Tabrak 3 Pelajar hingga Dua Nyawa Melayang, Ketua KPU Lubuklinggau Minta Damai ke Keluarga Korban, Bantah Melarikan Diri

Rabu, 27 Desember 2023 | 17:25
TribunSumsel.com/EKO HEPRONIS dan Dok. Keluarga

Ketua KPU Lubuklinggau Topandri kini terancam 6 tahun penjara imbas menabrak kakak beradik hingga tewas

Gridhot.ID -Dua siswi SD di Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), Sumatera Selatan tewas tertabrak mobil Toyota Rush pada Minggu (24/12/2023) sekitar pukul 15.00 WIB.

Kedua korban merupakan kakak adik bernama Citra Kirana (13) dan Aura(7).

Citra dan Aura tewassetelah motor yang mereka naiki bonceng tiga itu ditabrak oleh mobil yang dikendarai Ketua KPU Kota Lubuklinggau, Topandri.

Sementara satu korban lainnya, Bening (14) mengalam luka-luka dan dirawat di rumah sakit di Palembang.

Ayah korban yang tewas,Purnomo tampak tertunduk lesu saat ditemui di rumahnya di Desa Sungai Baung, Kecamatan Talang Ubi, PALI.

Sementara istrinya, Evi Sartika masih terisak meratapi kepergian dua putrinya.

Purnomo mengatakan bahwa dia dan istri hanya memiliki 2 orang anak yakni Citra dan Aura.

Citra yang berusia 13 tahun masih duduk di bangku kelas 6 SD di Pondok Pesantren Mbaul Hadi di Desa Sungai Baung.

Sementara adiknya, Aura (7) masih duduk di bangku kelas dua di SD yang sama dengan sang kakak.

Menurut Purnomo, saat kecelakaan terjadi, pria yang sehari-hari bekerja sebagau buruh tani itu sedang menarik kayu.

Sedangkan istrinya sedang menggembala sapi.

Baca Juga: 2 Pembunuh Pasutri di Kebayoran Lama Ternyata Kakak Adik, Modal Rp 50 Ribu Beli Senjata di Pasar, Istri yang Tewas Tengah Hamil Tua

Pada pukul 15.30 WIB, ia mendapatkan kabar jika kedua putrinya mengalami kecelakaan dan dibawa ke rumah sakit.

Ia pun bergegas mengajak istrinya ke rumah sakit.

"Anak kami cuma dua inilah. Waktu dapet kabar diberitahukan kalau sudah dibawa di Rumah Sakit Pertamina Pendopo, namun pas sampai sana, Citra sama Aura sudah meninggal dunia," ungkapnya lirih kepada Sripoku.com, Selasa (26/12/2023).

Menurut Purnomo, kedua anaknya sempat pamit ke sang ibu untuk menonton barongan di Desa Benakat Minyak.

Mereka berdua berboncengan bertiga dengan Bintang.

"Sebelumnya Citra berasama Aura cuma bilang ijin ke ibunya untuk menonton Barongan di Desa Benakat Minyak. Mereka bertiga pergi berboncengan menggunakan sepeda motor, Citra yang membawa motor, Aura di bonceng ditengah kemudian temennya Nada di belakang."

"Kami tak menyangka akan ada kejadian seperti ini," ujarnya sambil menangis terisak.

Purnomo bercerita bahwa anak pertamanya adalah anak yang baik dan penurut.

Sejak kecil, Citra sudah ingin meneruskan ke pondok pesantren.

"Cita-cita memang ingin belajar ilmu agama, ia sekolah di pondok pesantren Mbaul Hadi, dan pulang pergi dari rumah bersama adiknya setiap hari," jelasnya.

Sementara Aura, Purnomo mengatakan merupakan anak yang periang dan bercita-cita ingin menjadi guru sejak kecil.

Baca Juga: Tertembak di Kepala, Kopda Hendrianto Gugur Diserang KKB Papua Usai Pengamanan Natal di Maybrat, Begini Kronologinya

"Kalau Aura sejak umur 5 tahun, ia pernah bilang kalau sudah besar nanti dia ingin menjadi guru," kenang Purnomo.

Saat ini, Purnomo dan Evi Sartika hanya bisa pasrah atas kepergian kedua buah hati mereka.

Sementara Sugianto, kakak kandung Purnomo berharap adanya niat baik dari pihak pengemudi Mobil Toyota Rush.

"Semalam istri sama adiknya sudah datang bersilaturahmi kesini, dia bilang akan datang lagi pas takzia hari ke 7 kematian Citra dan Aura."

"Kami masih menunggu niat baik, dan pertanggungjawabannya, karena adik saya bersama istrnya syok berat atas kepergian kedua anaknya," harapnya.

PengakuanKetua KPU Kota Lubuklinggau

Ketua KPU Kota Lubuklinggau, Topandri saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp membenarkan insiden kecelakaan melibatkan dirinya di PALI.

"Memang benar saya mengalami lakalantas. Dan ini adalah musibah berat. Tidak ada orang yang mau mendapatkan musibah seperi ini," tuturnya.

Topandri membantah dirinya tidak bertanggung jawab dan masih berkeliaran usai kecelakaan.

Pihak keluarga Topandri telah menemui keluarga korban untuk menyampaikan duka dan meminta kasus ini diselesaikan secara damai.

"Dari keluarga saya sudah silaturahmi dengan keluarga korban. Sekarang lagi diupayakan perdamaian," tandasnya.

Baca Juga: Terkuak Detik-Detik Sebelum 4 Anak Ditemukan Tewas di Jagakarsa, Ayah Kepergok Aniaya Istri, Warga: Jidat Korban Sampai Benjol

Adapun ketiga korban yang mengendarai sepeda motor masih berstatus sebagai pelajar dan ketiganya merupakan warga Desa Sungai Baung Kecamatan Talang Ubi Kabupaten PALI.

Kasat Lantas Polres PALI AKP Kukuh Fefrianto mengatakan, kecelakaan diduga akibat kelalaian dari pengemudi Toyota Rush B 2473 POZ.

Menurut AKP Kukuh, pengemudi Toyota Rush diduga mengemudikan kendaraan dengan kecepatan tinggi sehingga menabrak kendaraan R2 Honda Beat tanpa nomor polisi.

Ia mengatakan mobil yang dikendarai Topandri melaju dari Simpang 5 Talang Ubi menuju arah Lubuklinggau.

"Diduga pengemudi mobil mengendarai kendaraannya dengan kecepatan tinggi dan tidak mengetahui situasi dan kondisi jalan. Sehingga kaget ketika melihat ada sepeda motor honda beat datang dari arah berlawanan dan menyebabkan kecelakaan tidak dapat terhindarkan," ujarnya ketika dikonfirmasi Selasa (26/12/2023).

Untukdua korban yang meninggal sudah diserahkan ke pihak keluarga untuk dimakamkan.

Sementara korban satu lagi masih dalam perawatan intensif di rumah sakit.

Saat dilakukan olah TKP, AKP Kukuh juga mengungkapkan bahwa tempat terjadi kecelakaan maut berada pada kondisi jalan lurus, tanjakan dan menurun.

"Ditemukan barang bukti, ditemukan jejak ban serta tidak terdapat marka jalan dan juga jauh dari pemukiman penduduk," ungkapnya.

Baca Juga: Misteri Kematian Anak Pamen TNI Terungkap, Korban Tusuk Diri Sendiri Lalu Bakar Tubuhnya, Hadapi Banyak Stres Semasa Hidup

(*)

Tag

Editor : Candra Mega Sari

Sumber Sripoku.com