GridHot.ID - Heboh penemuan mayat satpam pesantren Khoirur Rooziqiin berinisial HS (50).
Mayat HS ditemukan dalam kondisi kaku membusuk pada Kamis (9/11/2023) di sebuah ruangan lantai dua Pondok Pesantren Khoirur Roziqiin, Jalan Rawa Maya III RT 3/RW 2, Beji, Kota Depok.
Melansir TribunDepok.com, penemuan mayat HS bermula saat pengurus pesantren mencari keberadaan korban yang sudah tak terlihat selama tiga hari.
Namun sesampainya di ruangan satpam, pengurus pesantren mendapati korban dalam keadaan terbujur kaku.
"Kondisi karena sudah tiga hari lah ya sudah membusuk," ujar Kanitreskrim Polsek Beji Iptu Irman Saputra, Kamis.
Lebih lanjut, melansir Kompas.com, korban sempat dikira pulang ke keluarganya yang juga tinggal di Depok.
Pasalnya, pada hari Selasa (7/11/2023), HS sempat dikirimi pesan WhatsApp tapi tidak membalas.
"Menurut pihak yayasan, dia (HS) hari Selasa (7/11/2023) di WA karena ada barang yang harus diangkat, tapi dipanggil tidak menjawab, enggak curiga juga karena dipikir pulang ke keluarganya," kata Kanitreskrim Polsek Beji Irman Saputra.
Kemudian pada Kamis siang, kata Irman, salah satu rekan HS ada yang mengecek langsung ke pondok tinggal HS yang berupa bangunan semipermanen dua lantai.
"Pas hari ini dilihat lah, (dari luar) enggak kecium bau, pas ngecek di dalam dilihat lah (HS meninggal)," tutur Irman.
HS ditemukan sudah dalam kondisi membusuk dan masih mengenakan kaos satpam.
"Kita dapat laporan dari Binmas bahwa ada penemuan mayat di Yayasan Khoirul Rooziqiin. Kondisinya karena sudah tiga hari, membusuk," terang dia.
Usai dilakukan identifikasi oleh tim Inafis Polres MetroDepok,jasad HS dibawa ke RS Polri Kramat Jati untuk dilakukan autopsi atas permintaan pihak keluarga.
"Keluarga minta di autopsi untuk lebih jelasnya, Tanda kekerasan tidak ada, cuma biar pasti kita bawa ke RS Polri Kramat Jati," pungkasnya.
Kembali melansir TribunDepok.com, Ketua Pondok Pesantren Khoirur Roziqiin, M Ali Murtadlo, mengatakan sebelum ditemukan meninggal, HS tidak pernah bercerita sedang menderita sakit.
Biasanya, HS menjaga pesantren saat malam hari ketika para santri sudah terlelap tidur hingga menjelang pagi.
"Stand by beliau mulai jam 22.00 WIB sampai jam 03.30 WIB selanjutnya istirahat," pungkasnya.
(*)