Pasien Wanita Tewas di Toilet Pondok Nuswantoro, Gus Samsudin Akan Diperiksa Polisi, Terkuak Status Praktik Pengobatannya

Sabtu, 16 Desember 2023 | 17:13
(Dok. Dinkes Kabupaten Blitar)

Gus Samsudin menemui pihak Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar guna mengklarifikasi kasus warga Kota Blitar yang ditemukan meninggal di toilet Pondok Pesantren Nuswantoro, Jumat (15/12/2023).

GridHot.ID -Kasuspasien wanita meninggal dunia di toilet area Pondok Nuswantoro milik Gus Samsudin terus didalami pihak kepolisian.

Wanita itu berinisal SWT (59). Ia merupakan warga Morokrembangan, Surabaya, Jawa Timur.

Melansir Kompas.com,SWT diketahui pamit dari rumahnya untuk menjalani pengobatan alternatif Pondok Nuswantoro milik Gus Samsudin di Desa Rejowinangun, Kecamataan Kademangan, Blitar, Jawa Timur, pada Sabtu (9/12/2023).

Namun, hingga Senin (11/12/2023), SWT tak kunjung pulang ke rumah.

Pihak keluarga yang khawatir lantas mendatangi pengobatan milik Gus Samsudin.

Menurut Kapolsek Lodaya Barat Iptu Dwi Purwanto, dalam buku tamu, korban diketahui datang ke lokasi pada hari Sabtu pagi. Namun pihak pondok mengaku tak mengetahui lagi keberadaan korban setelah itu.

Karena pihak pondok tak melapor ke polisi, maka pihak keluarga pun membuat laporan ke Polsek Lodoyo Barat.

Polisi yang datang ke lokasi langsung memeriksa CCTV dan diketahui SWT sempat mengikuti terapi pada Sabtu malam sekitar pukul 20.44 WIB.

Setelah itu, SWT terekam masuk ke dalam kamar mandi.

Polisi pun melakukan pengecekan kamar mandi di area pondok yang ternyata dalam kondisi terkunci dari dalam.

Saat pintu didobrak, SWT ditemukan tewas dalam kondisi terlentang.

Baca Juga: Gus Samsudin Tiba-tiba Dapat Status Kanjeng Raden Tumenggung dari Keraton Solo di Tengah Kabar Dirinya Sedang Stres, Pokoso: Ini Gelar Tidak Perlu Izin Raja

"Benar, korban berada di kamar mandi itu sejak Sabtu malam tanpa diketahui pengurus pondok. Keberadaan korban baru terungkap Senin malam," tuturnya.

Iptu Dwi menyebut keluarga korban menerima kematian SWT karena perempuan 59 tahun itu diketahui sakit darah tinggi dan sesak napas menahun.

Gus Samsudin akan diperiksa

Melansir SuryaMalang.com, Kapolres Blitar AKBP Wiwit Adisatria, mengatakan pihaknya telah menjadwalkan pemeriksaan terhadap Gus Samsudin.

Wiwit mengatakan, pihaknya masih mendalami dan mengumpulkan bukti-bukti terkait kematian SWT.

"Kami masih cek dulu, mohon waktu rekan-rekan, segera," ujarnya saat ditemui awak media di depan Gedung Mahameru Mapolda Jatim,Surabaya, Jumat (15/12/2023).

Rencana pemeriksaan itu bertujuan menggali keterangan dari Gus Samsudin, termasuk keabsahan izin penyelenggaraan pengobatan alternatif atau tradisional yang diselenggarakan di area properti padepokannya.

"Kalau dari informasi yang kami dapatkan, dari Tim Inafis dan nakes dari puskesmas situ, menyatakan bahwa hasil pemeriksaan fisiknya tidak ditemukan adanya kekerasan dan dari keluarga korban juga menolak untuk dilakukan autopsi," jelasnya.

Kemudian, berdasarkan keterangan pihak keluarga, korban memiliki riwayat sejumlah penyakit.

"Dan diceritakan juga dari keluarga korban, yang bersangkutan memang memiliki riwayat penyakit, yaitu darah tinggi kolesterol dan semacam komplikasi," katanya.

Tidak Ada Izin

Disinggung mengenai keabsahan izin penyelenggaraan pengobatan alternatif di padepokan tersebut, Wiwit mengungkapkan padepokan di alamat tersebut tidak lagi memiliki izin penyelenggaraan pengobatan alternatif sejak Agustus 2022.

Baca Juga: Gus Samsudin Stres Sampai Tendang Para Santri, Baru Bisa Dikendalikan Setelah Minum Air Ini dari Seorang Pengurus Pesantren

Namun, pihaknya masih melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk memastikan sejumlah dugaan.

"Ini masih kami dalami. Untuk tempat pengobatan dari yang bersangkutan ini (Gus Samsudin) sejak bulan Agustus 2022 sudah ditutup," katanya.

"Dan kita juga bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kab Blitar, seharusnya kan tidak boleh melakukan praktik pengobatan. Karena kan ditutup, Agustus 2022," pungkasnya.

Melansir Kompas.com, Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar, Jawa Timur, diketahui akan melakukan pengecekan ke Pondok Nuswantoro milik Gus Samsudin menyusul kasus kematian seorang warga Kota Surabaya di toilet pondok tersebut.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar, Christine Indrawati mengatakan pengecekan lapangan akan dilakukan, terutama untuk memastikan apakah benar ada praktik pengobatan alternatif atau tradisional di Pondok yang dulu bernama Padepokan Nur Dzat Sejati itu.

"Kami akan lihat kembali apa benar buka praktik pengobatan. Kalau iya kan salah itu karena tidak punya izin, tapi kok tetap praktik pengobatan," ujar Christine saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Kamis (14/12/2023) malam.

Ia mengatakan Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar tak pernah mengeluarkan izin praktik pengobatan untuk pondok tersebut.

Bahkan, izin praktik pengobatan tradisional milik Padepokan Nur Dzat Sejati itu sudah dicabut pada Agustus 2022.

Selain karena memicu kontroversi di masyarakat, ujarnya, pencabutan yang dilakukan lebih dari setahun lalu itu juga didasarkan pada ketidaksesuaian antara izin dan praktik pengobatan yang dijalankan.

"Waktu itu izinnya kan pijat tradisional, tapi kenyatataannya tidak melakukan pijat," tuturnya.

Selain itu, lanjutnya, Dinas Kesehatan juga akan meminta informasi terkait terapi apa yang diberikan kepada SWT.

"Tapi kami tidak dalam posisi untuk menilai benar apa salah terapi yang diberikan. Hanya pengumpulan informasi dan kronologi saja," terangnya.

(*)

Tag

Editor : Siti Nur Qasanah

Sumber Kompas.com, Surya Malang