Niat Melayat, 5 Guru SMKN 1 Siantar Tewas Ditabrak Truk Tronton Rem Blong, Ini Identitasnya

Jumat, 26 Januari 2024 | 15:13
Tribun Medan/ IST

Kapolres AKBP Choky Sentosa Meliala, S.I.K., S.H., M.H., turun langsung ke lokasi kecelakaan lalu lintas yang menggemparkan di Jalan umum Km 24-25 arah Pematangsiantar menuju Pematangraya.

GridHot.ID - Rombongan guru SMK Negeri 1 Siantar, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, mengalami kecelakaan di Jalan Lintas Sinatar-Seribudolok Km 24-25, Kelurahan Merek Raya, Kecamatan Pamatang Raya, Kabupaten Simalungun, pada Rabu (24/1/2024) siang.

Rombongan guru tersebut sedianya hendak melayat ke rumah duka salah seorang guru di Raya Usang, Kabupaten Simalungun.

Melansir Kompas.com dan Tribun-Medan.com, rombongan yang terbagi ke dalam tiga mobil itu berangkat sekitar pukul 01.30 WIB.

Dalam perjalanan, salah satu mobil rombongan guru bernopol BK 1391 WZ ditabrak truk tronton atau fuso bernopol BK 9957 CE yang diduga mengalami rem blong.

Selain menabrak, Fuso juga menimpa mobil yang dinaiki para guru itu.

Akibatanya, 5 orang guru dalam mobil tersebut meninggal dunia.

Lima orang guru yang meninggal dunia itu duduk di posisi belakang mobil yang ditimpa truk.

"Jadi guru-guru yang melayat ini pengurus sosial kekeluargaan sekolah dan guru yang sedang tidak ada jam belajarnya pada hari itu," kata Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Siantar, M Syahrizal Damanik, Kamis (25/1/2024).

Adapun identitas kelima guru yang meninggal dunia itu antara lain:

Baca Juga: Jenazah Korban Kecelakaan Diam-diam Dikubur di Pekarangan Rumah Warga Pasar Minggu, Keluarga Ogah Pindahkan, Ini Alasannya

Selain lima guru, kecelakaan itu juga merenggut nyawa seorang penumpang mobil pikap bernopol BK 8060 TQ bernama Hari Pardede (24), yang juga ditabrak oleh Fuso.

Kasat Lantas Polres Simalungun, Iptu Jonny Sinaga mengatakan bahwa pihaknya telah mengevakuasi beberapa korban ke RSUD Rondohaim Pamatang Raya.

"Terjadi kecelakaan lalu lintas di mana truk dalam keadaan rem blong. Kami telah melakukan evakuasi kendaraan dan korban sudah dibawa ke rumah sakit," kata Jonny.

Ada beberapa unit kendaraan yang telah ditabrak truk. Pihak Sat Lantas Polres Simalungun diketahui telah menahan sopir untuk dimintai keterangan.

Sopir Truk Minta Maaf

Melansir Tribun-Medan.com, Dedi Setiadi Maret Tampubolon (35) selaku sopir truk tronton yang dianggap sebagai orang yang paling bertanggung-jawab dalam kecelakaan di Kecamatan Pamatang Raya, Rabu (24/1/2024), mengurai permintaan maaf.

Dedi Setiadi Maret Tampubolon menyampaikan permintaan maaf atas musibah tersebut.

Dedi mengatakan bahwa awalnya, kondisi truk yang ia kemudikan normal. Truk melintas dari Depot Air di Tanah Karo menuju ke arah Pematang Siantar melalui Kecamatan Pamatang Raya.

"Di tempat kejadian mulai terasa mulai nggak ada lagi (blong). Sehabis tikungan kan turunan. Kemudian saya usahakan porseneling di gigi lima ke gigi tiga biar truk ini bisa berhenti. Rupanya gak berhenti dan kecelakaan, Pak," kata Dedi.

"Pas mau berangkat saya periksa. Saya senter. Saya gak ada ugal-ugalan, Pak. Setelah rem nggak ada saya oleng Pak. Goyang Pak," kata Dedi.

Baca Juga: Luka Bekas Caesar Belum Sembuh, Istri Pramugara KA Turangga Pilu Ungkap Video Call Terakhir dengan Suami, Dijanjikan Hal Ini

Disinggung mengapa Dedi tidak banting setir ke kawasan perladangan, justru tetap berada di jalur, ia mengaku bahwa saat itu sudah panik.

"Sudah linglung, Pak. Sudah panik, Pak," ujar Dedi seraya menambahkan bahwa jumlah muatannya mencapai 40 ton, dan pihak perusahaan mengisi muatan sebanyak 995 galon air.

Dedi ingin meminta maaf kepada keluarga korban yang luka-luka dan meninggal.

"Saya minta maaf yang sebesar-besarnya. Saya pun tidak mau terjadi. Apapun prosesnya, saya terima, Pak," kata Dedi.

Diketahui, sopir Truk Box Mitsubishi Tronton BK 9957 CE itu telah ditahan oleh Sat Lantas Polres Simalungun.

Truk yang dikemudikan Dedi Setiadi Maret Tampubolon mengalami rem blong hingga menyeruduk sejumlah kendaraan hingga terjadi kecelakaan beruntun di Kecamatan Pamatang Raya.

(*)

Tag

Editor : Siti Nur Qasanah

Sumber Kompas.com, TRIBUN-MEDAN.com