GRIDHOT.ID-Dalam primbon Jawa, weton adalah sistem penanggalan Jawa yang mencakup lima unsur, yaitu pasaran (hari dalam satu minggu), wuku (mingguan), sengkalan (tahunan), Dina (harinan), dan Pawukon (panjangnya satu tahun dalam kalender Jawa).
Pernyataan tentang "weton jodoh terbaik" biasanya tidak dapat ditemukan secara eksplisit dalam tradisi primbon Jawa, tetapi ada pandangan bahwa kecocokan pasangan dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, termasuk weton seseorang.
Jika kita fokus pada pemilik weton Senin Pahing, berikut adalah beberapa kombinasi weton yang dianggap baik untuk jodoh menurut tradisi primbon Jawa:
1.Weton Senin Pahing dengan Weton Jumat Wage:
Senin Pahing memiliki elemen Air dan api, sementara Jumat Wage memiliki elemen Air dan Kayu.
Kombinasi ini dianggap seimbang dan dapat menciptakan hubungan yang harmonis.
Baca Juga: 5 Weton Keramat yang Memiliki Kekuatan Gaib yang Luar Biasa
2. Weton Senin Pahing dengan Weton Selasa Kliwon:
Senin Pahing dengan elemen Air dan Api, bertemu dengan Selasa Kliwon yang memiliki elemen Api dan Logam.
Kombinasi ini dapat memberikan keseimbangan yang baik antara kedua pasangan.
3. Weton Senin Pahing dengan Weton Kamis Pon:
Senin Pahing memiliki elemen Air dan Api, sementara Kamis Pon memiliki elemen Air dan Logam.
Kombinasi ini juga dianggap memiliki potensi harmonis untuk jodoh.
4. Weton Senin Pahing dengan Weton Sabtu Wage:
Senin Pahing dengan elemen Air dan Api, dipadukan dengan Sabtu Wage yang memiliki elemen Air dan Kayu.
Baca Juga: 4 Weton yang Paling Disegani karena Berada di Bawah Naungan Sumur Sinaba
Kombinasi ini dapat menciptakan keseimbangan dalam hubungan.
5. Weton Senin Pahing dengan Weton Minggu Kliwon:
Senin Pahing dengan elemen Air dan Api, bersatu dengan Minggu Kliwon yang memiliki elemen Api dan Logam.
Kombinasi ini dianggap dapat menciptakan hubungan yang kuat dan seimbang.
Penting untuk diingat bahwa unsur kecocokan pasangan tidak hanya ditentukan oleh weton, tetapi juga oleh faktor-faktor lain seperti karakter, nilai-nilai, dan kompatibilitas pribadi.
Tradisi primbon Jawa seringkali bersifat simbolis dan tidak dapat dianggap sebagai pedoman yang pasti dalam menentukan jodoh.
(*)