GridHot.ID - Kembali ditemukan kasus kematian satu keluarga di Kabupaten Malang, Jawa Timur.
Warga sempat dibuat heboh dengan penemuan jasad satu keluarga tersebut.
Kini fakta baru terkait kasus kematian satu keluarga yang merupakan guru SD di Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang, Jawa Timur lambat laun mulai terkuak.
Wahab Effendi (38) sempat curhatkan ini sebelum meregang nyawa bersama istri dan salah satu anak kembarnya.
Hal tersebut disampaikan Wahab Effendi kepada salah satu anak kembarnya yang selamat, AKE (13) dan rekan kerjanya sesama guru SD.
Dari curhatan tersebut polisi menemukan dugaan motif kematian satu keluarga tersebut.
Sebelumnya, Wahab Effendi ditemukan bersimbah darah di rumahnya di Dusun Boro Bugis, Desa Saptorenggo pada Selasa (12/12/2023).
Sementara itu, istri Wahab berinisial S (35) dan salah satu anak kembarnya berinisial ARE (13) ditemukan tewas dengan mulut yang berbusa.
Hal ini diungkap oleh AKE yang tidur terpisah dengan orangtua dan juga saudara kembarnya.
Saat bangun di pagi hari, AKE panik saat mendapati kamar orangtuanya terkunci dari dalam.
Tak pikir panjang, AKE langsung minta bantuan tetangga.
AKE pun sangat kaget saat mendapati sang ayah kritis serta ibu dan saudara kembarnya telah terbujur kaku.
Curhatan Terakhir Korban
Setelah melakukan serangkaian penyelidikan, polisi akhirnya menemukan dugaan motif kematian keluarga guru SD tersebut.
Diduga Wahab mengakhiri hidup dikarenakan terlilit utang.
Dugaan tersebut mencuat setelah penyidik memeriksa beberapa saksi.
Sebelum meninggal dunia, Wahab sempat curhat akan nasibnya ke temannya yang juga sesama guru.
"Korban (Wahab) menyampaikan bahwa ia tidak bisa mengembalikan uang yang telah dipinjam dari salah satu saksi," ungkap Kasatreskrim Polres Malang AKP Gandha Syah Hidayat dilansir TribunnewsBogor.com dari Kompas.com, Rabu (13/12/2023).
Terkait besaran nominal utang yang dimiliki korban, pihak kepolisian masih menyelidikinya.
Selain dugaan utang konvensional, polisi juga menyelidiki soal adanya utang online.
Kendati demikian, ada petunjuk baru soal kasus kematian keluarga guru SD.
Setelah melakukan penyelidikan, baru terkuak bahwa ada barang milik korban yang turut raib.
Barang tersebut adalah ponsel pribadi korban.
"Ponsel milik korban yang sampai saat ini belum ditemukan, pun tidak ada teman atau kerabat korban yang mendapatkan teror dari penagih utang atas pinjaman korban," kata AKP Gandha Syah Hidayat.
Terkait ponsel milik korban yang hilang, polisi juga mendapatkan informasi dari korban selamat yakni anak kembar Wahab, AKE.
Bahwa Wahab sempat bercerita pada anaknya soal ponselnya.
"Berdasarkan keterangan anak korban yang masih hidup, AKE, W (Wahab) sempat mengatakan kepadanya bahwa ponsel miliknya sedang rusak," imbuh AKP Gandha Syah Hidayat.
Catatan redaksi:
Artikel ini ditayangkan bukan untuk menginspirasi tindak bunuh diri.
Kendati demikian, depresi bukanlah persoalan sepele.
Jika kalian mempunyai tendesi untuk bunuh diri atau butuh teman curhat, kalian dapat menghubungi kontak di bawah ini:
LSM Jangan Bunuh Diri (021 9696 9293)
Kesehatan jiwa merupakan hal yang sama pentingnya dengan kesehatan tubuh.
Jika semakin parah, disarankan untuk menghubungi dan berdiskusi dengan pihak terkait, seperti psikolog, psikiater, maupun klinik kesehatan jiwa.
LSM Jangan Bunuh Diri adalah Lembaga swadaya masyarakat yang didirikan sebagai bentuk kepedulian terhadap kesehatan jiwa.
Tujuan dibentuknya komunitas ini adalah untuk mengubah perspektif masyarakat terhadap mental illness dan meluruskan mitos serta agar masyarakat paham bahwa bunuh diri sangat terkait dengan gangguan atau penyakit jiwa.
Kalian dapat menghubungi komunitas ini melalui nomor telepon (021 0696 9293) atau melalui email janganbunuhdiri@yahoo.com.
(*)