Bocah SD Tinggal Bersama Jasad Ibunya Selama 3 Hari Sempat Minta Tolong ke Gurunya

Minggu, 24 Desember 2023 | 19:13
Istimewa

Bocah 10 tahun tinggal bersama jasad ibunya selama 3 hari.

GridHot.ID - Pilu nasib bocah 10 tahun di Ponorogo.

Bocah yang masih duduk di bangku sekolah dasar (SD) ini tinggal bersama jasad ibunya selama tiga hari.

Terbongkarnya kematian ibu dari bocah SD inisial Q ini lantaran dirinya sempat menghubungi gurunya.

Dilansir dari TribunMedan, kematian DWH terungkap setelah 3 hari kematiannya.

Bocah SD yang baru kelas 3 ini cuma bisa terdiam selama 3 hari menemani jasad ibunya yang telah tiada.

Sosok ibu adalah Aparatur Sipil Negara (ASN) berinisial DWH yang ditemukan meninggal dunia di rumah setelah 3 hari tak keluar.

Sosok DWH memang dikenal tertutup oleh tetangga.

“Orangnya tertutup. Warga itu tidak tahu dia (DWH) keluar rumah kapan dan masuk rumah kapan,” ujar perwakilan RT Perumahan Pasade, Kelurahan Tonatan, Wahyudin, Jumat (22/12/2023).

Dia menjelaskan bahwa DWH baru menempati rumah di Perimahan Pasade Kelurahan Tonatan, Kecamatan Ponorogo, Kabupaten Ponorogo pada Lebaran 2023 ini.

“Hanya dua orang di rumah sini. Ya yang daya tahu ya DWH dan anaknya berinisial Q berusia 10 tahun itu,” kata Wahyudin.

Menurutnya, tidak hanya DWH yang tertutup. Namun juga sang anak yang berinisial Q yang terkenal tertutup.

Baca Juga: Bocah di Ponorogo Diduga Tidur Bersama Jenazah Ibunya selama 3 Hari, Ketahuan Warga setelah Tercium Aroma Menyengat

“Jadi waktu ibunya meninggal anaknya juga tidak memberitahu warga. anaknya memang jarang keluar kurang sosialisasi,” jelasnya.

Sehingga, kata dia, ketika tiga hari tak keluar rumah warga pun tidak curiga. Hingga tercium bau menyengat.

“Baru itu curiga. Ditambah ada gurunya dari Q kesini mengecek kondisi. Dan akhirnya ketahuan DWH meninggal dunia dalam kondisi terlentang,” pungkasnya.

(tribunjatim.com/pramita)
(tribunjatim.com/pramita)

Jasad ASN di Ponorogo dibawa Polisi setelah suami DWH, yang berinisial TK sampai di lokasi. Jumat, (22/12/2023).

Setelah mendapat laporan, pihak Polsek Ponorogo kota dan Polres Ponorogo sudah di lokasi.

Mereka melakukan olah tkp, apa penyebab kematian DWH.

Beberapa alat bukti juga disita.

Dari keterangan saksi, bahwa sang anak menghubungi gurunya yang bernama Arini.

“Minta bantuan karena Ibu (DWH) meninggal dunia. Selama tiga hari tinggal sama ibunya yang meninggal dunia itu. Tapi keterangan lebih lanjut nanti ya,” pungkasnya.

(*)

Tag

Editor : Septia Gendis

Sumber Tribunmedan, Tribunstyle