GridHot.ID - Innalillahi wa innailaihi rojiun.
Kabar duka datang dari dunia militer.
Letnan Jenderal TNI Dr. Tiopan Bernhard Silalahi atau dikenal sebagai Letjen TNI Purn TB Silalahi meninggal dunia di usia 85 tahun pada Senin (13/11/2023) pukul 20.19 WIB.
Mengutip tribun-medan.com, Letnan Jenderal (Letjen) TNI Tiopan Bernhard Silalahi ( TB Silalahi) dikabarkan meninggal dunia pada Senin (13/11/2023) malam di RS Medistra di Jakarta.
Meninggalnya TB Silalahi ini diketahui dari staf, ajudan, dan dokter beliau selama 13 tahun, dr Tota Manurung.
"Pada malam ini pukul 21.58 WIB, saya ditelpon Serma Sunarto, ajudan Pak TB Silalahi yang menginformasikan bahwa Pak TB telah meninggal dunia di RS di Jakarta. Beliau tutup usia 85 tahun," ujar dr Tota Manurung saat dikonfirmasi Tribun-medan.com, Senin (13/11/2023) malam.
Kabar wafatnya TB Silalahi ini ramai di media sosial. Sejumlah akun turut menyampaikan kabar duka cita tersebut.
Akun Facebook Fadjar bersama Febrina Pardede di TB Silalahi Center di Siborongborong, Sumatera Utara, turut menyampaikan wafatnya salah satu tokoh Batak TB Silalahi tersebut.
"Selamat Jalan Pak Letjend (Purn) DR. TB Silalahi. Pernah mengabdi di Yayasan beliau.. Beliau sosok Jenderal yang smart, genius, dan cinta budaya dan pendidikan,"tulis Fadjar.
"Selamat jalan bapak Letjend (Pur) T.B Silalahi....The Lord bless you and keep you,"tulis Josep Franklin Sihite
"Selamat jalan Oppung TB / Letjen TNI (Purn) Dr. TB Silalahi, S.H. Terima kasih atas semua didikan dan jasa-jasamu,"tulis Rudolf Pardosi.
"...Cuma bisa bilang, i am so blessed i found you, bapak..#rip #tbsilalahi," tulis Dewi Guna Nababan.
"Selamat jalan ke Rumah Bapa di Surga Bapak Letjen TNI Purn DR TB SILALAHI. Dipanggil Tuhan pada hari Senin, 13 November 2023 pukul 21.00 WIB di RS Medistra di Jakarta,"tulis Rina Gintings.
"Betapa Bapak telah begitu banyak berjasa dalam hidupku bahkan juga ribuan orang yang telah Bapak bantu dan berikan jalan untuk perubahan hidup yang lebih baik, yang tak kan pernah bisa aku dan yang lain balas. Tadi pagi aku masih kirim renungan harian lewat WA. Terima kasih Bapak untuk semua yang Bapak berikan. Kiranya damailah bersama Tuhan Yesus, sampai jumpa kelak di kaki Tuhan Yesus,"sambung Rina Gintings.
Kabar meninggalnya TB Silalhi ini turut disampaikan Bupati Toba, Poltak Sitorus melalui akun Facebooknya.
"Atas nama Pemerintah Kabupaten Toba, kami mengucapkan turut berduka cita yg sedalam-dalamnya atas dipanggil-Nya ke rumah Bapa di sorga Bapak Letjen TNI Pur DR TB Silalahi, mantan Menpan RI. Kiranya Tuhan memberi kekuatan, dan Penghiburan bagi keluarga yang ditinggalkannya," tulis Bupati Poltak Sitorus.
Biodata TB Silalahi
Letnan Jenderal TNI (HOR) (Purn.) Dr. (H.C.) Tiopan Bernhard Silalahi, S.H.
Lahir pada 17 April 1938 (umur 85) di Kota Pematang Siantar, Sumatera Utara.
TB Silalahi lulusan Akmil 1961 dan pensiun tahun 1993. Ia dari Satuan Kavaleri TNI AD.
TB Silalahi merupakan mantan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara pada Kabinet Pembangunan VI di era pemerintahan Presiden Soeharto periode 17 Maret 1993 – 14 Maret 1998. Kemudian sebagai Ketua Dewan Pertimbangan Presiden RI ke-2 masa jabatan11 Desember 2008 – 20 Oktober 2009 di era pemerintahan SBY.
Dikutip dari Wikipedia, TB Silalahi Lulusan Akademi Militer Nasional (AMN) tahun 1961. TB memiliki jabatan terakhir di militer sebagai Asisten I Kasad dengan pangkat Mayor Jenderal, tahun 1988. Selanjutnya dikaryakan sebagai Sekjen Departemen Pertambangan dan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara (1993—1998).
Pengabdian di bidang militer diawali sebagi Danton Yonkav 4 Siliwangi dalam operasi Kamdagri di Jawa Barat (1962), Wadanki dalam operasi Kamdagri di Sulawesi Selatan (1963—1965) bersamaan dengan operasi Dwikora. Danyonkav 8 Tank Kostrad (1972), ke Timur Tengah sebagai pasukan PBB pada perang Oktober 1973 antara Israel dan Mesir sebagai Camp Commandant UNEF Middle East di Kairo. Dosen Sesko AD (1974), Asops Kasdam XIV/Hasanuddin di Ujung Pandang (1978), Kasdam VII/Diponegoro (1982) dan Asisten Perencanaan dan Anggaran KASAD (1986) dengan pangkat Mayor Jenderal TNI.
Sejalan dengan penugasannya, TB Silalahi memanfaatkan waktunya dengan mengikuti pendidikan di Fakultas Hukum Universitas Padjajaran Bandung sampai sarjana muda (1968) dan mendapatkan S1 pada Sekolah tinggi Hukum Militer dengan predikat Cumlaude (1995). Atas prestasinya dalam bidang pemerintahan dan sosial, ia beroleh gelar Doctor Honoris Causa dari Universitas Gregorio Araneta, 8 Agustus 1996 di Manila, Filipina.
Karier militernya dilanjutkan dengan tugas karya sebagai Sekretaris Jenderal Departemen Pertambangan dan Energi (1988). Pada masa Pemerintahan Presiden Soeharto (1993), Kabinet pembangunan VI, Ia mendapat kepercayaan menjabat Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan pangkatnya dinaikkan menjadi Letnan Jenderal TNI.
Tahun 2004, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengangkat TB Silalahi menjadi penasehat presiden yang kemudian pada tahun 2006 menjadi Utusan Khusus Presiden untuk Timur Tengah dan pada tahun 2007 diangkat menjadi anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) dalam bidang pertahanan dan keamanan.
TB Silalahi adalah pendiri dan anggota Dewan Pembina Yayasan Soposurung yang mendirikan dan mengelola sebuah sekolah unggulan di Balige, Sumatera Utara. Menurunnya mutu pendidikan di Bonapasogit, menggerakkan hati TB Silalahi untuk turut serta bertanggungjawab, bersama teman-teman masa kecilnya (Alumni SMA Soposurung) ia mendirikan Yayasan Soposurung), berupa sebuah asrama yang menampung siswa/i lulusan SMP yang terpilih melalui seleksi yang ketat untuk melanjutkan pendidikan di jenjang SMA, setiap tahun 40 orang putra-putri terbaik bonapasogit (sejak 2008 menjadi 80 orang dan sekarang menjadi 120 orang) digembleng mental dan karakternya disamping mengikuti pendidikan formal di sekolah (SMAN 2 Balige).
Riwayat Hidup TB Silalahi:
Akademi Militer Nasional (1958—1961)Kupaltu Kav (setingkat Kursus Dan Ki), lulus terbaik (1965)Kursus Guru Perang Nuklir Biologi dan Kimia, lulus terbaik (1966)Suslapa Kav ( Kursus Dan Yon), lulus terbaikSeskoad (1971—1972)Defence Management Course, Monterey (USA) (1976)Sesko ABRI, lulus terbaik (1977)International Peace Keeping Training, Wina, Austria (1979)Lemhannas KRA XVI, lulus terbaik, Bintang Seroja/Garuda (1983)Sarjana Muda Hukum Univ. Padjajaran, Bandung (1966—1969)Executive Program, Stanford University USA, National University of Singapore (1992)Sarjana Hukum STHM, Jakarta, Cum Laude (1996—1997)Doctor HC, Gregorious Arenata University, Manila dalam bidang
Riwayat Jabatan Militer dan Pemerintahan:
Dan Yonkav 8/Kostrad (1972)Camp Commandant UNEF/HQ, Cairo/Mesir (1974)Dosen Seskoad (1975)Kasdam VII/Diponegoro (1982)Asrena Kasad (1986)Sekjen Departemen Pertambangan dan Energi (1988)Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara (1993—1998)Dosen Senior Lemhannas (2000—)Dosen Tamu SESKO ABRI, SESKOAD, SESKOAL, SESKOAU, SESPIM POLRI (2000—)Komisaris Utama di berbagai perusahaan Nasional dan Internasional (1990—)Ketua Dewan Pembina Yayasan Soposurung (1990—)Ketua Dewan Kehormatan Yayasan Pondok Pesantren Tradisional Indonesia dan Yayasan Pengembangan Pondok Pesantren Tradisional Indonesia di Bandung (2004—)Penasehat Khusus Presiden RI (2004—2006)Utusan Khusus Presiden RI untuk Timur Tengah (2006—)Anggota Dewan Pertimbangan Presiden bidang Hankam (2006—2010)Ketua Dewan Pertimbangan Presiden (2008—2010)
Penghargaan:
Bintang Mahaputera Adipradana (30 Juli 1996)Bintang Budaya Parama Dharma (13 Agustus 2012)Bintang DharmaBintang Kartika Eka Paksi UtamaBintang Yudha Dharma PratamaBintang Kartika Eka Paksi PratamaBintang Kartika Eka Paksi NararyaSatyalancana Kesetiaan 24 TahunSatyalancana Kesetiaan 16 TahunSatyalancana G.O.M IVSatyalancana G.O.M VSatyalancana PenegakSatyalancana Dwidya SisthaSatyalancana Santi DharmaUnited Nations Emergency Force in Middle East (UNEFME) Medal(*)