GridHot.ID - Sadis, mungkin kata itulah yang cukup menggambarkan pelajar SMK berinisial J (16) di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.
Bagaimana tidak? Ia dengan tega membunuh satu keluarga yang terdiri dari 5 orang yang merupakan tetangganya sendiri.
Terungkap pengakuan mengerikan yang dilontarkannya usai menghabisi 5 korbannya.
Melansir tribunjakarta.com, miris, pelaku pembunuhan di Penajam Paser Utara ternyata sempat melakukan pemerkosaan kepada ibu dan anak.
Pemerkosaan itu dengan teganya dilakukan pelaku ketika Sri dan anak sulungnya, RJS sudah meninggal dunia.
Saat ditemukan polisi, korban dalam keadaan tidak mengenakan pakaian.
"Dari keterangan pelaku setelah melakukan pembunuhan pelaku melakukan pemerkosaan terhadap ibu dna anak yang dewasa, setelah itu ditinggakan," kata Supriyanto.
Seolah tak terjadi apa-apa, pelaku dengan santainya pulang ke rumah setelah menghilangkan nyawa lima orang.
Sampai di rumah, pelaku pun mengajak kakaknya untuk melapor ke Ketua RT karena mengaku melihat tetangganya dibunuh.
Pelaku bahkan memberikan kesaksian palsu di Polres Penajam Paser Utara.
Namun penyelidikan dan olah TKP juga terus dilakukan.
Seiring keluarnya hasil olah TKP dan keterangan yang diberikan olehnya tidak masuk akal, maka ditetapkan bahwa ia adalah tersangka tunggal kasus ini.
Tersangka diketahui masih dibawah umur, yakni kurang dari 18 tahun dan merupakan siswa salah satu sekolah menengah di Babulu.
Dilansir dari tribunsumsel.com, pengakuan JND, pelaku pembunuhan lima orang satu keluarga kekasihnya di Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur.
Pelaku yang masih berstatus siswa SMK ini tertunduk lesu saat mengakui perbuatannya di depan polisi.
Dalam satu keluarga yang tewas diketahui terdapat lima orang yang terdiri dari suami, istri dan ketiga orang anak.
Korban, yakni pasangan suami istri bernama Waluyo (35) dan Sri Winarsih (34) serta tiga anaknya, RJS (15), VDS (11) dan ZAA (3).
Melansir dari Instagram @julak_hairot_official, tampak JND beberapa kali menghela nafas berat saat menguraikan kronologi kejadian.
"Masuk kamar langsung buka kelambu, parangi leher juga," ujar polisi kepada pelaku.
"Kepala empat kali, leher lima kali, saya buka kelambu langsung tebas," ungkap JND sambil merasa kesakitan.
Ditanya merasa menyesal, JND hanya diam tak kuasa menunduk menopangkan kepalanya di atas lengan merasa bak lemah tak berdaya.
"Ini pusing," katanya.
"Terakhir Risa yang kamu bunuh ya," kata polisi.
"Iya," ujar JND.
JND pun mengakui bahwa ia sempat menyetubuhi korban ibu dan anak setelah membunuh.
"Mamaknya dulu, kembali lagi ke kamar Risa," ujarnya.
Diketahui, peristiwa pembunuhan ini terjadi pada Selasa (6/2/2024) dini hari di Desa Babulu Laut, Kecamatan Babulu, Kabupaten Penajam Paser Utara.
Kelima korban tewas bersimbah darah usai ditebas parang oleh JND.
Kejadian bermula saat pelaku yang juga tetangga korban, JND, dengan sengaja memadamkan listrik di rumah korban.
Diketahui, JND tak langsung secara sekaligus menghabisi nyawa anggota keluarga kekasihnya.
"Listrik dimatikan melalui meteran, lalu ia masuk sambil membawa parang," menurut informasi dari kepolisian yang tengah memeriksa secara intensif JND di Polres PPU.
Setelah mematikan listrik, pelaku masuk ke rumah korban dan bertemu dengan Waluyo (35).
Saat itulah JND memukul Waluyo dengan parang yang sudah dibawa sejak dari rumah.
Setelah Waluyo terkapar tak berdaya, JND lalu masuk ke satu kamar yang di dalamnya ada Sri Winarsih dan dua anak masing-masing VDS dan ZAA.
JND pun menghilangkan nyawa Sri Winarsih dan kedua anaknya.
Terakhir, JND kemudian menuju ke kamar RJS yang sebelumnya memiliki hubungan asmara dengan JND.
Informasi awal, JND juga langsung mengayunkan parang yang sudah melukai empat orang untuk membunuh kekasihnya, RJS.
"Luka korban rata-rata di kepala," sambung Kapolres AKBP Supriyanto.(*)