GRIDHOT.ID-Dalam budaya Jawa, terdapat keyakinan yang disebut sebagai primbon atau ilmu kebatinan yang mencakup berbagai hal, termasuk tafsir-tafsir mengenai tanda-tanda fisik seperti kedutan di berbagai bagian tubuh.
Meskipun tidak ada dasar ilmiah untuk keyakinan ini, banyak orang masih mempercayainya sebagai tradisi atau mitos turun temurun.
Berikut beberapa arti yang mungkin dikaitkan dengan kedutan di ekor mata kiri menurut primbon Jawa:
Baca Juga: 4 Arti Kedutan di Telinga Kiri Menurut Primbon Jawa, Pertanda Kabar Baik hingga Jabatan Naik
1. Akan bertemu seseorang:
Kedutan di ekor mata kiri dikaitkan dengan pertemuan seseorang yang penting atau berhubungan dengan asmara.
Beberapa orang meyakini bahwa seseorang dari masa lalu atau seseorang yang memiliki perasaan terhadap kita akan muncul dalam waktu dekat.
2. Akan mendapat kabar baik:
Kedutan di ekor mata kiri juga dianggap sebagai pertanda bahwa seseorang akan mendapat kabar baik atau berita positif dalam waktu dekat.
Baca Juga: 5 Arti Kedutan di Tangan, Bagian Telapak Jadi Pertanda Buruk soal Keuangan
Ini bisa berupa kabar baik terkait karier, keuangan, atau hubungan sosial.
3. Akan ada tamu yang datang:
Beberapa meyakini bahwa kedutan di ekor mata kiri menandakan akan ada tamu yang datang berkunjung.
Tamu ini bisa bersifat mendadak atau tidak terduga.
4. Akan mendapat rezeki:
Kedutan di mata kiri juga diartikan sebagai pertanda bahwa akan ada peningkatan rezeki atau keberuntungan finansial.
Ini bisa berupa peluang bisnis atau keberhasilan dalam proyek tertentu.
Perlu diingat bahwa interpretasi ini lebih bersifat mitos dan tradisional, dan tidak memiliki dasar ilmiah.
Baca Juga: 5 Arti Kedutan di Lutut Kiri, Bisa Jadi Pertanda Akan Dapat Rezeki atau Kabar Baik
Kedutan pada umumnya disebabkan oleh faktor-faktor fisik seperti kelelahan, stres, atau faktor lingkungan, dan tidak dapat dijadikan dasar untuk meramalkan peristiwa mendatang secara pasti.
Setiap individu memiliki keyakinan dan pandangan yang berbeda terkait hal ini, dan penjelasan di atas hanya mencerminkan satu sudut pandang dalam tradisi primbon Jawa.
(*)