GridHot.ID - Kematian ayah Hamka Rusdi (50) dan anak bungsunya Abid Qushayyi Akma (2) masih menjadi misteri.
Warga Tugu Selatan, Kecamatan Koja, Jakarta Utara ini ditemukan di rumahnya dalam keadaan tak bernyawa dan kondisinya telah membusuk.
Sementara sang istri dan anak bungsunya juga ditemukan di dalam rumah tersebut, namun kondisi keduanya lemas dan nampak linglung.
Begini kesaksian Babinsa TNI yang pertama kali masuk ke rumah dan menemukan jasad Hamka dan bayinya tewas membusuk.
Melansir Kompas.com, polisi memastikan tidak ada orang lain yang masuk ke dalam rumah Hamka (50), kepala keluarga yang ditemukan tewas membusuk bersama anak bungsunya, AQ (10 bulan), di Koja, Jakarta Utara.
Hal ini diketahui dari bukti rekaman camera closed circuit television (CCTV) yang mengarah ke rumah Hamka.
"Dari CCTV yang kita pastikan, CCTV dua angle yang mengarah ke rumah korban (Hamka) tidak ada indikasi orang lain masuk," ungkap Kapolres Jakarta Utara Kombes Gidion Arif Setyawan, dikutip dari YouTube Kompas TV, Rabu (8/11/2023).
Gidion mengatakan, polisi masih terus menyelidiki penyebab kematian Hamka dan AQ.
Namun, istri korban, NP (30), yang menjadi kunci utama kasus ini masih belum bisa dimintai keterangan karena trauma.
“Dalam proses penggalian informasi yang bersangkutan (NP) secara psikologis secara fisik juga belum total bisa memberikan keterangan kepada penyidik,” ucap Gidion.
Diberitakan sebelumnya, aroma tak sedap dari sebuah rumah, Jalan Balai Rakyat V, RT 06/RW 10 Nomor 12, Tugu Selatan, Koja, Jakarta Utara, menuntun warga menemukan jasad Hamka (50) dan anak bungsunya, AQ (10 bulan), dalam keadaan membusuk, Sabtu (28/10/2023).
Bersamaan dengan itu, warga juga menemukan Istri Hamka, NP (30), dan anak sulungnya, AD (3), dengan keadaan lemas.
Sejauh ini, berdasarkan hasil otopsi, Hamka sudah meninggal dunia selama 10 hari sebelum akhirnya membusuk di rumahnya.
Sementara itu, masih berdasarkan hasil otopsi, AQ sudah meninggal dunia selama 3 hari sebelum akhirnya ditemukan tak bernyawa.
Pihak kepolisian belum bisa memeriksa istri Hamka karena kondisi yang bersangkutan sangat memprihatinkan.
Padahal, NP disebut-sebut sebagai saksi mahkota untuk mengungkap penyebab kematian Hamka dan AQ.
Dilansir dari tribunjakarta.com, Babinsa TNI bernama Bambang Dwi merupakan orang yang pertama kali masuk ke rumah ditemukannya jasad ayah dan bayinya tewas membusuk di Koja, Jakarta Utara.
Hal itu bermula dari warga yang mengeluhkan bau busuk di sekitar rumah korban bernawa Hamka (50) dan bayinya bernama Abid Qushyyi Akma (2).
Kepada Bambang warga mengeluhkan mencium bau busuk dari samping rumah Hamka.
Bambang pun sempat mencium bau yang sangat menyengat berasal dari exhaust di samping rumah korban.
"Saya cium kirain saya bangkai tikus atau kucing, saya lihat di selokan enggak ada bangkai,"
"Saya tengok di exhaust nya tuh, bau. Wah ini...," kata Bambang bercerita di TikTok jurnalis Abraham Silaban dikutip TribunJakarta.com, Kamis (9/11/2023).
Curiga, Bambang pun bertanya kepada warga ada berapa orang yang menghuni rumah Hamka.
Warga menyebut Hamka tinggal bersama istri dan dua anaknya.
"Pikiran saya ini orang-orangnya (korban) meninggal semua," kata Bambang.
Untuk mengetahui darimana sumber bau busuk tersebut, Bambang bersama warga akhirnya masuk ke rumah Hamka.
Sampai di depan rumah Hamka, Bambang mengaku bau busuk tersebut langsung hilang.
Ia bersama warga lainnya terpaksa membuka paksa pintu rumah korban karena terkunci dari dalam.
Masuk ke rumah korban, Bambang mengaku melihat istri Hamka, Nur Hikmah duduk santai di sofa ruang tamu.
"Itu istrinya korban sedang duduk nyantai di sofa, pas saya masuk beliau langsung melototin saya menoleh,"
"Enggak (marah) habis itu saya panggil," ujar Bambang.
Bambang sempat berusaha mengajak Nur Hikmah untuk berbicara dengan menanyakan keberadaan Hamka dan dua anaknya.
Namun Nur Hikmah malah memberikan jawaban aneh kepada Bambang.
"Saya panggil 'Bu sini' diem aja. Akhirnya saya datengin 'Bapak dan anak mana?' kata dia 'keluar'. Akhirnya saya ah gajelas ini," ujar Bambang.
Di rumah tersebut Nur Hikmah ditemukan hidup bersama anak sulungnya, Afida.
Sudah hampir dua minggu sejak dievakuasi, Nur Hikmah masih dirawat di RS Polri, Kramat Jati.
Polisi masih kesulitan mendapatkan keterangan dari Nur Hikmah karena kondisi psikologisnya yang masih tak menentu.
Meski begitu, Afida sudah dipulangkan karena kondisinya membaik.(*)