Gridhot.ID - Nama Jessica Wongso kembali mencuat usai sebuah film dokumenter berjudul Ice Cold: Murder, Coffe and Jessica Wongso tayang di Netflix.
Dikutip Gridhot dari Tribun Priangan, film dokumenter tersebut membongkar berbagai kejanggalan tentang kasus kopi sianida yang menewaskan Wayan Mirna Salihin pada tahun 2016 lalu.
Kasus kopi sianida tersebut membuat Jessica Wongso dinyatakan bersalah dan dijatuhi hukuman penjara atas kematian Wayan Mirna Salihin.
Kini di tahun 2023, film Ice Cold membongkar berbagai keanehan mulai dari kesaksian Jessica Wongso hingga berbagai kesaksian para ahli yang sempat terlibat di kasus kopi sianida tersebut.
Salah satu yang menjadi sorotan banyak orang adalah tentang kelakuan dan kesaksian dari ayah Mirna yang ngaku menjadi pemasok senjata.
Edi Darmawan Salihin, ayah Wayan Mirna Salihin buka suara soal pistol miliknya.
Dikatakan Edi Darmawan, dirinya memang memiliki pistol.
Tak hanya itu saja, Edi juga menyebut kalau dirinya merupakan seorang atlet.
Dikutip Gridhot dari Tribunnews Bogor, dia membantah kerap mengeluarkan pistol miliknya untuk menakut-nakuti orang.Hal itu disampaikan oleh Edi Darmawan Salihin dalam wawancara bersama Karni Ilyas.
Awalnya ia berbicara soal dr. Djadja Surya Atmadja yang bersikap aneh saat mnyuntikkan formalin pada Mirna Salihin.
Menurut Edi, saat itu dr Djadja suit suit.
Hal itu bahkan sampai membuat orang yang menjaga jasad Mirna keheranan.
"Ditanya 'Dok emang gak ada dokter perempuan?' 'Gak ada!' Dia marah tuh. 'Cuma saya di sini'," kata Edi Darmawan menirukan ucapan dr Djaja.
Namun menurut Edi, dokter ahli forensik itu takut pada dirinya.
"Emang dia dokter rada-rada, kalau ketemu saya kabur. Akhirnya ganti dokter lain, dia ketakutan sama saya," katanya bangga.
"Ya takut lah, pakai pistol," celetuk Karni Ilyas.
Mendengar itu, Edi Darmawan Salihin pun tampak tak terima.
Ia membantah dengan nada yang cukup tinggi.
"Bukan pakai pistol, Saya gak pernah keluarin pestol," kata dia.
Kemudian Edi Darmawan pun menjelaskan kenapa dirinya memiliki postol.
Rupanya ia mengaku kalau dirinya adalah seorang atlet.
"Saya ini juara ASEAN satu kali, nomor dua. Juara turnamen dari Presiden Cup, Gubernur Cup. Ada empat penghargaan, satu piala," tuturnya.
Dia juga mengklaim ahli dalam menggunakan senjata.
"Memang kan saya hobi. Itu kan nembaknya di Perbakin itu. Saya nembak memang jago," ungkapnya.
Kemudian saat ditanyakan soal pistolnya dalam wawancara film dokumenter di Netflix, Edi pun mengurai kejadiannya.
Menurut Edi, adegan dirinya menembak itu adalah permintaan dari sang produser.
"Ini saking bule pelit, dia tanyain hobi saya apa. Saya bilang (hobi) mancing. Tapi kapal saya tapi sudah saya jual," jelas dia.
Kemudian ia pun ditanya soal hobinya yang lain.
"Saya bilang atlet nembak," ungkap Edi Darmawan.
Padahal saat itu menurut Edi, dirinya ingin mengajak pembuat film itu untuk memancing.
Namun rupanya biaya untuk menyewa kapalnya pun ternyata tak murah.
"Nah karena dia pelit, dia ajak saya yang murah, nembak," urainya.
Kemudian Karni Ilyas pun sempat mengonfirmasi soal bisnis senjata yang dimiliki Edi Darmawan.
"Katanya supplier senjata untuk polisi?," tanya Karni Ilyas.
"Enggak, enggak. Saya waktu itu Angkatan Darat. Bapek ABRI. Iya pernah sama temen, dulu. Bayarnya tahu sendiri kan, susah. Bangkrut, gak mau terusin," pungkasnya.
Pada film dokumenter Netflix berjudul Ice Cold: Murder, Coffe and Jessica Wongso, tampak ada adegan Edi membawa pistol.
Cuplikan itu kemudian ramai jadi perbincangan di media sosial.
(*)