Gridhot.ID - Innalillahi wa innailaihi rojiun, biduan dangdut ini meninggal dunia mendadak akibat kecelakaan di panggung.
Meski telah lama meninggal dunia, sosoknya masih terus dikenang banyak orang.
Sosok yang telah meninggal dunia tersebut adalah Irma Bule.
Dikutip Gridhot dari Tribun Seleb, Irma Bule meninggal dunia usai digigit oleh ular yang dia bawa di panggung.
Irma Bule kala itu sedang manggung di acara hajatan di Desa Lemahabang Wadas, Kabupaten Karawang, Jawa Barat.
Sang ular langsung menyerang dan menggigit Irma Bule di bagian pahanya.
Irma pun langsung mendapatkan perawatan intensif akibat kejadian ini.
Namun sayang, sosoknya tak bisa diselamatkan karena racunnya sudah menyebar cepat di dalam tubuh.
Dikutip Gridhot dari Tribunnews, Kepolisian Resor Kabupaten Karawang, Jawa Barat, telah menerima hasil autopsi terkait kematian penyanyi dangdut Irmawati alias Irma Bule.
Berdasarkan hasil autopsi, diketahui jelas penyebab kematian Irma akibat sengatan ular yang diajak menari saat manggung pada pesta pernikahan warga Lemahabang beberapa pekan lalu.
“Hasil otopsi Tim Forensik Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Karawang, menunjukan bisa ular cobra merambah ke seluruh tubuhnya,” kata Kasatreskrim Polres Karawang AKP Dony Satria Wicaksono di Karawang, Sabtu (16/04/2016).
Polisi memastikan, penyanyi dangdut, warga Dusun Pawerangan, Desa Dawuan Timur, Kecamatan Cikampek, Karawang meninggal dunia murni akibat digigit ular.
Penyebab kematian penyanyi dangdut itu lantaran digigit ular juga diperkuat dengan keterangan delapan orang saksi, termasuk pawang ular King Cobra yang digunakan korban saat manggung.
Bahkan, pawang ular sudah diperiksa dua kali.
Meski sudah memeriksa delapan orang saksi, termasuk pawang ular, belum ada satu pun dari delapan saksi yang mengarah pada status tersangka.
Suami mendiang pedangdut Irma Bule, Andri (35) akhirnya angkat bicara.
Andri mempertanyakan pertanggungjawaban pihak panitia acara yang dihadiri Irma, Minggu (3/4/2016).
Bahkan kata Andri ucapan bela sungkawa dari pihak panitia kepada keluarga yang ditinggalkan sama sekali tidak ada.
“Dari pihak yang bertanggung jawab (panitia acara) tidak ada sama sekali datang. Belasungkawa nggak ada, kok sampai segitu,” kata Andri saat diwawancara program Silet (6/4/2016).
Padahal, kata Andri, pihak keluarga hanya ingin mempertanyakan kronoligis kejadian kepada pihak penyelenggara acara.
“Saya pengen menanyakan gimana gimananya. Tapi enggak ada (yang datang). Apakah enggak ada rasa kemanusiannya atau gimana,” ungkapnya dengan nada terbata-bata.
Andri mengatakan istrinya selama ini menganggap bernyanyi itu sebagai hobi, bukan pekerjaan.
Ia juga mengaku tak pernah menanyakan secara jauh soal aktivitas istrinya, khususnya soal bayaran tiap kali manggung.
“Kalau itu (penghasilan) dari awal saya enggak pernah menanyakan,” ujarnya.
Ibu kandung Irmawaty alias Irma Bule, Encum (52), mengatakan, anaknya selalu manggung dengan menggunakan ular jenis sanca milik Pak Suki warga Cilamaya, Kabupaten Karawang.
Katanya, ular yang mematuk Eneng disediakan oleh pihak panitia.
Berbeda dengan ular sanca yang tidak berbisa, ular yang disediakan panitia adalah jenis king cobra yang dikenal sangat beracun.
"Eneng itu mungkin tidak tahu kalau ular itu beracun. Dia hanya disuruh manggung pakai ular itu, dan ularnya tidak pakai lakban," ujarnya.
(*)