Gridhot.ID - Viral kasus seorang wanita bernama Riska Anisa atau yang lebih dikenal dengan sosok Cinderella tewas diduga akibat overdosis.
Dikutip Gridhot dari Tribun Kaltim, Cinderella tewas diduga akibat overdosis saat menghadiri pesta hajatan di Banyuasin, Sumatera Selatan.
Video tewasnya Cinderella bahkan sempat viral di sosial media.
Wanita tersebut awalnya sedang berjoget di pangkuan seorang pria.
Namun dirinya tiba-tiba terjatuh hingga kejang-kejang sebelum akhirnya tak sadarkan diri.
Saat kejadian tersebut, dentuman musik masih terus dilantunkan.
Namun karena tak kunjung sadar, para teman-temannya yang berada di lokasi kejadian langsung membawanya untuk mendapatkan perawatan.
Kasus ini kemudian viral di sosial media.
Pasalnya, video tersebut menunjukkan adanya dugaan pengonsumsian minuman ataupun obat-obatan.
Pihak kepolisian pun berusaha mengusut kasus kematian Cinderella.
Namun anehnya kasus tersebut malah tidak dilanjutkan oleh pihak keluarga.
Dikutip Gridhot dari Tribun Jatim, Kapolres Banyuasin mengungkapkan bahwa pihak keluarga RA menolak untuk memperpanjang kasus kematian korban.
Keluargannya juga menolak korban dibawa ke rumah sakit untuk diotopsi.
"Kami juga sudah meminta keterangan dari keluarga korban, mereka mengatakan bila kasus ini tidak mau dilanjutkan pemeriksaannya atau diperpanjang. Selain itu, saat korban di bawa ke rumah sakit, pihak keluarga juga menolak untuk dilakukan visum ataupun autopsi," ujar Kapolres Banyuasin AKBP Ferly Putra Rosa.
Meski dari pihak keluarga menolak untuk memperpanjang kematian korban, dan korban sendiri sudah dimakamkan, akan tetapi dari pihak Polres Banyuasin akan tetap melakukan proses penyelidikan.
Polres Banyuasin masih akan terus mendalami kasus ini, sampai menemukan secara pasti apa penyebab tewasnya korban.
Apakah korban memang tewas karena overdosis ataukah memang ada hal lain.
Sebab jika benar korban meninggal akibat overdosis, pihaknya akan mencari tau dari mana korban mendapat barang tersebut.
"Kejadiannya di Desa Suka Pindah, Kecamatan Rambutan Banyuasin. Kasus ini, masih terus kami selidiki terutama untuk memanggil teman-teman korban. Apakah betul korban ini meninggal karena diduga overdosis atau ada hal ini.
Bila memang nantinya karena overdosis, akan lebih intens lagi kami melakukan penyelidikan, barangnya dari mana, mereka beli dimana dan berapa banyak," ungkap Ferly.
Sementara itu, polisi tengah menyelidiki penyebab tewasnya Cinderella diantaranya dengan meminta keterangan dari sejumlah saksi yang ada di lokasi kejadian, kades, pemilik hajatan hingga warga sekitar.
Terlebih, kuat dugaan adanya penggunaan narkotika baik dari korban maupun cowok rambut pirang yang bersama Cinderella saat menikmati acara orgen tunggal.
Namun kini, pria berambut pirang itu kini keberadaannya tak diketahui, ia hilang bak ditelan bumi termasuk sejumlah teman-teman korban.
"Baru itu yang kami mintai keterangan, sedangkan cowok yang terekam bersama korban menghilang. Selain cowok yang bersama korban, orang-orang yang mengantar korban ke rumah sakit juga ikut menghilang," ungkap Ferly.
Kendati demikian, sampai sekarang keluarga Cinderella dikabarkan belum membuat laporan polisi atas kematian korban.
Tetapi, Kapolres Banyuasin, AKBP Ferly Rosa Putra mengatakan pihaknya akan tetap melakukan penyelidikan kasus ini.
"Awalnya, pihak keluarga yang melapor kepada kami dan sekarang malah tidak mau membuat laporan polisi. Mungkin, ini karena aib dan keluarga tidak mau melanjutkan. Kami paham itu, tetapi ini sudah menjadi sorotan publik," jelas Ferly.
(*)