahui jika pengajian Gus Iqdam tersebut berlangsung pada Minggu (17/9/2023) di wilayah Taiwan dengan dihadiri setidaknya 112 bus yang berisi puluhan ribu WNI yang berada di Taiwan.

Polisi Taiwan Turun Tangan Beri Himbauan Untuk Ribuan Jamaah Gus Iqdam

Banyaknya jumlah WNI di pengajian Gus Iqdam yang digelar di Taiwan tersebut membuat pihak Kepolisian Taiwan turun tangan dengan mengarahkan para koordinator masing-masing agar pulang bergantian.

Hal ini karena pihak Kepolisian Taiwan mengkhawatirkan adanya kemacetan yang parah jika seluruh jamaah pulang secara bersamaan.

Hal tersebut disetujui oleh para jamaah tampak dari respon mereka yang suportif dan mendengarkan dengan seksama termasuk Gus Iqdam yang menjadi magnet para jamaah tersebut.

Melansir Surya.co.id, pihak kantor Imigrasi Kelas 1 Khusus Soekarno-Hatta memberikan klarifikasi atas perlakuan tidak menyenangkan yang dialami oleh pendakwah Gus Iqdam.

Sebelumnya, viral Gus Iqdam dan rombongan mengaku mendapat pengalaman tak menyenangkan saat berada di Tempat Pemeriksaan Imigrasi Soekarno-Hatta.

Pengalaman tak menyenangkan di bandara tersebut disampaikan Gus Iqdam lewat akun YouTube pada Senin (18/9/2023).

Pendakwah yang memiliki nama lengkap Muchamad Iqdam Cholid Ridlo tersebut mengatakan, pengalaman tersebut terjadi saat ia dan rombongan akan terbang ke Taiwan melalui Bandara Soekarno-Hatta.

Pengasuh Pondok Pesantren Mambaul Hikam II Blitar tersebut mengatakan menerima tindakan kurang menyenangkan dari oknum petugas Imigrasi Bandara Soekarno-Hatta.

Keberangkatannya sempat terganggu. Bahkan, Gus Iqdam mengaku sempat ditanya dengan nada tinggi oleh petugas.

Baca Juga: Happy Asmara Curhat Soal Percintaan yang Gagal di Pengajian Gus Iqdam: Asmara Hancur Shalawat Meluncur

Usai dibagikan, video itu langsung mendapat sorotan publik.

Tidak sedikit yang menyeyangkan tindakan oknum petugas bandara tersebut.

Setelah ramai, tim imigrasi Bandara Soekarno-Hatta memberikan tanggapan.

Dalam keterangannya, Kepala kantor imigrasi kelas I Khusus TPI Soekarno-Hatta, Muhammad Tito Andrianto, menyampaikan sejumlah hal.

Dilansir Surya.co.id dari TribunTangerang.com, kata Tito, berdasarkan rekaman CCTV dan pemeriksaan internal terhadap pegawai yang bertugas pada tanggal 15 September 2023, rombongan Muchamad Iqdam Cholid Ridlo (Gus Iqdam) terdiri dari empat pria, dan satu wanita bertolak menuju Taiwan menggunakan maskapai China Airlines (CI762) tujuan Cengkareng ke Taiwan.

Lalu, pukul 14:07:58, Gus Iqdam beserta satu wanita bernama Nilatin Nihayah diperiksa di konter pemeriksaan nomor 6.

Keduanya diperiksa oleh petugas imigrasi berinisial LK bukan Afwan sebagaimana disampaikan oleh Gus Iqdam.

Total pemeriksaan imigrasi keduanya berlangsung sangat lancar dan tanpa kendala selama durasi 2 menit 20 detik.

Kemudian, tiga orang lainnya yang pada kesempatan pertama tidak diketahui sebagai rombongan Gus Iqdam, atas nama Muhammad Ilham Burhanudin, Muchamad Danuarta Difarolly, dan Dhahlan Efendi diperiksa melalui konter 7 dan berlangsung lebih lama.

Diketahui, ketiga calon penumpang ini tidak dapat menjelaskan rencana perjalanan secara jelas dan lengkap kepada petugas Imigrasi.

Ketiganya sempat memberikan keterangan untuk bekerja, padahal visa yang digunakan adalah visa kunjungan.

Baca Juga: Kasus WNA Telanjang di Tengah Pentas Tari Belum Selesai Ditindak, Viral Lagi Bule Denmark Pamer Alat Vital di Jalanan Bali, Imigrasi Angkat Bicara

Mengetahui hal tersebut, petugas kemudian melakukan wawancara secara mendalam.

Lalu, pada pukul 14:11:12 WIB, petugas memanggil Gus Iqdam untuk menghampiri konter 7 dan memberikan penjelasan kepada petugas Imigrasi, bahwa ketiganya merupakan rombongan dengan tujuan dan keperluan yang sama.

Sembari menunggu dokumen tiket pulang dan akomodasi dapat ditunjukkan, petugas memanggil supervisor yang bertugas untuk melakukan pengecekan lebih jauh.

Kemudian, rekaman CCTV menunjukkan, pada pukul 14:17:23 Gus Iqdam dengan sengaja mengambil foto konter pemeriksaan imigrasi nomor 7 dengan menggunakan telepon genggamnya.

Supervisor imigrasi yang sedang melakukan pengecekan mendalam di konter tersebut kemudian menegur Gus Iqdam dan memberikan penjelasan tentang larangan pengambilan gambar di area imigrasi.

Lalu, supervisor meminta Gus Iqdam untuk menghapus foto di telepon genggamnya. Gus Iqdam tidak berkeberatan dengan hal tersebut serta meminta maaf atas kejadian tersebut.

Tito menjelaskan, berdasarkan pada kronologi, tidak ada kendala dalam pemeriksaan Gus Iqdam sebagaimana yang beredar.

Menurutnya, pemeriksaan berjalan sesuai standar pemeriksaan imigrasi dengan rata-rata waktu satu menit per penumpang.

Adapun wawancara mendalam pada tiga orang rombongan Gus Iqdam di konter 7 dilakukan untuk mengantisipasi potensi tindak pidana perdagangan manusia (TPPM).

Kata Tito, hal ini sebagai bentuk perlindungan kepada WNI yang hendak pergi ke luar negeri.

Adapun wawancara merupakan salah satu prosedur pemeriksaan keimigrasian yang tak terpisahkan terhadap warga negara Indonesia, untuk memperoleh keyakinan terhadap pemegang paspor.

Baca Juga: Unggah Foto Terkurung di Ruang Berukuran 1x2 Meter, Begini Kronologi Ustaz Abdul Somad Dideportasi dari Imigrasi Singapura: Bukan Hoaks

Hal ini diatur di dalam Pasal 34 Permenkumham RI Nomor 44 Tahun 2015 tentang tata cara pemeriksaan masuk dan keluar wilayah Indonesia di tempat pemeriksaan imigrasi

Katanya, setiap orang yang menjalani pemeriksaan keimigrasian wajib mematuhi tata tertib.

Tata tertibanya antara lain dilarang mengambil gambar dan menggunakan telepon genggam sebagaimana diatur di dalam Pasal 140 Permenkumham Nomor 44 Tahun 2015.

Tito menjelaskan kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Soekarno-Hatta berkomitmen memberikan pelayanan keimigrasian yang profesional dengan berpedoman pada peraturan perundangan yang berlaku.

Sebelumnya, Gus Iqdam pengasuh Majelis Sabilu Taubah menceritakan pengalaman buruk yang dialaminya saat dirinya hendak ke Taiwan.

Pengalaman itu didapat pengasuh Pondok Pesantren Mambaul Hikam II Blitar ini dari petugas imigrasi di Bandara Soekarno Hatta.

Gus Iqdam merasa mendapat perlakuan buruk dari petugas imigrasi itu.

"Namanya saya ingat Afwan atau Ikhwan, pertama sebelumnya enak, paspor kita itu distempel semua." ujar Gus Iqdam dalam rekaman video live yang beredar.

"Tiba-tiba ada satu petugas Imigrasi Jakarta menayakan Gus Iqdam dengan nada ketus."

"Mau kemana ini," kata Gus Iqdam sembari menirukan pertanyaan petugas Imigrasi.

"Ngapain ke Taiwan" ujar petugas Imigrasi.

Baca Juga: Berdiri di Pos Pengamanan, Geger Video 7 Detik WNA Pakai Seragam Mirip Tentara China di PLTU 3-4 Nagan Raya Aceh, Imigrasi Meulaboh Buka Suara

Gus Iqdam kemudian menjawab pertanyaan dari petugas Imigrasi itu dengan tenang.

"Kunjungan kerja" kata Gus Iqdam.

Tak berhenti di situ, petugas Imigrasi kembali bertanya dengan nada seakan-akan ketus kepada Gus Iqdam.

"Pulangnya kapan, yang lainne biasa kancane, cuman Akhwan (Petugas Imigrasi) seng macak gak biasa," tutur Gus Iqdam menirukan suara petugas imigrasi.

Petugas Imigrasi itu kemudian menanyakan lagi dengan nada ketus ke Gus Iqdam.

"Kemarin sudah ke sini toh kamu".

Gus Iqdam mulai terpancing kesal dengan pertanyaan petugas Imigrasi yang menanyai Gus Iqdam dengan nada ketus.

"Loh kapan iki, belum saya ke sini baru ini," jawab Gus Iqdam dengan nada tenang.

Usai mendengar pengalaman Gus Iqdam dapat pelayanan kurang baik dari petugas Imigrasi Soekarno Hatta, warganet buru-buru mencari petugas itu.

Tak hanya itu, netizen berharap ke depan petugas Imigrasi bisa memberikan pelayanan yang baik agar pengalaman buruk yang dialami Gus Iqdam tak kembali terjadi.(*)

Tag

Editor : Desy Kurniasari

Sumber Surya.co.id, TribunTrends.com