Leher Disundut Rokok Mulut Disumpal Sandal, Pengepul Cabai di Sukabumi Ungkap Kronologi Jadi Korban Salah Tangkap Polisi

Selasa, 14 November 2023 | 16:00
Tribun Jabar/M Rizal Jalaludin

Pria asal Sukabumi berinisial B (35) menceritakan peristiwa pilu yang diduga dianiaya polisi salah tangkap.

GridHot.ID - Seorang pengepul cabai berinisial B, warga Sukabumi, Jawa Barat jadi korban salah tangkap polisi.

B ditangkap dan dituduh membobol minimarket Alfa.

Bahkan untuk memaksa B mengaku, B dipukuli, disumpal mulutnya dengan sandal, hingga lehernya disundut rokok.

Seperti dilansir dari TribunKaltim, tak hanya itu, pria asal Kampung Lebak Larang, Desa Mandrajaya, Kecamatan Ciemas, Sukabumi ini diduga dihajar polisi.

Ia dianggap oleh pihak polisi sebagai pelaku pembobolan minimarket di Kecamatan Simpenan, Sukabumi, Rabu (8/11/2023) lalu.

Sehari-hari B bekerja sebagai pengepul cabai.

Belakangan, B mengalami bengkak di wajahnya hingga ada bekas sundutan rokok di punggungnya.

Ia, dituding oleh oknum polisi sebagai pelaku pembobolan minimarket yang terjadi di Kampung Simpenan, Desa Cidadap, Kecamatan Simpenan, yang terjadi pada Rabu (8/11/2023) dini hari.

Kronologi B Dituding Polisi

B menjelaskan, ia bersama istri dan anaknya baru saja pulang dari Banten pada pada Rabu dini hari sekira pukul 03.00 WIB.

Saat itu, B beristirahat di mobil yang diparkirkan di depan minimarket yang kebetulan dibobol maling.

Baca Juga: Terlanjur Dianiaya Rame-rame di Pinggir Jalan, Pelajar SMA di Palu Jadi Korban Salah Tangkap Oknum Polisi, Ibu Korban: Anak Saya Dicekik, Dipukuli lalu Ditinggal

Setelah beristirahat sekitar satu jam ia tidur di mobil, B kembali melanjut perjalanan pulang sekitar pukul 04.00 WIB.

B kembali ke wilayah Simpenan untuk mengantarkan cabai pada keesokan harinya, Kamis (9/11/2023).

Ketika melakukan pekerjaannya itu, B mendapatkan panggilan telepon dari keluarganya bahwa ada polisi yang mencari keberadaannya.

Mendengar hal itu, B pun bergegas pulang ke rumah sekitar pukul 23.00 WIB.

Dalam perjalanan pulang, B justru disergap sejumlah polisi.

"Pas di jalan saya disergap sama bapak-bapak polisi itu, di situ saya ditangkap lah dengan katanya kerjaan, saya itu (dituduh) pelaku pembobolan alfa," kata B di hadapan awak media.

"Sebenarnya itu awal-awalnya bukan saya yang dikejar, (yang dikejar) itu mobil yang ada parkir di situ, terus penjelasan dari rumah, mobil itu disewa sama saya, mobil Avanza," lanjutnya.

Setelah ditangkap, B pun dibawa ke Polsek Ciemas dengan tangannya yang diborgol menggunakan lakban.

"Ya itu pas waktu di jalan itu nggak ada diapa-apain, cuma tangan saya diborgol sama lakban, langsung saya (dibawa) pergi lagi ke Polsek Ciemas, itu jam 11 an malam Jumat kemarin," jelasnya.

Dugaan Penganiayaan

Ketika sampai di Polsek Ciemas, kata B, ia mengaku dipukuli oleh oknum polisi agar mengaku sebagai pelaku pembobolan minimarket.

Baca Juga: Data Intelijen Dikumpulkan Panglima Jenderal Andika Perkasa, TNI Akan Tindak Tegas KKB Papua yang Bantai 11 Warga Sipil di Nduga: Kita Jangan Salah Tangkap!

"Ya seperti dipukul, saya itu ditanya, udah saya jawab begitu, tapi dia nggak percaya sama saya, terus saya dipukul-pukulin lah sama mereka," ujarnya.

"Yang dipukul itu bagian paha yang diinjak-injak, ini (paha) lah yang paling banyak (diinjak) pakai sendal, itu dipake kantong kresek saya ditutupin," sambungnya.

Tidak hanya itu, B mengaku disuapi sandal ke mulutnya oleh oknum polisi tersebut.

"Terus mulut saya itu disuapin sandal, dimasukin ke dalam mulut saya, supaya saya ngaku, bahwa saya itu pelakunya dari (pembobolan) itu," ungkap B.

"Nggak ada yang dilukain selain itu, cuma ini (pundak) pake rokok disundut," jelasnya.

Akhirnya B bisa bebas setelah sang istri memberikan kesaksian bahwa saat itu ia memang memarkirkan mobil di depan minimarket yang kebobolan untuk beristirahat sebentar saat perjalanan pulang dari Banten.

"Itu (saya dibebaskan) penjelasan dari istri saya, karena saya perginya sama istri dan kedua anak saya," ucap B.

Kapolres Sukabumi Temui B

Istimewa/ Dok Polres Sukabumi
Istimewa/ Dok Polres Sukabumi

Kapolres Sukabumi, AKBP Maruly Pardede saat berjabat tangan dengan korban dugaan penganiayaan polisi salah tangkap.

Dilansir dari TribunJabar, setelah adanya pemberitaan polisi salah tangkap ini, Kapolres Sukabumi, AKBP Maruly Pardede, menjenguk B pada Senin (13/11/2023).

Menurut Maruly, oknum polisi tersebut kemungkinan menangkap B karena mobilnya yang kebetulan terparkir di lokasi TKP pembobolan minimarket.

Baca Juga: Ngakak Ejek Polisi Salah Tangkap, Bjorka Olok-olok Dark Tracer yang Jadi Sumber Informasi Pemerintah soal Identitasnya: Tidakkah Kamu Malu?

"Mungkin polisi itu menganggap dia (B) pelaku yang membobol minimarket tersebut setelah melihat CCTV yang menggambarkan mobil korban terparkir di depan minimarket tersebut jam 03.00-04.00 WIB," kata Maruly usai menjenguk korban.

Maruly mengatakan, dari kronologi yang dijelaskan korban itu ia menegaskan menurunkan tim khusus dari Propam Polres Sukabumi untuk melakukan penyelidikan.

"Dalam kesempatan itu saya menegaskan menurunkan tim dari Propam Polres Sukabumi untuk mendalami secara serius dan objektif dalam menuntaskan kejadian atau kasus tersebut," ucap Maruly.

Maruly menjelaskan, saat ini sudah eranya penyidikan secara ilmiah dan profesional tanpa adanya kekerasan.

"Sekarang sudah eranya penyidikan secara ilmiah dan profesional, bila anggota terbukti bersalah hasil dari pendalaman tim propam yang dibentuk, nanti akan kita beri sanksi dan bagi anggota yang berprestasi juga akan diberikan penghargaan yang pantas," tegas Maruly.

Saat menjenguk korban, Maruly juga membawa Kasi Dokkes Polres Sukabumi untuk memastikan kesehatan B.

"Maka dalam kesempatan ini, saya ingin mendengar langsung dari korban dan juga memastikan kondisi kesehatannya, kami juga membawa Dokter Kesehatan dari Polres untuk memastikan, dan mudah-mudahan kejadian ini tidak terulang lagi," ujar Maruly.

(*)

Tag

Editor : Septia Gendis

Sumber Tribunkaltim.co, TribunJabar