GridHot.ID - KKB Papua kembali berbuat ulah.
Senin (5/2/2024) kemarin, KKB Papua kepergok mengibarkan Bendera Bintang Kejora di Tolikara.
Aksi pengibaran bendera Bintang Kejora itu terjadi pasca pembakaran puskesmas yang dilakukan KKB Papua di Distrik Omukia.
Dilansir dari pos-kupang.com, ada-ada saja tindakan anggota maupun simpatisan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Tanah Papua.
Pasca membakar puskesmas di Distrik Omukia, anggota KKB Papua lainnya diketahui mengibarkan Bendera Bintang Kejora di Tolikara.
Pengibaran bendera itu dilakukan persis di samping Gereja Gidi, dekat Tugu Salib Karubaga, Ibukota Kabupaten Tolikara, Provinsi Papua Pegunungan, Senin (5/2/2024).
Hingga kini belum diketahui siapa oknum yang nekad melakukan tindakan memasang bendera bintang kejora di lokasi tersebut.
Terlebih pengibaran bendera itu bertepatan dengan HUT ke-169 Pekabaran Injil di Tanah Papua.
Pemancangan bendera bintang kejora itu merupakan tindakan yang hendak memperkeruh situasi dimana seluruh umat Kristen di Tolikara terlibat dalam acara memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-169 Pekabaran Injil di Tanah Papua itu.
"Mereka (anggota KKB Papua) kasih naik (bendera Bintang Kejora) sekitar jam 4 atau jam 5 pagi atau saat masih subuh. Karena masyarakat melihat adanya bendera itu pagi jam 6 tadi,” ujar Semuel Wenda.
Semuel Wenda diketahui merupakan salah satu pemuda asal Tolikara. Ia merupakan salah satu warga yang tak suka akan tindakan anarkis dari KKB Papua di daerah tersebut.
“Iya, pagi tadi jam 06.00 masyarakat melihat ada bendera yang dipasang di tempat itu. Jadi bendera itu dipasang mungkin saat masih subuh, sekitar jam 03.00 atau jam 05.00 pagi,” ujar Semuel Wenda ketika dihubungi awak media melalui sambungan telepon selularnya, Senin 5 Februari 2024.
“Setelah ditemukan itu, warga kangsung lapor polisi. Pihak kepolisian yang tahu adanya pengibaran bendera (Bintang Kejora) itu, langsung menurunkannya. Jadi ceritanya seperti itu," ujarnya.
Ia menyebutkan bahwa seluruh warga yang mendiami Kota Karubaga, Kabupaten Tolikata juga merasa heran dengan pengibaran Bendera Bintang Kejora itu.
Meski ada insiden pemancangan Bendera Bintang Kejora di Kota Karubaga, suasana kemasyarakatan di daerah itu tidak mengalami gejolak apa pun seperti yang dikira.
"Jadi, pasca penurunan bendera tersebut, situasi kondusif dan aktivitas masyarakat berjalan seperti biasa. Warga sama sekali tidak terpancin dengan keadaan itu,” ujar Semual.
Selain HUT ke-169 Pekabaran Injil di Tanah Papua, kata Semual, di Tolikara juga akan ada kampanye terbuka dari partai politik yang sudah dijadwalkan oleh KPU secara nasional.
"Sekarang masyarakat baik-baik saja. Tidak ada hal yang terjadi di luar dari itu, mereka dengan semangat sedang mengikuti acara kampanye di lapangan bola dan aktivitas lainnya," tutupnya.
Melansir tribun-papua.com, aparat gabungan sedang melakukan pengejaran terhadap pelaku perampasan senjata anggota polisi di Kompleks Pasar Ilaga, Kampung Kimak, Distrik Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua Tengah, Kamis (1/2/2024).
Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol Ignatius Benny Ady Prabowo menjelaskan, peristiwa dimulai ketika Kapos Pol KP3 Udara Ipda Slamet M Korisano bersama dua personelnya hendak mengantarkan kendaraan roda dua milik Dinas BKD dari Bandara Ilaga menuju kompleks pasar menggunakan truk.
Namun, saat tiba di lokasi kejadian, terjadi serangan oleh orang tak dikenal (OTK) yang secara cepat membuka pintu truk dan merampas senjata milik personel.
“Bripda Paulus Ongirwalu berusaha menahan pelaku, namun pelaku berhasil melarikan diri membawa kabur senjata setelah memberikan perlawanan yang keras,” ungkap Benny.
Benny mengatakan, tanpa ragu, personel KP3 Udara yang dibackup oleh Satgas Tindak ODC dan Satgas Elang BIN langsung melakukan pengejaran dan penyisiran di sekitar area kejadian.
Dia mengatakan, diperkirakan pelaku melarikan diri ke arah Kampung Mundidok, Distrik Gome Utara, Kabupaten Puncak, yang juga merupakan markas kelompok bersenjata (KKB).
“Beberapa waktu pascakejadian, masih terjadi kontak senjata dalam upaya menangkap pelaku perampasan senjata anggota polisi,” ujarnya.
Menurut Benny, kepolisian memperketat pengamanan dan melakukan upaya maksimal untuk menangkap pelaku serta mengembalikan senjata yang dirampas agar keamanan dan ketertiban masyarakat di daerah tersebut dapat terjaga dengan baik. (*)