GridHot.ID - Hasan Busri (39) dan Moh Wardi (35) ditetapkan sebagai tersangka kasus carok yang tewaskan 4 orang di Kabupaten Bangkalan, Madura, Jawa Timur.
Keduanya diketahui terlibat perkelahian bersenjata tajam jenis celurit atau yang dikenal dengan sebutan carok.
Kedua kakak beradik itu pun kini mendekam di balik jeruji tahanan Polres Bangkalan.
Melansir tribun-video.com, berbeda dengan pihak keluarga Hasan Busri (39) dan Moh Wardi (35), keluarga korban carok maut Mat Tanjar (45) hingga saat ini belum ada yang buka suara.
Mat Tanjar dan empat rekannya diketahui meninggal dunia di tangan Hasan Busri dan Wardi setelah carok di Desa Bumi Anyar, Kecamatan Tanjung Bumi, Bangkalan, Madura pada Jumat (12/1/2024).
Mat Terdam dan Mat Tanjar diketahui merupakan kakak beradik.
Sementara Nahjeri merupakan sepupu dari Mar Terdam dan Mat Tanjar, sedangkan Hafid adalah murid silat Mat Tanjar.
Di saat kakak Hasan Busri dan Wardi, Abdul Rahman sudah bersedia diwawancarai, mengapa pihak keluarga Mat Tanjar hingga saat ini belum buka suara?
Dikutip TribunJakarta dari salah satu tayangan TV swasta, awak media rupanya sempat meminta izin kepada Kepala Desa Bumi Anyar, Hartono untuk mewawancarai keluarga Mat Tanjar.
"Saya ingin minta izin apa mungkin kami mewawancarai pihak dari korban?" ucap wartawan.
"Agar tidak ada berita simpang siur, meluruskan hal yang ada di media sosial," imbuhnya.
Hartono kemudian menjelaskan bahwa hingga saat ini kondisi keluarga Mat Tanjar belum kondusif.
Demi menghindari hal yang tidak diinginkan, Hartono menyarankan awak media untuk tidak mewawancarai mereka terlebih dahulu.
"Saya rasa kondisi belum kondusif, dalam artian tamu dari luar yang belum dikenal," ucap Hartono.
"Nanti akan timbul pertanyaan-pertanyaan, jadi untuk sementara kita menghindari, supaya tidak ada pemikiran yang aneh-aneh dari keluarga korban," imbuhnya.
Sementara itu, dilansir dari tribunjakarta.com, terkuak percakapan pelaku carok maut di Madura, Hasan Busri bersama kakaknya, Abdul Rahman di kebun sesaat setelah insiden berdarah itu terjadi.
Hasan Busri dan adiknya, Moh Wardi ternyata langsung menghubungi Abdul Rahman setelah melakukan carok maut hingga menewaskan empat orang, Jumat (12/1/2023).
Bersama sang adik, Hasan Busri rupanya bertemu Abdul Rahman di sebuah kebun, bukan di TKP kejadian.
Hal itu diungkapkan langsung oleh Abdul Rahman ketika menceritakan apa yang dilakukan adik-adiknya setelah carok maut.
Abdul Rahman diketahui merupakan orang pertama yang dihubungi Wardi setelah carok.
Mendengar apa yang baru saja terjadi pun membuat Abdul Rahman sangat kaget.
Apalagi sampai empat korban tewas dalam insiden tersebut.
"Dia nelpon saya, terus ketemuan sama saya di tempat. Bukan di TKP, di kebun dekat rumah," ucap Abdul Rahman dikutip dari YouTube tvOneNews, Kamis (25/1/2024).
Hasan Busri meminta bertemu di kebun untuk menghindar setelah insiden tersebut."Dan takut lah ya," sambungnya.
Bertemu di kebun, Abdul Rahman melihat Hasan Busri dan Wardi gemetaran dan ketakutan.
Abdul Rahman pun berusaha bertanya apa yang baru saja terjadi.
Termasuk, mengapa adik-adiknya tersebut nekat melakukan carok.
"Mereka gemetaran. Kenapa kamu melakukan itu dek? Saya bilang, katanya saya gak kuat dipukul," ujar Abdul Rahman.
Saat itu, Hasan Busri mengaku tak tahu apa kesalahannya.
Kepada kakaknya, Hasan Busri mengaku carok itu terjadi setelah ia menyapa lawannya yakni Mat Tanjar dan Mat Terdam.
"Saya gak merasa punya salah apa-apa, saya cuman negor mau kemana. Lalu dia (Mat Tanjar) turun dari motor, maki-maki dan mukul," ujar Hasan Busri diceritakan Abdul Rahman.
Setelah bertemu di kebun, Abdul Rahman rupanya sempat membawa Hasan Busri dan Wardi ke rumah.
Bak salam perpisahan, Hasan Busri meminta maaf kepada istri dan ibunya.
"Mereka (ibu dan istri) nangis, apalagi istrinya. Hasan nitipin anak, mau pamit, gitu," jelas Abdul Rahman.
Di sisi lain, Abdul Rahman mewakili keluarga meminta maaf kepada keluarga korban.
Abdul Rahman mendoakan, para mendiang korban carok diterima di sisi Tuhan yang Maha Esa.
"Saya mewakili keluarga besar saya mohon maaf seribu maaf mungkin ini terlanjur jadi ke depannya mudah-mudahan selamat semua,"
"Saya mohon maaf pada istri, saudaranya yang masih saudara sama saya, saya tidak menginginkan itu sebenarnya,"
"Muda-mudahan almarhum sama keluarganya Mat Tanjar semua diterima di sisi Allah," imbuhnya.(*)