Watak Weton Rabu Legi Pemilik Pesona Daya Tarik Lawan Jenis

Rabu, 22 November 2023 | 14:25
Unsplash.com/Mohamad Khosravi

Ilustrasi weton Rabu Legi.

Gridhot.ID -Rabu Legi adalah salah satu weton dalam kepercayaan jawa.

Weton Rabu Legi memiliki sifat atau watak terntentu menurut Primbon Jawa.

Dikutip Gridhot dari Intisari Online, menurut Primbon Jawa, mereka yang lahir pada weton Rabu Legi memiliki sifat layaknya Padangon Jagur, yang berarti memiliki sifat yang keras, pemarah, waspada, dan juga kuat.

Mereka kelahiran weton Rabu Legi juga memiliki sifat yang pendiam, pemomong, penyabar, bertanggung jawab, murah hati, enak dalam pergaulan, dan selalu gembira seperti tidak pernah susah.

Mereka juga sering kena fitnah, berhati-hati namun sering bingung sendiri, dan mendapat banya keberuntungan serta kesialan.

Kelahiran weton Rabu Legi, juga memiliki sifat yang cerdas, dan pandai bergaul, serta belas kasih, dan hemat, serta membuat orang lain menyukai mereka.

Weton Rabu Legi berada di bawah naungan Sumur Sinaba, yang berarti luas wawasannya, bisa menjadi sumber orang untuk mencari ilmu.

Baca Juga: Watak Weton Rabu Pahing Si Keras Kepala Tapi Kecukupan Hidupnya

Kelahiran weton Rabu Legi, termasuk dalam rakam Deman Kadhuruwan, yang berarti sering mendapat perkara, tetapi mereka sering membantah, sehingga sering mendapat masalah.

Suka berbohong, iri terhadap apa yang dimiliki oleh orang lain dan ingin mendapatkan pamrih setelah menolong, beberapa sisi negatif dari kelahiran weton Rabu Legi.

Pemilik weton Rabu Legi juga memiliki watak Aras Kembang, yang berarti memiliki pesona daya tarik terhadap lawan jenis.

Mongso Kapat, Waspa Kumembeng Jroning Kalbu, untuk mereka yang lahir pada 19 September hingga 13 Oktober.

Mongso Kapat untuk mereka yang lahir pada 19 September hingga 13 Oktober, yang sifat dan perwatakan serta nasibnya dipengaruhi oleh Batara Wisnu, yang berwatak lembut dah halus, serta ramah.

Kelahiran mongso Kapat juga tidak menginginkan suatu bentuk kekerasan,misalnya perkelahian, sangat menginginkan persahabatan dengan siapa saja, segala tingkah lakunya, perbuatannya, semuanya menimbulkan rasa kagum dan simpati.

Seandainya mongso ‘Kapat’ ini menjadi pemimpin, maka dia tidak akan berat sebelah dalam memutuskan segala sesuatunya, karena perbuatannya adil dan bijak.

Baca Juga: 3 Weton dengan Energi Gaib Paling Kuat yang Sanggup Taklukkan Kajiman

Sejak masih anak-anak, remaja, maupun setelah tua, selalu menjadi penasihat bagi orang-orang yang sedang mengalami kesulitan, bahkan mereka yang datang meminta nasihat usianya lebih tua daripadanya.

Kelahiran mongso ‘Kapat’ dalam pergaulannya sangat baik, sopan, dan dapat membawa diri, benar-benar mengagumkan dan disenangi dalam pergaulan dengan orang di sekitarnya.

Mereka juga selalu dalam kesenangan dan rezekinya melimpah, mudah mencari uang, maka tidak heran bila terlihat selalu gembira dan banyak senyum, sehingga banyak teman, banyak pengagum, tetapi banyak juga orang yang ingin mencelakainya.

Meskipun kemudian orang-orang yang memusuhinya itu berbalik menjadi orang kepercayaan atau baik padanya.

Berdasarkan Primbon Jawa, mereka yang lahir pada wuku Dukut, yang berada di bawah Bethara Sakri, maka mereka keras hatinya.

Kelahiran wuku Dukut, juga waspada, tajam pikirannya, dan segala yang dilihatnya ingin dimilikinya.

Mereka kelahiran wuku Dukut, juga memiliki watak yang narima terhadap nasib dan hati-hati dalam mengeluarkan uang, bahkan mendekati pelit.

Baca Juga: 4 Weton Ekstrovert yang Banyak Teman dan Gampang Dekat dengan Orang

Tetapi, mereka dicintai oleh para pembesar, liar dan tinggi budinya, besar harapannya, serta lebih senang tinggal di tempat sunyi.

Bahaya yang bakal dihadapi oleh kelahiran wuku Dukut adalah berada di medan perang.

Untuk itu mereka diharapkan memberikan sedekah nasi tumpeng dengan nasi senilai beras zakat fitrah yang dikukus, dengan lauk ayam putih mulus yang dipanggang dan jenang merah.

Saat wukunya berjalan selama tujuh hari, sebaiknya menghindari bepergian yang menuju ke arah barat daya.

Wuku Dukut adalah saatnya baik untuk memperbaiki rumah, membuka kebun, mencari jodoh, membuat obat dan sesaji.

Namun, waktu yang tidak baik untuk mencari nafkah dan berguru ilmu kebatinan.

Anda boleh saja tidak mempercayai ramalan tersebut di atas, tetapi anggap saja sebagai tambahan pengetahuan atas kebudayaan Indonesia yang amat kaya.

(*)

Tag

Editor : Dewi Lusmawati

Sumber intisari