Gridhot.ID - Kasus mutilasi di Sawojajar Malang, Jawa Timur kini mulai terungkap semuanya.
Dikutip Gridhot dari Kompas.com sebelumnya, pelaku bernama Abdul Rahman mebunuh korban yang bernama Adrianto di kamar indekosnya.
Tak hanya dibunuh, korban juga dimutilasi secara brutal di kamar tersebut.
Rahman sendiri sempat berusaha menghilangkan jejak dengan cara merenovasi kamar kosnya.
Rahman cat ulang kamar kosnya dan membuang kasur yang dimilikinya.
Korban sendiri diketahui merupakan pasiennya.
Beberapa bagian tubuh korban sempat dibuang ke sungai dan ada juga yang dipendam di pinggiran sungai.
Polisi berhasil membongkar kasus ini setelah pihak keluarga korban melaporkan Adrian Prawono sebagai orang hilang pada 15 Oktober 2023.
Dari situlah polisi kemudian mulai menemukan mayat tanpa kepala yang ditemukan di aliran Sungai Bango, Kota Malang.
Sosok tersangka berhasil ditemukan polisi usai menemukan adanya jejak terakhir komunikasi korban.
Siapa sangka, kasus pembunuhan keji ini ternyata memiliki motif dasar terkait permasalahan ilmu hitam.
Dikutip Gridhot dari Tribun Jakarta, akar masalah kasus pembunuhan sadis itu akhirnya terungkap setelah Rahman diringkus polisi pada Rabu (3/1/2024).
Dia memilih kooperatif dan menceritakan awal mula dirinya tega menghabisi pelanggannya itu.
Kasus ini bermula sejak Juni 2023 silam.
Saat itu Adrian menghubungi Rahman yang memasang iklan jasa pelet di media sosial.
Adrian yang tengah mengejar cinta wanita idaman pun menaruh harapan besar.
"Di media sosialnya, pelaku mengiklankan bahwa memiliki jasa ilmu guna-guna atau pelet."
"Lalu di bulan Juni 2023, korban menghubungi pelaku karena tertarik dan ingin memakai jasa pelet tersebut," ujar Kasat Reskrim Polresta Malang Kota, Kompol Danang Yudanto kepada TribunJatim.com, Senin (8/1/2024).
Rahman yang dikenal sebagai terapis pijat tapi mendaku diri sakti itu melancarkan guna-gunanya.
Adrian pun mendakati wanita pujaannya bermodal aji-ajian pengasihan dari Rahman.
Ternyata si wanita kebal pelet. Alih-alih semakin mendekat, Adrian justru dijauhi.
Pria asal Surabaya itupun tidak puas karena hasiat yang dijanjikan tak sesuai harapan.
Adrian mendatangi kediaman Rahman di sebuah indekos di bilangan Jalan Sawojajar, Kelurahan Sawojajar, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang.
"Kemudian dari situ, terjadi cekcok antara korban dan pelaku serta sempat terjadi adu fisik," jelas Danang.
Keributan yang dipicu wanita kebal pelet itupun sampai membuat Rahman mengambil celurit di balik mejanya.
Kemudian dibacokkan ke korban sebanyak 2 kali, hingga korban roboh dan meninggal," beber Danang.
Keesokan harinya, pelaku membeli pisau potong untuk memutilasi jenazah korban.
"Baik pembunuhan maupun mutilasi tersebut, dilakukan semuanya di rumah kos pelaku," pungkasnya.
(*)