Gridhot.ID - Hingga kini polisi masih menyelidiki penyebab kematian dari mahasiswi Unair Fakultas Kedokteran Hewan yang ditemukan di dalam mobil.
Dikutip Gridhot dari Kompas.com sebelumnya, seorang mahasiswi Unair ditemukan tewas dengan kondisi kepala terbungkus plastik dan tersambung selang gas helium.
Plastik tersebut dilakban kencang di bagian leher dan jasad itu ditemukan di dalam mobilnya yang terparkir di sebuah apartemen di Waru, Sidoarjo, Jawa Timur.
Korban berinisial CA yang masih berusia 21 tahun.
Mahasiswi tersebut dikenal berprestasi dan penurut di rumah.
Korban diketahui juga meninggalkan dua buah surat wasiat di dekat tubuhnya yang ditulis dengan bahasa Inggris.
Keluarga korban mengaku syok dengan kejadian ini karena merasa CA merupakan anak yang paling mereka sayangi.
"Ini anak yang paling saya sayangi. Paling nurut dan bukan jiwa pemberontak. Kalau diajak bicara menerima dengan baik dan dijalankan," ucap Gunawan selaku ayah CA.
Dikutip Gridhot dari Surya, kasus tewasnya CA (21) mahasiswa Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) Universitas Airlangga belum menemukan titik terang.
Meski pihak keluarga meyakini CA bukan korban pembunuhan, namun pihak kepolisian masih belum memastikan penyebab kematian mahasiswa Kedokteran Hewan Unair tersebut.
Kasat Reskrim Polresta Sidoarjo, Kompol Tiksnarto Andaru Rahutomo mengungkapkan, kepastian soal penyebab kematian korban akan diumumkan setelah semua data pendukung sudah lengkap.
"Saya tidak mau memberikan kesimpulan prematur. Saya harus beranjak dari pendekatan yang saintifik dan logis," ucap dia, Selasa (7/11/2023).
Dia menegaskan tidak mau teburu-buru menyimpulkan penyebab kematian CA.
"Nanti hasilnya akan kami sampaikan ketika semua langkah pengujian dan keterangan ahli sudah kami dapat seluruhnya. Jadi saya minta jangan terburu-buru untuk menyimpulkan," tambahnya.
Sebelumnya, ayah tiri korban, Gunawan membantah tewasnya CA yang ditemukan dalam kondisi kepala terbungkus plastik di dalam mobil itu karena pembunuhan.
Gunawan meyakini mahasiswi FKH Unair itu tewas karena sengaja mengakhiri hidupnya.
"Perlu saya jernihkan berita yang mengatakan seolah-olah anak saya itu meninggalnya karena pembunuhan. Itu enggak betul,"kata Gunawan dikutip dari Kompas.com. Senin (6/11/2023).
(*)