GridHot.ID - Kasus penemuan mayat ayah dan anak bungsunya di Koja cukup menghebohkan publik.
Sebagaimana yang telah diberitakan, ayah bernama Hamka (50) dan anak bungsunya berinisial AQ (2) ditemukan tewas membusuk di dalam rumahnya di wilayah koja, Jakarta Utara, pada Sabtu (28/10/2023) lalu.
Di dalam rumah yang sama, istri Hamka, NP (30), ditemukan dalam kondisi hidup tapi lemas.
Selain NP, sang anak sulung yang berinisial AD (4) juga ditemukan dalam kondisi hidup tapi lemas.
Kisah penemuan mayat Hamka dan AQ diungkap olehanggota Babinsa Kelurahan Tugu, Bambang Dwi Bambang.
Melansir TribunJakarta.com, Bambang mengatakan mayat Hamka dan AQ ditemukan pertama kali dalam posisi sujud.
Bambang menyebut saat masuk ke rumah Hamka di Koja, Jakarta Utara pada Sabtu (28/10/2023), ia melihat jasad pengusaha travel umrah tersebut sedang sujud di dekat kamar mandi.
"Saya masuk ke dalam ngecek, suaminya sujud di depan kamar mandi, sampingnya pintu kamar anaknya," ucap Bambang dikutip dari TikTok Abraham Silaban, pada Jumat (10/11/2023).
Usai melihat jenazah Hamka, Bambang lalu berniat untuk menyelamatkan dua anak Hamka.
Ia pun mencari mereka di setiap kamar yang ada di rumah tersebut.
Betapa terkejutnya Bambang, saat melihat anak sulung Hamka yang masih balita berisial AD tergeletak lemas di atas kasur di kamar kedua.
Dengan sisa tenaga yang ada, AD terdengar menangis.
Bambang bertambah kaget ketika melihat di bawah kasur, ada AQ sudah tak bernyawa.
Jasad balita tersebut dalam posisi sujud serupa dengan Hamka.
Bambang kesulitan masuk ke dalam kamar tersebut, karena di pintu depannya terdapat jasad Hamka.
Akhirnya Bambang memutuskan untuk menyelamatkan sang anak sulung melalui jendela.
"Saya mau nyelematin anaknya, saya ke kamar pertama kosong, saya ke kamar kedua, tapi ada korban," kata Bambang dikutip dari TikTok jurnalis Abraham Silaban, Jumat (10/11/2023).
"Saya lari ke luar, lewat jendela, mau saya congkel tapi keras, minta tolong warga ambil linggis," lanjutnya.
"Ada dua anak (di kamar) yang satu di kasur yang satu sujud yang kecil," tambahnya.
"Anak perempuan (yang hidup) di atas kasur lemas nangis, abis itu saya ambil saya bawa ke luar (rumah)," imbuhnya.
Saat digendong Bambang ke keluar rumah, AD menangis keras.
AD, menurut Bambang, tampak tak menggunakan celana.
"Nangis kejer," ujar Bambang.
"Dua-duanya (anak sulung dan bungsu Hamka) tak pakai celana," imbuhnya.
Di sisi lain, melansir Kompas.com, polisi yang menangani kasus kematian Hamka dan sang anak bungsu menguak isi rekamancamera closed circuit television (CCTV).
Polisi memastikan tidak ada orang lain yang masuk ke dalam rumah Hamka, di Koja, Jakarta Utara, sebelum warga dan Babinsa menemukan mayat bos travel dan anak bungsunya itu.
"Dari CCTV yang kita pastikan, CCTV dua angle yang mengarah ke rumah korban (Hamka) tidak ada indikasi orang lain masuk," ungkap Kapolres Jakarta Utara Kombes Gidion Arif Setyawan, dikutip dari YouTube Kompas TV, Rabu (8/11/2023).
Gidion mengatakan, polisi masih terus menyelidiki penyebab kematian Hamka dan AQ.
Namun, istri korban, NP (30), yang menjadi kunci utama kasus ini masih belum bisa dimintai keterangan karena trauma.
"Dalam proses penggalian informasi yang bersangkutan (NP) secara psikologis secara fisik juga belum total bisa memberikan keterangan kepada penyidik," ucap Gidion.
Sejauh ini, berdasarkan hasil autopsi, Hamka sudah meninggal dunia selama 10 hari sebelum akhirnya membusuk di rumahnya.
Sementara itu, masih berdasarkan hasil autopsi, AQ sudah meninggal dunia selama 3 hari sebelum akhirnya ditemukan tak bernyawa.
Pihak kepolisian belum bisa memeriksa istri Hamka karena kondisi yang bersangkutan sangat memprihatinkan.
Padahal, NP disebut-sebut sebagai saksi mahkota untuk mengungkap penyebab kematian Hamka dan AQ. (*)