Kaget Ditangkap Saat Lagi Tidur di Pembunyiannya, Begini Tampang Pelaku Pembunuhan Sadis Satu Keluarga di Muba, Cuma Bisa Pasrah Sambil Katakan Ini

Senin, 01 Januari 2024 | 16:25
sripoku.com/Andi Wijaya

Tampang pelaku pembunuhan satu keluarga di Muba (baju abu-abu, red) dibawa ke Polda Sumsel, Minggu (31/12/2023)

GridHot.ID - Kasus penghilangan nyawa satu keluarga di Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan akhirnya terungkap.

Terduga pelaku akhirnya berhasil diringkus pihak kepolisian.

Begini detik-detik pelaku ditangkap saat berada di tempat persembunyiannya.

Dilansir dari sripoku.com, Tim Punisher Unit 4 Subdit 3 Jatanras Ditreskrim Polda Sumsel berhasil mengungkap misteri hilangnya nyawa satu keluarga di Desa Lumpatan Kabupaten Muba, Minggu (31/12/2023).

Tim Punisher yang dipimpin langsung Kanit AKP Taufik Ismail juga mengamankan terduga pelakunya yang bersembunyi di luar Sumsel.

Identitas terduga pelaku yang berhasil ditangkap dan kini diamankan di Polda Sumsel yakni Eeng Praza (48), warga Desa Purwosari Kecamatan Lais Kabupaten Musi Banyuasin.

"Besok siang ya akan dirilis di Polda Sumsel, Kapolda Sumsel langsung infonya yang akan menggelar perkara tersangka ini, " kata Kasubdit 3 Jatanras Polda Sumsel AKBP Yunar Hotma Parulian Sirait melalui AKP Taufik Ismail

Saat dibawa ke Mapolda Sumsel, tersangka tampak menggunakan masker hitam, pakai kaos abu-abu dan bercelana pendek digiring anggota masuk ruangan reskrim Polda Sumsel untuk diambil keterangan terkait ulahnya.

Rekan Korban

Pelaku Eeng Praza yang menghilangkan nyawa satu keluarga di Lumpatan, Muba kini tengah menjalani pemeriksaan di ruang penyidik Unit 4 Subdit 3 Jatanras Ditreskrim Polda Sumsel, Minggu (31/12/2023).

Saat diamankan, Eeng hanya bisa menyerah dan mengangkat kedua tangannya.

Baca Juga: 4 Orang dalam Satu Keluarga Ditemukan Tewas di Musi Banyuasin, Jenazah Anak Sempat Dimakan Hewan Buas

"Saya mengaku salah pak," katanya.

Tanpa melakukan perlawanan, Eeng pun langsung digiring ke Polda Sumsel untuk menjalani pemeriksaan.

Dari informasi yang dihimpun Sripoku.com Eeng merupakan rekan dari korban Heri yang ditemukan tak bernyawa bersama dua orang anak dan orangtuanya

Melansir tribunjakarta.com, terkuak detik-detik penangkapan pelaku pembunuhan satu keluarga di Lumpatan, Kabupaten Musi Banyuasin (Muba).

Video yang merekam momen penangkapan pelaku pembunuhan bernama Eeng Praza viral di media sosial.

Pada (31/12/2023) Eeng Praza tengah tertidur di rumah persembunyiannya di Provinsi Jambi.

Mendadak Tim Punisher Jatanras Polda Sumsel merangsek masuk ke dalam.

Eeng Praza langsung terbangun, dan tampak kaget sudah dikepung polisi.

Eeng hanya bisa menyerah dan mengangkat kedua tangannya.

"Saya mengaku salah pak," katanya.

Tanpa melakukan perlawanan, Eeng pun langsung digiring ke Polda Sumsel untuk menjalani pemeriksaan.

Baca Juga: Heboh Kasus Penemuan 4 Mayat di Musi Banyuasin, Keseharian Satu Korban Terungkap, Baru Jual Tanah Rp200 Juta

"Aku minta tolong, kau nurut-nuru aja," ucap Kanit AKP Taufik Ismail.

"Masuk mobil, masuk mobil," imbuhnya.

Eeng Praza merupakan warga Desa Purwosari, Kecamatan Lais, Kabupaten Musi Banyuasin.

Ia adalah dari rekan korban Heri yang ditemukan tak bernyawa bersama dua orang anak dan orangtuanya.

Namun hingga saat ini belum diketahui motif Eeng Praza tega membunuh Heri dan keluarganya dengan sadis.

Diwartakan sebelumnya Heri, ibunya Masturo alias Juray (70), kedua anak Heri, Marsel (12) dan Aurel (5) ditemukan tewas di rumahnya di Desa Lumpatan 1 Kecamatan Sekayu, Kabupaten Musi Banyuasin pada Rabu, 20 Desember 2023 lalu.

Dari hasil olah TKP Satreskrim Polres Muba, Marsel ditemukan di ujung kebun sawit dekat pondok yang dijadikan tempat mereka tinggal.

Korban Aurel, jenazahnya ditemukan dalam wc di bagian belakang pondok dengan kondisi mengenaskan.

Lalu Heri ditemukan di dalam kamar tangan terikat penuh luka senjata tajam ditutupi selimut sama seperti korban Masturo.

Dalam hasil autopsi yang dilakukan terdepat sejumlah hantaman benda tumpul dan senjata tajam pada area kepala para korban.

Dokter forensik Rumah Sakit Bhayangkara Moh Hasan Palembang, dr Indra sebelum ditemukan para korban diperkirakan sudah meninggal antara 2 hingga 3 hari.

Baca Juga: Anak di Muba Gak Ngerasa Bersalah Usai Bunuh Ibu Kandungnya yang Tadarusan di Masjid, Pelaku Sebut Orang yang Ngaji Sendirian Halal Darahnya

"Perkiraan sudah meninggal paling lama 3 hari, " tambahnya.

Informasi yang dihimpun, dimana saat itu korban Heri baru saja menerima uang Rp 60 juta dari hasil penjualan kebun sawit miliknya tiga hari lalu.

Dari keterangan keluarga, sebelumnya 4 orang jenazah ini ditemukan, korban Heri baru menerima uang hasil penjualan kebun sawit.(*)

Tag

Editor : Desy Kurniasari

Sumber Sripoku.com, TribunJakarta.com