Klarifikasi Polres Jaksel usai Dikritik Lamban Tangani Kasus KDRT hingga Berujung pada Terbunuhnya 4 Anak di Jagakarsa

Minggu, 10 Desember 2023 | 15:42
Facebook Panca dan Devnisa

Panca Darmansyah lakukan KDRT terhadap istri sebelum membunuh 4 anaknya di Jagakarsa.

GridHot.ID - Kasus ayah yang membunuh 4 anak di Jagakarsa menjadi sorotan banyak pihak.

Ayah yang diketahui bernama Panca Darmansyah itu menghabisi nyawa empat anaknya yang berinisial VA (6), S (4), A (3), dan As (1) pada Minggu (3/12/2023) siang.

Sehari sebelum membunuh 4 anaknya atau tepatnya pada Sabtu (2/12/2023), Panca dilaporkan ke Polres Jakarta Selatan (Jaksel) karena melakukan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) terhadap istrinya, D.

Standar penanganan polisi atas laporan KDRT itu pun mendapatkan kritikan.

Polisi dinilai lamban menangani pelaku hingga kasus terbunuhnya 4 anak di Jagakarsa bisa terjadi.

Melansir Kompas.com, Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Bintoro mengklarifikasi soal pihak kepolisian dinilai lamban menangani kasus KDRT yang dilakukan Panca terhadap istrinya, D, sebelum keempat anak kandung mereka tewas.

Bintoro menjelaskan, pihak kepolisian ikut turun menangani kasus KDRT yang dilakukan Panca kepada D usai mendapat laporan dari Ketua RT setempat.

"Bisa kami jelaskan kepada masyarakat bahwa pada hari Sabtu (2/12/2023), kejadian (KDRT) pukul 05.00 WIB. Pihak kepolisian dihubungi oleh Pak RT pada pukul 09.00 WIB," ungkap Bintoro dalam program Kompas Petang, Sabtu (9/12/2023).

"Sehingga pada saat itu pihak kepolisian, dalam hal ini diwakili oleh Babinkamtibmas atas nama Aiptu Dedi langsung turun ke TKP dan bertemu dengan pihak korban dan pihak pelaku," sambungnya.

Bintoro melanjutkan, permasalahan yang terjadi diselesaikan pada hari kejadian, dibantu oleh Ketua RT dan pemilik dari kontrakan tempat Panca dan D tinggal.

Selanjutnya, D yang mengalami luka-luka akibat KDRT dibawa ke rumah sakit.

Baca Juga: Tinggal Bersama 4 Jasad Anaknya yang Membusuk, Ayah di Jagakarsa Bertahan Hidup Tanpa Keluar Rumah Cuma Minum Ini

"Karena pada saat itu kondisi korban dalam kondisi sakit sehingga atas kesepakatan dari Ketua RT dan Babinkamtibmas, si korban inisial D dibawa ke rumah sakit untuk dilakukan pengobatan," ujar Bintoro.

"Jadi, kami mengklarifikasi kalau seandainya tindakan kami tidak ada namanya yang disampaikan lamban dalam proses penanganan ini," imbuhnya.

Sebelumnya diberitakan, mayat empat anak berinisial VA (6), S (4), A (3), dan As (1) ditemukan dalam keadaan membusuk di rumah kontrakan Gang Roman, RT 03/04, Jagakarsa, Jakarta Selatan, pada Rabu (6/12/2023).

Mayat empat anak itu ditemukan berjejer di kasur sebuah kamar.

Kemudian di kamar mandi rumah kontrakan itu, Panca Darmansyah selaku ayah dari keempat anak tersebut ditemukan dalam kondisi lemas dengan pergelangan tangan terluka.

Panca diduga melakukan percobaan bunuh diri usai menghabisi nyawa empat anaknya.

Melansir TribunJakarta.com, detik-detik Panca Darmansyah menghabisi nyawa empat buah hatinya akhirnya terkuak.

Panca rupanya melakukan aksi pembunuhan pada Minggu (3/12/2023) siang, mulai pukul 13.00 WIB sampai 14.00 WIB.

Panca mengeksekusi anaknya satu per satu dengan cara dibekap, dimulai dari yang paling bungsu.

Mirisnya, Panca merekam aksinya saat membunuh keempat anaknya itu.

"Disekap (dibunuh) hari Minggu 3 Desember sekitar pukul 13.00 - 14.00 WIB," kata Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan, AKBP Bintoro.

Baca Juga: Hanya Dalam 1 Jam, Panca Bunuh 4 Anaknya Secara Sadis Sambil Direkam, Ngaku Begini di Hadapan Polisi!

"HP dan laptop yang digunakan P sebelum kejadian, saat kejadian," ujarnya.

AKBP Bintoro mengatakan Panca menghabisi anaknya secara bergiliran.

Panca mengeksekusi anaknya satu persatu mulai dari yang paling bungsu hingga yang tertua.

"Secara bergantian," kata AKBP Bintoro.

"Dimulai yang pertama anak paling kecil inisial As (1), dilanjutkan inisial A juga (3), selanjutnya anak ketiga S (4)," tuturnya.

Ayah 4 anak itu kemudian menyelesaikan pembunuhan itu di anak sulungnya.

"Yang terakhir anak korban yang tertua umur 6 tahun," lanjutnya.

Setelah selesai mengeksekusi satu persatu anaknya, Panca lalu menata barang-barang di dekat jasad anaknya.

"Menata barang bukti berupa mainan kesukaan dari para korban," ucap Bintoro.

Panca mengeksekusi anak-anaknya dengan cara dibekap. Ia membunuh anak-anaknya saat korban dalam keadaan sadar.

"Setelah 15 menit tidak bernapas, P bergantian terhadap korban berikutnya," jelasnya lagi.

"Dalam kondisi sadar, penyekapannya pakai tangan," pungkasnya. (*)

Tag

Editor : Siti Nur Qasanah

Sumber Kompas.com, TribunJakarta.com