GridHot.ID - Pengemis yang viral dengan jargon a' kasian a' diketahui mempunyai keterbatasan mental.
Baliah si pengemis 'a kasihan a' sulit berkomunikasi dengan orang lain.
Diketahui dari TribunTrends, wanita paruh baya yang biasa mengemis di kawasan wisata Gunung Bunder, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor ini ternyata memiliki sedikit gangguan kesehatan mental.
Hal ini membuat Baliah kurang lancar berkomunikasi dengan orang lain.
Jika berbicara, setiap ucapannya harus dipahami dengan seksama oleh orang lain.
Baliah juga hidup dalam kondisi kekurangan.
Sehari-harinya, Baliah tinggal di Desa Ciasihan, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor.
Ia memiliki seorang suami, Ropik yang merupakan tuna rungu.
Baliah mengaku menjadi pengemis a kasian a demi anak.
"Kan ada anak, buat sekolah," kata Baliah.
Bahkan dari Rp 100 ribu yang ia dapat dari hasil ngemis, Rp 14 ribunya untuk sang anak.
"Jajan Rp 10 ribu, Rp 4 ribu beli voucer WiFi," jelas Baliah.
Sayangnya saat pengemis a kasian a viral di media sosial, justru muncul fitnah.
Netizen menyebut Baliah rutin diantar jemput anaknya menggunakan motor Yamaha Nmax.
Padahal, Baliah mengaku bahwa dari rumah ke lokasi mengemis menggunakan ojek.
Ia bahkan membayar Rp 70 ribu untuk ongkos ojek bolak-balik, itu pun hanya sabtu minggu.
Selain itu anak Baliah juga masih berusia 11 tahun kini duduk di bangku kelas 5 SD.
Anak Baliah bercerita, saat ibunya viral di media sosial sebagai pengemis a kasian a kini ia menjadi korban bully.
"Iya (sering diejek). Itu a kasian a," katanya.
Dikutip dari TribunJabar, anak Baliah bahkan merasa sedih dan sakit hati atas perlakuan bully oleh teman sekolahnya.
"Sakit, sedih," katanya.
Akibat bully tersebut, ia bahkan sampai enggan sekolah. "Iya (gak mau sekolah). Sekarang sekolah lagi," katanya.
(*)