Gridhot.ID - Hasil autopsi jenazah artis Nanie Darham telah keluar.
Diketahui, Nanie Darham meninggal saat operasi sedot lemak di salah satu klinik di Cipete, Jakarta Selatan.
Autopsi dilakukan untuk menjawab dugaan malapraktik yang dialami Nanie Darham saat menjalani operasi sedot lemak.
Berdasarkan hasil autopsi ditemukan adanya 3 sayatan di bagian tubuh tepatnya di punggung tangan dan perut diduga bekas operasi sedot lemak yang dijalani Nanie Darham.
"Hasil otopsi bagian luar itu sudah ketahuan bahwa ada 3 sayatan di punggung tangan dan perut," kata kuasa hukum keluarga korban, Hartono membeberkan hasil autopsi saat ditemui Tribunnews.com di kawasan Tendean, Jakarta Selatan, Selasa (28/11/2023).
Namun untuk visum bagian dalam tubuh jenazah Nanie, Hartono menyebut pihak berwajib masih melakukan pemeriksaan terkait hal itu.
Sebab pemeriksaan dari bagian dalam tubuh Nanie ingin melihat adakah kandungan obat tertentu yang dikonsumsi pemeran film 'Air Terjun Pengantin' itu sebelum melakukan operasi.
Sebab kondisi Nanie saat melakukan operasi dinyatakan drop dan komplikasi.
Sehingga Nanie dilarikan ke rumah sakit Hintaro dari klinik kecantikan tempatnya melakukan sedot lemak.
"Itu hasil visum bagian luar. Kalau bagian dalam, sedang diperiksa oleh labkrim untuk menguji apakah ada zat atau kandungan obat tertentu yang residunya masih tertinggal," lanjut Hartono.
Sementara itu, polisi telah memeriksa belasan saksi untuk memastikan dugaan malapraktik dalam kasus meninggalnya Nanie saat operasi sedot lemak.
"Kami sudah memeriksa 11 saksi untuk menemukan titik terang dalam kasus ini," kata Wakasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan Kompol Henrikus Yossi saat ditemui Kompas.com di kantornya, Jumat (24/11/2023).
Dari 11 saksi yang diperiksa, penyidik dari Satreskrim Polres Metro Jakarta Selatan turut memeriksa dokter yang terlibat operasi sedot lemak.
Adapun dokter yang dimintai keterangan terdiri dokter berinisial D, M dan Y.
"Kesaksian mereka (dokter) belum bisa kami ungkap sekarang. Kesaksian mereka akan diperiksa oleh dokter ahli lebih dulu," tutur Yossi.
Selain dokter, penyidik turut memintai keterangan dari perawat yang ada di dalam klinik dan pihak keluarga korban.
Kini, polisi menjadwalkan untuk bertemu sopir ambulans yang membawa korban ke rumah sakit dan dokter IGD rumah sakit kawasan Bintaro, Jakarta Selatan.
"Sopir ambulans dan dokter jaga IGD bakal kami minta keterangan dalam waktu dekat," imbuh dia.
Pada Minggu (22/10/2023), polisi juga melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) klinik di Cipete Utara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
"Saat menerima laporan polisi, kami langsung melakukan olah TKP di klinik, termasuk pemeriksaan TKP dilakukannya operasi sedot lemak," ujar Henrikus.
Dalam pelaksanaannya, penyidik mengamankan rekaman CCTV di lokasi. Rekaman itu nantinya bisa dijadikan bukti konkret perihal dugaan malapraktik yang dilakukan.
"Kami telah mengamankan rekaman CCTV dan beberapa dokumen yang berkaitan dengan pelaksanaan operasi sedot lemak. Nantinya kami akan terus dalami kasus ini dari beberapa bukti yang diamankan," tutur dia.
Sebagai informasi, Nanie Darham tutup usia saat menjalani operasi sedot lemak, Sabtu (21/10/2023) lalu.
Namun, operasi yang dilakukan sekitar pukul 15.00 WIB itu tak berjalan mulus.
Saat itu, kondisi korban tiba-tiba drop.
Pihak klinik lantas menelepon ambulans untuk membawa yang bersangkutan ke rumah sakit di kawasan Bintaro, Jakarta Selatan, untuk mendapatkan pertolongan.
Tapi, tak berselang lama setelah mendapatkan perawatan di IGD, nyawa Nanie tak tertolong.
(*)