Innalillahi Wa Innailaihi Rojiun, Arsitek Asal Garut Ini Meninggal Dunia, Bangun Ribuan Masjid yang Mengguncang Rakyat Bumi Semasa Hidup

Jumat, 13 Oktober 2023 | 18:13
Youtube/Muhammad Rizki Alimuddin Nur

Ahmad Noe'man meninggal dunia

Gridhot.ID - Innalillahi wa innailaihi rojiun, sosok arsitek kondang dari Garut, Jawa Barat ini meninggal dunia.

Meski telah lama meninggal dunia, sosoknya masih terus dikenang banyak orang berkat karyanya yang mengguncang dunia.

Sosok arsitel yang telah meninggal dunia tersebut adlaah Ahmad Noe'man.

Dikutip Gridhot dari Kompas.com, Ahmad Noe'man adalah arsitek kelas dunia yang meninggal dunia pada April 2016 lalu.

Ahmad meninggal dunia di RS Santo Borromeus Bandung.

Ahmad bahkan menjadi salah satu sosok penting yang menginspirasi Ridwan Kamil.

Dikutip Gridhot dari Tribun Makassar, Ahmad Noe'man meninggal pada usia 90 tahun di Rumah Sakit Borromeus, Bandung, Jawa Barat, pada pukul 15.40 WIB.

Ahmad merupakan lulusan arsitektur ITB tahun 1958 dan penggagas berdirinya Masjid Salman yang merupakan masjid kampus pertama di Indonesia.

Awalnya, pasca lulus dan mendapat gelar insinyur, Ahmad hendak dikirim ke Kentucky, Amerika Serikat untuk mengikuti program master.

Namun dirinya malah lebih memilih menjadi dosen di ITB sambil mendirikan firma arsitektur yang bernama Birano, singkatan dari Biro Arsitektur Ahmad Noe’man.

Baca Juga: Innalillahi Wa Innailaihi Rojiun, Artis Pemain Film Hantu Jeruk Purut Ini Meninggal Setelah Koma Akibat Kecelakaan Tragis

Ahmad dan kakaknya yang juga pengajar di ITB, Ahmad Sadali melihat bahwa kampusnya tidak memiliki sarana ibadah yang memadai dan berinisiatif untuk membangun sebuah masjid di sana.

Hingga pada 1964, bersama dengan Ketua Tim delegasi Jajasan Pembina Masdjid (JPM) ITB, Prof TM Soelaiman, Ahmad berhasil bertemu dengan Soekarno, Presiden Republik Indonesia kala itu guna memperlihatkan rancangan masjid kampus ITB yang dinilai cukup futuristik.

Soekarno pun akhirnya merestui pembangunan masjid tersebut dan dinamai Masjid Salman.

Nama tersebut diakui Soekarno karena terilhami dari nama sahabat Rasulullah, Salman Alfarisi, perancang parit ketika Perang Parit Pecah.

Masjid Salman ITB adalah karya arsitektur pertama Ahmad. Masjid tersebut dibangun berbeda dengan masjid lainnya yang tanpa kubah dan justru beratap rata.

Ahmad tidak membuat tiang pancang di dalam masjid dengan tujuan agar shaf shalat berjamaah tidak terpotong.

Setelah merancang Masjid Salman ITB, mendiang mulai aktif menjadi arsitek berbagai masjid di Indonesia lainnya, bahkan di dunia.

Adapun karya arsitekturnya tersebar di berbagau daerah seperti di Aceh, Bontang, dan Makassar.

Bangunan masjid lainnya seperti Masjid Raya Pati, Masjid Taman Ismail Marzuki Jakarta, Masjid Al-Ghifari IPB Bogor, Masjid PT Pupuk Kujang, Masjid Al-Furqan UPI Bandung, dan Masjid Komplek perumahan Pramuka Cibubur Jakarta merupakan beberapa buah karya Ahmad.

Selain itu, karya lainnya adalah Masjid Attin yang dibangun untuk mengenang Tien Soeharto dan Masjid Al-Markaz al-Islami di Makassar, Sulawesi Selatan.

Tak hanya di dalam negeri, dia juga tercatat sebagai perancang mimbar Masjid Al Aqsa pada 1993 hingga 1994.

Baca Juga: Innalillahi Wa Innailaihi Rojiun, Atlet Bulu Tangkis Ini Meninggal Dunia, Tergeletak Kaku Sendirian Usai Olahraga Sebelum Meregang Nyawa

Dirinya juga perancang Masjid Syekh Yusuf di Cape Town, Afrika Selatan dan Karya Masjid Muhammad Suharto di Sarajevo Bosnia, sebuah karya monumental dari bangsa Indonesia yang cukup mengguncang dunia kala itu.

(*)

Tag

Editor : Angriawan Cahyo Pawenang

Sumber Kompas.com, tribun makassar