Gridhot.ID - Memilih pensiun dini membuat eks prajurit TNI AD ini menjadi sorotan.
Dikutip Gridhot dari laman resmi Mahkamah Konstitusi, diketahui menurut Pasal 53 UU No 34 Tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia (UU TNI) menyatakan: “Prajurit melaksanakan dinas keprajuritan sampai paling tinggi 58 (lima puluh delapan) tahun bagi Perwira, dan 53 (lima puluh tiga) tahun bagi Bintara dan Tamtama.
Pastinya selama mengabdi sebagai seorang prajurit negara, para anggota TNI memiliki pengalaman uniknya masing-masing.
Namun siapa sangka, ada seorang prajurit TNI yang karirnya terbilang moncer namun malah memilih untuk pensiun dini.
Dikutip Gridhot dari Grid.ID, anggota TNI AD mantan Komandan Batalyon Infanteri Raider Khusus 753/AVT memilih untuk pensiun dini.
Selain itu, anggota TNI yang sudah 16 tahun bekerja tersebut juga memberi pesan pada para komandan.
Belum lama ini viral anggota TNI membawa serta keluarganya memutuskan untuk pensiun dini.
Anggota TNI bernama Mayor Inf Sulaiman Hardiman memutuskan untuk pensiun dini dari jabatannya sebagai Kasi Ren Ops Lat Bag Lat Rindam XVII Cenderawasih.
Dilansir Grid.ID dari laman Instagram pribadinya, Mayor Inf Sulaiman tampak berpamitan dari jabatannya sebagai TNI Angkatan Darat.
Mayor Inf Sulaiman mengunggah foto dirinya beserta istri dan anaknya yang bertuliskan kata pamit.
Dari kolom keterangan unggahan tersebut juga tampak mengumumkan keputusannya untuk pensiun dini.
"Mohon diri dan pamit kami sekeluarga (Anak laki kami tdk ikut, anak2 sahabat saya ikut nimbrung)
16 tahun lebih berdinas di angkatan darat, inilah hari terakhir kami berdinas aktif," tulis @sulaiman_hardiman, Sabtu (1/5/2019).
Selanjutnya Mayor Inf Sulaiman juga mengungkap kenangan dan pengalaman yang luar biasa, namun tidak menjelaskan alasan pensiun dini.
"Pengalaman yg luar biasa bersama saudara2 dan sahabat2 terbaik saya tentu banyak memberikan pembelajaran
Banyak yg bertanya mengapa kami pensiun dini, namun pertanyaan itu tdklah penting utk dijawab mengingat struktur berpikir setiap orang berbeda sehingga apapun pilihan bait utk menjelaskan hal itu, tdk dpt memuaskan dahaga kepo semua orang
Rasa hormat kami yg tulus dan terima kasih kepada para saudara2ku, para senior, dan TNI Angkatan Darat," pungkas @sulaiman_hardiman.
Tak hanya itu, Mayor Inf Sulaiman juga memberikan pesan kepada para Komandan Batalyon.
Mayor Inf Sulaiman yang pernah menjabat sebagai Danyonif RK 753/AVT memberikan pesan khusus untuk para Komandan Batalyon.
"Pesan utk para Komandan Batalyon
Jabatan Danyon adalah simbol kehormatan bagi setiap prajuritnya. Satu paket dgn tunggul/bendera batalyon, bedera perang, prestasi, sejarah & tradisi satuan
Danyon tdk akan pernah menjadi dirinya sendiri karena seperti apa tindak tanduk & pikirannya harus berlandaskan serta selaras dgn kehormatan satuan itu sendiri," tulis Mayor Inf Sulaiman.
Baca Juga: Sosok Vadel Badjideh Pacar Lolly yang Ditangkap Polisi, Ternyata Finalis Indonesian Got Talent
Tak berhenti sampai di situ, Mayor Inf Sulaiman juga mengungkap tantangan yang bakal dihadapi pemilik jabatan Danyon.
"Engkau harus siap “dimusuhi” anggotamu karena mereka harus kau latih dgn keras agar tdk terjadi korban sia2.
Engkau harus siap “berdebat” dgn atasanmu karena engkau yg lebih tau kondisi prajurit dgn segala kekurangan & kelebihannya. Tdk ada satuan manapun yg benar2 ideal & terkadang ada atasan anda yg karena kesibukannya, tdk terlalu paham akan itu.
Dan tentunya engkau harus jagoan karena bila prajuritmu jagoan sejati, dia hanya akan loyal kepada jagoan sesungguhnya.
Singa tidak akan pernah loyal kepada domba, domba yg banyak gaya dan berisik pasti akan dimakan oleh singa," lanjutnya.
Tak cukup sampai di situ, Mayor Inf Sulaiman juga bakal dihadapkan dengan banyak tantangan berupa pelanggaran dan anggaran.
"Tantanganmu
PELANGGARAN
Bila prajurit di dlm wewenang komandomu, maka awasi dgn sebaik2nya & jaga kedisiplinannya, bertanggungjawablah bila mereka melakukan pelanggaran.
Jangan sakit hati saat kamu sudah total namun mereka masih ada yg melanggar, mereka masih belia dan baru lepas dari orang tuanya, bersabarlah...
Bila mereka melanggar tapi diluar wewenang komandomu, JANGAN MAU DIPERSALAHKAN. Jangan membiarkan orang yg tdk ksatria melepaskan tanggung jawabnya.
Di tempat prajuritmu di BPkan, Komandan setempat hanya mau menerima uang Kodal tetapi tdk melaksanakan Kodal dgn baik. Para pengecut itu bisanya cuci tangan & menyalahkan orang lain.
Baca Juga: Pacarnya Keroyok Anggota TNI, Lolly Masih Setia Pertahankan Vadel Badjideh Meski Berstatus Tersangka
ANGGARAN
Budget anggaran selama 1 tahun kegiatan utk satuan tempur dgn jumlah prajurit 1.039 orang adalah Rp 3,6M.
Itu adalah uang yg sangat kecil, dihadapkan pada kehormatan dan martabat keluarga besarmu di kampung sana yg sangat tdk ternilai itu.
Jangan pernah tergoda, Danyon itu gak ngelirik apalagi tergoda ama uang receh.
Bila kamu berpikir uang 3,6M itu sangat besar dan tergoda utk “mengakali” nya lalu mengabaikan prajuritmu, KAMU adalah DANYON RECEHAN
Selamat berjuang sahabat2ku, kini nasib para prajurit dan keluarganya berada ditangan kalian. Jadilah DANYON yg TERHORMAT," pungkasnya.
(*)