Gridhot.ID - Innalillahi wa innailaihi rojiun, sosok Chef Haryo Pramoe yang sudah sangat legendaris ini meninggal dunia mendadak.
Chef Haryo Pramoe sendiri bukanlah sosok asing di Indonesia.
Selain jago memasak, Chef Haryo Pramoe juga sudah beberapa kali tampil di televisi.
Dikutip Gridhot dari Banjarmasin Post, Chef Haryo mulai melejitkan namanya melalui acara Harmoni Alam.
Program TV tersebut merupakan acara masak dengan tema survival yaitu dengan bahan seadanya.
Chef Haryo mengakui ketenarannya sempat membuat dirinya kalap akan kenikmatan duniawi.
“Ya itu dunia yang tidak menginjak bumi ya. Siapa sih yang enggak seneng, muda, populer banyak uang. Itu bahaya banget kalau enggak pakai iman,” kata Chef Haryo.
“Itu adalah fase istiraj, itu adalah kenikmatan yang ditinggikan, kekayaan yang dibesarkan, kesehatan yang dimakin sehatkan padahal kita bermaksiat, untuk ditempatkan di tempat yang paling tinggi lalu kita dihempaskan ke tanah,” ungkap Chef Haryo.
“Kehilangan pekerjaan, keluarga, harta benda dan lain lain. Lalu di situ saya memilih agama sebagai pelarian,” kisah Chef Haryo.
Meski sempat frustasi bukan main, dirinya terus merenung dan berusaha keras mendekatkan diri ke agama.
Namun sayang, usai dirinya mundur dari dunia hiburan, penyakit jantung malah menyerangnya.
“Jadi kondisi saya itu bukan sekadar penyumbatan jantung tapi kerusakan pada aorta yaitu pembuluh darah besar dari jantung, dalemnya ini terancam pecah,” ungkap Chef Haryo
Penyakit inilah yang membuat tubuh Chef Haryo lemah, tersengal-sengal, hingga lambungnya terganggu akibat berbenturan dengan paru-paru.
“Fase down barangkali ya, tapi orang yang diberi penyakit ini adalah fase di mana Allah menghapus dosa-dosa masa lalu,” kata Chef Haryo.
Chef Haryo pun terus berusaha untuk bangkit dan berhijrah dengan total.
Namun sayang, beliau mendadak meninggal dunia akibat sakit yang dideritanya.
Dikutip Gridhot dari Kompas TV, Istri Chef Haryo, Josephine Imelda mengatakan suaminya memang memiliki riwayat penyakit jantung.
"Jadi memang udah lama sakit jantung. Dua tahunan ini suka kambuh," kata Josephine Imelda di kawasan Cibubur, Jawa Barat, Kamis (21/12/2023).
Namun belakangan ini Haryo kerap mengalami demam tinggi hingga badannya terus mengigil.
"Cuma dari kemarin dia tuh merasa menggigil badannya, mungkin karena dia terlalu kedinginan jadi dia berapa hari ini panasnya naik turun," ujar Imelda.
Pertolongan pertama sudah diberikan oleh sang istri sebelum Haryo Pramoe dilarikan ke rumah sakit.
"Kita kasih obat biasa aja tapi indikasi dia sesak napas karena enggak bilang itu. Biasanya kalau kejadian itu kita cepat lariin ke rumah sakit Harapan Kita," ucapnya dikutip dari Kompas.com.
Saat itu, lanjut Imelda, asisten rumah tangganya mengabarkan bahwa Haryo kembali menggigil.
"Akhirnya pembantu saya telpon waktu saya lagi di kantor. ‘Bu bapak menggigil lagi’, yauda saya bilang kasih obat aja, saya suruh anak saya beli obat," urai Imelda.
Namun sayang kondisi Haryo Pramoe ketika sang anak kembali membeli obat sudah tidak bernyawa dan dinyatakan meninggal dunia di usia 48 tahun.
"Pulang papanya udah jatuh. Nah terus dipanggil satpam, karena bapaknya berat badannya jadi minta tolong satpam. Begitu saya bilang balikin badannya, dia udah biru. Saya udah tahu itu udah enggak ada," tutur Imelda.
Sementara itu, Hendro Pramoe, kakak Haryo mengatakan adiknya pernah melakukan operasi jantung pada 2021 lalu.
Keluarga menduga bila kepergian pria 48 tahun tersebut bukan karena kondisi jantungnya, melainkan demam dan menggigil beberapa hari belakangan.
"Jadi sebenarnya klep jantungnya itu sudah pake besi dia. Cuma meninggalnya itu bukan karena kegagalan operasi jantung, karena demam biasa," kata Hendro.
(*)