5 Weton yang Paling Cocok Masuk Jurusan Kuliah Film dan Televisi

Senin, 06 November 2023 | 05:42
Unsplash

ilustrasi weton yang cocok masuk jurusan kuliah Film dan Televisi

Gridhot.ID - Jurusan S1 Film dan Televisi adalah disiplin ilmu yang mempelajari produksi, penyutradaraan, dan pengembangan karya film dan televisi.

Dalam budaya Jawa, terdapat pandangan bahwa beberapa kombinasi Weton memiliki kecenderungan alami yang cocok untuk mengejar pendidikan dalam bidang ini.

Artikel ini akan membahas lima kombinasi Weton yang dianggap paling cocok untuk kuliah S1 Film dan Televisi, dengan merujuk pada pandangan budaya Jawa dan pentingnya kecintaan pada seni visual, bakat kreatif, dan dedikasi dalam menciptakan karya sinematik yang berkualitas.

1. Senin Pon: Kecintaan pada Seni Visual dan Estetika

Kombinasi Weton Senin Pon sering dihubungkan dengan kecintaan pada seni visual dan estetika.

Hari Senin memiliki kaitan dengan air, sementara pasaran Pon mendukung pemikiran.

Orang yang lahir pada Senin Pon diyakini memiliki kecintaan alami pada seni visual, kemampuan untuk memahami unsur-unsur estetika dalam gambar, dan komitmen untuk menciptakan karya sinematik yang memukau secara visual.

Dalam pandangan budaya Jawa, mereka yang memiliki kombinasi Weton ini sering digambarkan sebagai sutradara yang memperhatikan detail estetika.

2. Selasa Legi: Bakat Kreatif dan Kemampuan Berimprovisasi

Kombinasi Weton Selasa Legi sering dihubungkan dengan bakat kreatif dan kemampuan berimprovisasi.

Hari Selasa memiliki kaitan dengan unsur api, yang sering dihubungkan dengan semangat dan kreativitas. Pasaran Legi adalah pasaran yang mendukung kemampuan praktis.

Baca Juga: 5 Weton yang Paling Cocok Masuk Jurusan Kuliah Perpajakan, Ada Kamu?

Orang yang lahir pada Selasa Legi diyakini memiliki bakat alami dalam berimprovisasi dalam pembuatan film, kemampuan untuk menciptakan cerita yang unik, dan keberanian dalam menghadapi tantangan kreatif.

Dalam pandangan budaya Jawa, mereka yang memiliki kombinasi Weton ini sering digambarkan sebagai pembuat film yang kreatif.

3. Kamis Kliwon: Komitmen pada Pemahaman Naratif

Kombinasi Weton Kamis Kliwon sering dihubungkan dengan komitmen pada pemahaman naratif dan kepedulian terhadap cerita yang kuat.

Hari Kamis adalah hari yang mendukung pertumbuhan spiritual, sementara pasaran Kliwon memiliki karakteristik yang mendukung pemahaman naratif.

Orang yang lahir pada Kamis Kliwon diyakini memiliki komitmen mendalam untuk memahami unsur-unsur cerita, memahami karakter dalam cerita, dan menciptakan narasi yang kuat dalam karya sinematik.

Dalam pandangan budaya Jawa, mereka yang memiliki kombinasi Weton ini sering digambarkan sebagai sutradara yang peduli pada pengembangan cerita.

4. Jumat Pon: Pemahaman Terhadap Hubungan Emosional dalam Film

Kombinasi Weton Jumat Pon sering dihubungkan dengan pemahaman terhadap hubungan emosional dalam film.

Hari Jumat adalah hari yang berhubungan dengan unsur bumi, sementara pasaran Pon mendukung pemahaman hubungan emosional.

Orang yang lahir pada Jumat Pon diyakini memiliki kemampuan alami untuk merancang adegan yang menggugah emosi penonton, kemampuan untuk menggambarkan hubungan antar karakter, dan kepekaan terhadap nuansa emosional dalam karya sinematik.

Baca Juga: 3 Weton yang Paling Cocok Masuk Jurusan Kuliah Strategi Pertahanan Laut

Dalam pandangan budaya Jawa, mereka yang memiliki kombinasi Weton ini sering digambarkan sebagai sutradara yang mendalami hubungan karakter dalam cerita.

5. Minggu Legi: Kepemimpinan dalam Produksi Film

Kombinasi Weton Minggu Legi sering dihubungkan dengan kepemimpinan dalam produksi film dan kemampuan untuk memotivasi tim produksi.

Hari Minggu adalah hari yang diidentifikasi dengan waktu tenang, sementara pasaran Legi memiliki karakteristik yang mendukung kepemimpinan.

Orang yang lahir pada Minggu Legi diyakini memiliki kemampuan alami untuk memimpin tim produksi, mengatur proses produksi dengan efisien, dan memastikan kualitas produksi yang tinggi.

Dalam pandangan budaya Jawa, mereka yang memiliki kombinasi Weton ini sering digambarkan sebagai sutradara yang efektif dalam kepemimpinan produksi.

Meskipun pandangan tentang kombinasi Weton dan jurusan studi adalah pandangan tradisional, penting untuk diingat bahwa kuliah di bidang S1 Film dan Televisi memerlukan kecintaan pada seni visual, bakat kreatif, dan dedikasi dalam menciptakan karya sinematik yang berkualitas.

Budaya Jawa memiliki pandangan yang menghargai peran penting seni visual dalam menceritakan kisah.

Artikel ini mencerminkan pandangan tradisional tersebut dan menunjukkan bahwa minat dalam S1 Film dan Televisi dapat tercermin dalam berbagai kombinasi Weton, tetapi kesuksesan dalam bidang ini lebih banyak tergantung pada kecintaan pada seni visual, bakat kreatif, dan dedikasi untuk menciptakan karya sinematik yang memukau.

(*)

Tag

Editor : Angriawan Cahyo Pawenang