GridHot.ID - Seorang siswi SMA di Bandar Lampung diduga menjadi korban bullying teman-teman sekelasnya.
Berdasarkan pengakuan korban, dirinya terus-terusan dipaksa dan diancam teman-temannya untuk memperagakan perbuatan asusila di dalam kelas lalu direkam dan disebarkan.
Akibat hal tersebut, siswi SMA itu mengalami depresi berat.
Pihak keluarga bahkan sampai membawanya ke rumah sakit jiwa lantaran sering mengigau pasca-bullying tersebut.
Melansir Kompas TV, kakak korban yang berinisial CP mengatakan bahwa adiknya tak mau pergi ke sekolah lagi karena takut.
“Hingga kini korban takut mau sekolah dan tidak sekolah lagi beberapa hari ini, akibat peristiwa bullying ini," kata CP, seperti yang dilaporkan jurnalis KompasTV Lampung, Roma Afria Idham, Senin (4/12/2023).
Di sisi lain, ia mengatakan pihak keluargatelah melaporkan kasusperundungantersebut ke pihak kepolisian setempat.
Pengakuan Korban
Melansir TribunJakarta.com, siswi SMA yang diduga menjadi korban bullying itu berinisial MA.
MA mengaku sering disuruh foto-foto aneh yang mengarah pada perbuatan asusila.
Disuruh foto aneh-aneh, buka baju, nonton porno," ucap MA dikutip TribunJakarta dari YouTube iNews TV.
Baca Juga: Jadi Korban Bullying saat SD, Chikita Meidy Akui Bingung Cari Teman: Aku Nggak Bilang ke Siapa-siapa
MA mengatakan, jika tak menuruti perintah para pelaku, ia diancam akan dirudapaksa.
"Ancaman dia itu mana 'Ayok buka baju'," kata MA.
"Kalau enggak mau diperkosa," imbuhnya.
MA mengaku perundungan itu diterimanya sejak bulan Juli hingga awal Desember 2023.
Di rentang waktu tersebut,perundungan tersebut terus berulang dan terjadi di dalam kelas.
"Sudah lama dari bulan Juli," ucap MA.
"Ada teman-teman melihat," imbuhnya.
Kakak MA, CP menangis melihat adiknya mendapatkan perlakuan tak manusiawi dari teman sekelasnya.
"Adik saya enggak mungkin tahu kayak gitu, dia itu enggak ngerti," ujar CP.
CP menduga MA dibully sejak awal duduk di kelas 12.
"Mungkin dari masuk kelas 12 itu sudah dibully," kata CP.
Respons Pihak Sekolah
Melansir Kompas TV, pihak sekolah korban, yakni SMA 2 Muhammadiyah Bandar Lampung membantah adanya peristiwa bullying tersebut.
Humas SMA 2 Muhammadiyah Bandar Lampung, Oktaviani Delasani, menyatakan korban sendiri yang meminta temannya untuk merekam video tersebut.
"Tidak ada peristiwa bullying di sekolah dan keterangan temannya korban sendiri yang meminta untuk direkam," ujar Oktaviani.
(*)