Heboh Isu Sekte Pemuja Setan di Kota Malang, Perempuan Ini Akui Terjebak hingga Hampir Jadi Tumbal: Proses Kematianku Tertulis

Jumat, 19 Januari 2024 | 17:13
YouTube

Beredar Isu soal sekte pemuja setan di Kota Malang, Jawa Timur. Seorang perempuan mengaku sempat akan dijadikan tumbal.

GridHot.ID - Beredar Isu soal sekte pemuja setan di Kota Malang, Jawa Timur.

Melansir Kompas.com, isu soal sekte pemuja setan di Kota Malang viral setelah adanya postingan video di salah satu akun YouTube.

Akun tersebut mengundang perempuan yang mengaku pernah menjadi tumbal sekte pemuja setan itu.

Perempuan tersebut mengaku terjebak dan hampir menjadi tumbal.

Peristiwa yang dialaminya terjadi pada tahun 2014.

Saat itu, perempuan tersebut diajak oleh suatu ketua yayasan yang ternyata menjadi salah satu anggota sekte pengabdi setan.

Bahkan, para anggota sekte yang hadir merupakan para profesor dan dokter.

Hal itu diketahuinya saat ikut dan melihat daftar hadir sebuah seminar sekte tersebut di salah satu hotel berbintang di Kota Malang.

Pengakuan Korban

Melansir Surya.co.id, perempuan yang mengaku pernah menjadi korban tumbal sekte pengabdi setan diketahui bernama Siska.

Baca Juga: Harus Dijilat Anjing Hitam, Video Ritual Aliran Sesat di Depan Makam Kosong Buat Warga Tangerang Geger

Dalam pengakuannya di dalam video YouTube, Siska menyebut kejadian itu terjadi di tahun 2014, di mana ia masih menjadi mahasiswa.

Saat itu, Siska ingin menambah penghasilan sendiri di luar jam kuliah

Kemudian Siska ditawari oleh teman inisial S untuk menjadi tutor di salah satu yayasan pembelajaran atau bimbingan belajar.

Awalnya Siska mengaku mengajar seperti biasa selayaknya tutor bimbel. Siksa tang mengalami apa pun selama mengajar 1-2 bulan.

Siksa mulai menyadari adanya hal aneh ketika dia tak pernah bertemu dengan ketua yayasan bimbel tersebut.

Siksa semakin curiga ketika bayaran menjadi tutor dinilainya lebih besar dibanding bimbel lainnya.

Jika biasanya bayaran bimbel kala itu Rp30 ribu per jam, Siska mengklaim mendapatkan uang Rp500-600 ribu per minggu.

Setelah 4 bulan menjadi tutor, Siska diundang untuk datang ke seminar pada jam 23.00 WIB di salah satu hotel Kota Malang.

Tak sendiri, Siska mengatakan jika dari bimbel tersebut yang diundang ada 4 orang.

Keempatnya adalah Siska, inisial S (yang mengajak menjadi tutor), inisial A, dan inisial T.

Baca Juga: Sempat Hidup dengan Jasad Keluarga Kalideres yang Meninggal Satu Persatu, Dian Ternyata Sempat Tulis Curhatan di Ponselnya Sebelum Hembuskan Napas Terakhirnya, Singgung Soal Ujian dari Tuhan hingga Jodoh

"Kita datang ke hotelnya udah ngerasa ini kayaknya bukan seminar deh. Seminar gak kayak gini. Waktu di gerbang sampai pintu masuk, itu lilin sudah berjajar," ungkapnya di dalam video.

"Kita masuk di salah satu aula yang didekorasi gelap. Aku langsung mikir ini sekte-sekte pemujaan. Meja disusun rapi. Yang datang pakai jas hitam semua," lanjutnya,

Siska lantas mengatakan jika ketua yayasan bimbelnya itu berjenis kelamin perempuan.

Ketika dia tiba di aula, Ketua yayasan sudah berada di aula tersebut dengan mengenakan jas hitam.

Siska pun merasa aneh karena di dalam ruangan seminar tidak ada yang mengobrol, sehingga hening dan sepi.

Saat berada di aula, Siska menyebut jika ada seorang pria memakai topeng berwarna hitam naik ke atas panggung.

Siska pun memberanikan bertanya kepada ketua yayasan bimbelnya, tapi hanya direspons dengan menoleh tanpa bercerita apa pun.

"Semakin takutlah aku. Mulai jam 11 juga. Lalu pria yang naik panggung berbicara soal jaringan jika yang di kabupaten berkumpul di sini, yang di kota berkumpul di titik sebelah ini," ujar Siska.

"Aku gak paham apa yang dibicarakan. Akhirnya kami berempat bilang untuk meminta pulang," ungkapnya.

Setelah pulang dari seminar itu, Siska mengaku mendapatkan beragam kejadian aneh.

Baca Juga: Kertas Mantra Jadi Petunjuk, Keluarga yang Tewas di Kalideres Diduga Ikut Sekte Apokaliptik, Satu Sosok Ini yang Paling Dominan Jalani Ritual

Pertama, teman Siska yang menginap di rumah dihantui pocong. Kedua, ibunya melihat dirinya berada di kamar padahal sedang keluar.

"Ketiga, di pagi hari aku nganterin ibu ke pasar. Pulangnya saat nyetir sepeda, ada yang mendorong aku dari belakang. Aku jatuh, ibuku terpental ke kanan," cerita Sisak.

"Aku jatuh telungkup ke aspal. Di belakangku sudah ada bus. Bus ngerem mendadak. Posisi kepala dan ban bus hanya sejengkal. Aku pingsan. Helmku pecah jadi dua dan motor hancur,"lanjutnya.

Tak terima dengan beragam keanehan, Siska pun datang berkunjung ke rumah ketua yayasan bimbelnya.

Di sana, Sisaj menemukan kertas yang bertuliskan proses dirinya dijadikan tumbal.

"Karena pintu tidak ditutup, aku masuk ke sana, ternyata ada 4 kertas berisi biodata kita berempat. Tertulis nama, tanggal lahir, jam kelahiran, weton," ceritanya.

"Aku baca punyaku, gimana sih proses aku dijadikan tumbal. Proses kematianku itu tertulis pertama aku sakit, kedua aku kecelakaan, kepalaku kayak apa pun ditulis sama dia. Ketiga kalau gagal aku bunuh diri," ungkapnya.

Membaca kertas itu, Siska pun merasa emosi dengan ketua yayasan bimbelnya itu. Siska marah karena merasa tak saling kenal, tapihendak dijadikan tumbal.

"Ada pak W (tetangga ketua yayasan) yang melerai. Akhirnya dibawa ke kelurahan, diadili dan si ibuk ini tadi disuruh keluar dari kampung itu," kata Siska.

Polisi Lakukan Penyelidikan

Melansir Kompas.com, Kapolresta Malang Kota Kombes Pol Budi Hermanto angkat bicara soal adanya isu sekte pemuja setan di Kota Malang, Jawa Timur.

Baca Juga: Kertas Mantra Jadi Petunjuk, Keluarga yang Tewas di Kalideres Diduga Ikut Sekte Apokaliptik, Satu Sosok Ini yang Paling Dominan Jalani Ritual

Saat dikonfirmasi, Buher, sapaan akrabnya, menyampaikan bahwa pihaknya sedang menyelidiki kebenaran isu tersebut.

Ia juga telah melihat video YouTube yang merupakan informasi awal tersebarnya isu sekte pemuja setan di Kota Malang.

Pihaknya juga akan menghubungi pihak-pihak dalam video tersebut untuk mengonfirmasi kebenarannya.

"Masih kita lakukan penyelidikan terkait konten tersebut. Kita akan lakukan penyelidikan," kata Buher, Rabu (17/1/2024).

Dia berharap, isu tersebut jangan sampai membuat Kota Malang seolah menjadi daerah yang seram untuk dikunjungi wisatawan.

Namun, apabila isu tersebut benar adanya, maka kepolisian akan menindaklanjuti sesuai aturan yang berlaku.

"Malang ini kita ketahui bersama merupakan daerah pariwisata, ada tempat-tempat usaha hotel, restoran, hiburan dan lain sebagainya, dengan adanya isu-isu seperti ini, apabila tidak benar jangan sampai menciderai pariwisata kita, sehingga wisatawan tidak mau berkunjung karena seram. Apabila isu itu benar pasti kita tindaklanjuti," katanya.

Sementara itu, Kasatreskrim Polresta Malang Kota Kompol Danang Yudanto menyampaikan, pihaknya kini tengah menyelidiki video tersebut melalui digital forensik.

Pengumpulan dan analisis data tengah dilakukan terkait konten video yang beredar di masyarakat.

"Ini sedang kita dalami dan lakukan penyelidikan melalui digital forensik terkait adanya konten video tersebut. Kami lakukan digital forensik untuk mempelajari metadata terkait konten, lokasi video dibuat, dan diunggah, isi video, dan kebenaran apa yang disampaikan," kata Danang.

(*)

Tag

Editor : Siti Nur Qasanah

Sumber Kompas.com, Surya.co.id