Terekam Kamera Pegawainya Ngamuk dan Tolak Pasien Tanpa BPJS, Kepala Puskesmas Buka Suara, Akui Sudah Lakukan Hal Ini

Senin, 22 Januari 2024 | 15:13
X/@REPORT_ID

Viral pegawai puskesmas Tanjung Marulak, Tebing Tinggi ngamuk dan tak mau layani pasien lantaran tak bawa BPJS.

GridHot.ID -Aksi Pegawai puskesmasngamuk dan tolakpasien karena tak bawa Kartu BPJS Kesehatan terekam kamera. Video pegawai puskemas itu pun viral di media sosial.

Adapun peristiwa tersebut terjadi di Puskesmas Tanjung Marulak, Kecamatan Rambutan, Kota Tebing Tinggi.

Dalam video yang diunggah akun akun X @REP0RT_ID, tampak pasien laki-laki yang mengenakan baju hitam mendatangi pegawai puskesmas wanita yang tengah bertugas.

Pegawai puskesmas wanita yang memakai baju batik dan jilbab coklat itu lantas meminta kartu BPJS Kesehatan.

Namun, pasien laki-laki itu ternyata tak membawa karu BPJS. Ia disebut hanya membawa kartu berobat dan KTP.

Pegawai wanita itu pun langsung menolak pasien tersebut.

Saat pasien meminta dispensasi, pegawai wanita itu justru mengamuk.

Terlihat dalam video, pegawai puskesmas wanita itu tampak marah-marah dan membanting pensil di mejanya.

"Tak bawa kartu BPJS, Pegawai puskesmas tanjung marulak, tebing tinggi tolak pasien hingga ngamuk," isi narasi dalam keterangan unggahan videoX @REP0RT_ID.

Sementara itu, pada video lainnya, tampak Kepala Puskesmas Tanjung Marulak memberi penjelasan bahwa pasien seharusnya bisa dilayani meski hanya membawa KTP saja.

Baca Juga: Mengabdi 18 Tahun, Viral Curhatan Guru Honorer yang Ngaku Dipecat Lewat WA Gara-gara Lulusan D2, Kepala Sekolah Buka Suara

Ia mengatakan akan segera memanggil dan memberi penjelasan kepada pegawai puskesmas yang saat ini tengah viral tersebut.

Meski demikian, kini video itu sudah beredar luas di media sosial dan menuai ragam komentar dari warganet.

Tak sedikit warganet yang menyayangkan pelayanan yang diberikan pegawai puskesmas Tanjung Marulak Tebing Tinggi tersebut.

"Perjuangan rakyat kecil, untuk menikmati fasilitas kesehatan aja harus drama dulu, mungkin petugas puskesmas nya juga taat prosedur,kalo mau periksa harus bawa kartu BPJS, belum lagi minta rujukan ke faskes diatasnya...huh.. sulit," tulis @nowodjati.

"Pengalaman saya. Ketika berobat ke klinik dan saya lupa bawa kartu BPJS, orang klinik minta ktp, ada juga yg bertanya kalau ada yg bisa dihubungi keluarganya tolong antarkan kartu BPJS. Ke ksini(klinik). Klo perempuan yg di video asli SDM rendah dan perlu di PHK," tulis @edi231665.

"Ini menyakitkan dan mengecewakan kita2yg susah rutin bayar, oknum ini mau enaknya," tulis @dmasjuli.

Kepala Puksesmas Buka Suara

Kepala Puskesmas Tanjung Marulak di Kota Tebingtinggi, dr Kurniadinata angkat bicara soal adanya video viral yang memperlihatkan pegawainya menolak pasien yang tak memiliki BPJS Kesehatan.

Dihubungi reporter Tribun-Medan.com, Minggu (21/1/2024), dr Kurnia mengatakan bahwa peristiwa tersebut terjadi saat dirinya sedang rapat.

Baca Juga: Terekam CCTV Pasangan Paruh Baya Mesum di Kafe yang Sepi, Tak Sungkan Berciuman hingga Pangku-pangkuan

Setelah mendengar kabar, dirinya pun sudah meminta keterangan pegawainya soal aksi penolakan warga tanpa BPJS Kesehatan tersebut.

Rupanya, pasien tersebut hanya membawa kartu berobat. Ia tidak membawa Kartu BPJS dan KTP.

"Jadi setelah dimintai keterangan, ternyata warga tersebut hanya membawa kartu berobat. Beliau tidak punya kartu BPJS dan tidak bawa KTP. Tidak seluruhnya seperti video yang beredar," kata dr. Kurnia.

Padahal menurut Kurnia, bila yang bersangkutan tidak memiliki BPJS, layanan kesehatan tetap bisa diterima asal membawa KTP untuk meyakinkan tenaga kesehatan mengambil langkah medis. Sebab untuk melakukan tindakan diperlukan identitas yang jelas.

Diterangkan Kurnia, dengan adanya kartu identitas, pihaknya bisa melihat apakah penyakit pasien/warga menular atau membutuhkan penanganan serius.

Selain itu puskesmas bisa meyakinkan bahwa warga yang diperiksa sesuai dengan identitas, bukan untuk orang lain.

"Warga bilang ada bawa KTP, itu nggak ada. Karena KTP kan diperlukan untuk rekam medis dan sebagainya, atau alergi atau virus kan diperlukan KTP. Petugas saya minta kartu itu, warga yang bersangkutan menolak," katanya.

"Jadi beliau datang dengan keluhan hipertensi ya. Mungkin di situ juga pegawai saya tidak tenang juga, makanya ribut. Tapi setelah kejadian, sudah kita panggil pegawai semua untuk rapat. Biar ke depan lebih persuasif dan humanis dalam pelayanan," kata dr Kurnia yang mengaku akan mengevaluasi layanan di puskesmasnya.

Sementara itu, pengaman kebijakan publik yang juga jejaring Ombudsman Sumut mengatakan seharusnya puskesmas lebih berinisiatif untuk mengambil tindakan. Kepala puskesmas seharusnya lebih peka dengan kondisi seperti ini yang kapan pun bisa terjadi.

"Seharusnya caranya lebih santun lagi ya. Jangan mengedepankan emosional. Paling tidak pegawai mengkonsultasikan ke kepala puskesmanya untuk mengambil tindakan. Nah ketika ibu itu konsultasi jadi kapusnya ini memberikan dispensasi, keringanan. Ini untuk menghindari malpelayanan publik," katanya.

Baca Juga: Joget Berani Nagita Slavina Bikin Geger Publik, Raffi Ahmad Beri Komentar hingga Singgung Soal Resiko

Bila warga tidak membawa KTP, seharusnya puskesmas lebih bijak lagi. Apalagi Puskesmas Tanjung Marulak, Kecamatan Rambutan ini memiliki akreditasi yang unggul dibanding puskesmas lainnya di Tebingtinggi.

"Kan sudah akreditasi, harusnya lebih bijak untuk hal seperti ini. Misalkan gak bawa KTP, ya dibantu menjeput. Atau hanya perlu difoto oleh keluarga di rumah atau seperti apa," pungkasnya.

(*)

Tag

Editor : Siti Nur Qasanah

Sumber Tribun-Medan.com, Media Sosial X