4 Orang Tewas di Tangannya, Kakak Beradik Pelaku Carok di Bangkalan Buka Suara, Akui Sempat Dilarang Ortu

Selasa, 16 Januari 2024 | 15:42
Tribun Jatim Network/Ahmad Faisol - KOMPAS.COM/TAUFIQURRAHMAN

Kakak beradik yakni HB dan WD (atas), warga Desa Bumi Anyar, Kecamatan Tanjung Bumi, Bangkalan, Madura, ditetapkan sebagai tersangka atas tragedi carok yang menewaskan 4 orang di Bangkalan.

GridHot.ID - Peristiwa carok yang mengakibatkan empat orang meninggal dunia ramai menjadi bahan perbincangan.

Peristiwa carok dengan senjata tajam celurit itu terjadi di Desa Bumi Anyar, Kecamatan Tanjung Bumi, Kabupaten Bangkalan, Madura, Jawa Timur, pada Jumat (12/1/2024) malam.

Melansir Kompas.com, carok merupakan pertarungan antara orang Madura menggunakan celurit yang dilakukan untuk memulihkan harga dirinya yang dilecehkan.

Carok tidak dibenarkan karena dapat membunuh orang yang menjalaninya. Namun, carok menjadi tradisi bahkan dibuat massal dan menewaskan banyak korban.

Mengenai peristiwa carok yang menewaskan empat orang di Bangkalan itu, polisi menyebut pihaknya telah menangkap kakak adik yang jadi pelaku.

Melansir TribunMadura.co, kakak adik pelaku carok yang diketahui berinisial HB (40) dan WD (35) telah ditetapkan sebagai tersangka.

Sementara identitas keempat korban carok antara lain MTD, MTJ, NJR, dan MHF.

Tiga dari empat korban itu meninggal di lokasi kejadian, sedangkan satu menghembuskan napas terakhir di perjalanan ke Puskesmas Tanjung Bumi.

Pengakuan Pelaku

Melansir TribunMadura.co, sebelum kejadian, HB mengaku sempat meminta izin orang tuanya.

Baca Juga: Bawa Pendukung dan Wasit, Viral 2 Remaja Duel Saling Tebas Pakai Celurit, Netizen Geram: Kenapa Gak Dicegah?

HBmengaku kepada kedua orang tuanya bahwa ia memiliki masalah.

HB pun sempat dilarang oleh orang tuanya untuk pergi ke lokasi kejadian.

"Orang tua tidak tahu saya berhadapan dengan siapa, saya hanya bilang punya masalah. Ibu melarang saya (kembali ke TKP)," kata HB di hadapan Kapolres Bangkalan, AKBP Febri Isman Jaya, Minggu (14/1/2024).

Namun, HB yang pernah belajar silat saat merantau di Kalimantan bersikukuh kembali ke lokasi terjadinya cekcok dengan korban MTJ.

Berbekal celurit, HB mengajak adiknya, WD, pergi ke lokasi kejadian.

Sebelumnya, MTJ memang sempat menantang duel.

"Kone'eh gemanah kakeh (ambil senjatamu)," ujar HB menirukan ucapan MTJ saat itu.

Di tengah cekcok, HB sempat menerima beberapa pukulan dari korban MTJ.

Sementara adik MTJ yakni MTD disebut tersangka mengeluarkan sebilah celurit.

"Jek ngal-bengal nyapah engkok (kok beraninya menyapa saya)," ucap HB menirukan perkataan MTJ.

Baca Juga: Kronologi Lengkap Carok di Bangkalan, Korban Disebut Guru Silat dan Nantang Duel Duluan, Celurit Pelaku Sempat Patah di Tengah Pertarungan

Diakui HB, ia hanya sebatas tahu MTJ, tapi tak mengenalnya secara pribadi.

Sementara korban MHF diakui HB masih keluarga jauh.

"Ketika (celurit) saya patah, saya ambil punya MTJ yang tubuhnya sudah ambruk, lanjut (carok) dengan yang lain," tandasnya.

Kronologi

Melansir TribunMadura.co, insiden carok bermula saat HB hendak berangkat tahlilan, setelah melaksanakan salat Magrib.

Sebelum berangkat, HB sempat duduk di depan sebuah pos ronda.

Ketika itu, datang MTJ dan MTD dengan mengendarai sepeda motor secara berboncengan.

Sepeda motor keduanya melaju dengan kecepatan tinggi, sehingga ditegur oleh HB.

"Pelaku menegur korban namun korban turun dari motor hingga terlibat cekcok dengan pelaku," kata Kapolres Bangkalan, AKBP Febri Isman Jaya di Mapolres Bangkalan.

Cekcok mulut itu terus berlanjut hingga terjadi pemukulan terhadap HB oleh MTJ dan MTD.

Baca Juga: Viral Dua ABG Perempuan Duel Pakai Celurit, Ditonton Sekelompok Remaja, Begini Kata Polisi

HB yang kalah kemudian pulang. Namun, ia berpesan kepada MTJ dan MTD agar tidak meninggalkan lokasi. HB berjanji akan kembali lagi menemui keduanya.

Dalam perjalanan pulang HB berpapasan dengan adiknya, WD. Ia pun mengadu habis dipukuli dua orang.

Kakak-beradik itu lantas pulang dan mengambil celurit.

Sementara di lokasi pemukulan, MTJ dan MTD masih menunggu HB. Namun, kali ini, ada tambahan dua orang yakni NJ dan MH.

"Pelaku sempat pulang ke rumah, di tengah perjalanan bertemu saudaranya. Pelaku di rumah mengambil dua bilah celurit. Ketika kembali ke TKP, salah seorang pelaku mengejar korban dan terjadilah carok," ungkap Febri.

Enam orang itu kemudian bertemu di lokasi pemukulan.

HB lantas berduel dengan keempat lawannya, dengan dibantu WD.

Keempat lawan HB dan WD semuanya terkapar dengan luka bacok di beberapa tubuhnya.

Melansir Kompas.id, polisi yang kemudian tiba di lokasi kejadian di di Desa Bumi Anyar, Kecamatan Tanjung Bumi, Kabupaten Bangkalan segera mengamankan HB dan WB.

"Kedua pelaku yang masih hidup, sudah kami periksa," ungkap Febri.

Baca Juga: Viral Aksi Brutal Siswa SMA di Kalideres, Konvoi Bawa Celurit dan Hendak Bacok Satpam, Kini Pelaku Ditangkap

Keduanya lalu ditahan di ruang tahanan Polres Bangkalan untuk pendalaman motif tindakan yang dilakukan.

Carok di Bangkalan juga menjadi perhatian Polda Jatim. Tim dari Subdirektorat Jatanras Polda Jatim diberangkatkan untuk membantu penyelidikan kasus ini. "Kasus itu dalam penyelidikan dibantu Polda Jatim," terang Febri, dikutip dari Kompas.id (13/1/2024).

Sementara itu, Febri memastikan bahwa kondisi di sana masih kondusif dan cukup aman.

Tidak ada warga antardesa yang melakukan aksi balas dendam.

Motif Carok

Masih dari TribunMadura.co, Febri menuturkan, carok itu dipicu lampu sorot motor.

Lampu sorot motor yang dikendarai MTJ dan MTD mengenai mata HB.

Oleh karenanya, HB menegur MTJ dan MTD.

"Cekcok awalnya karena lampu sorot motor mengenai mata terus ditegur, karena juga laju motor terlalu kencang saat melintas," jelas Febri.

(*)

Tag

Editor : Siti Nur Qasanah

Sumber Kompas.com, TribunMadura.co