Duel Satu Lawan Satu Pakai Celurit saat Tawuran, 1 Siswa SMK di Depok Tewas dengan Usus Terburai

Minggu, 11 Februari 2024 | 18:35
Kolase Foto Tribun Jakarta/TribunnewsDepok

Kolase Foto Kapolres Metro Depok Kombes Arya Perdana menunjukkan senjata tajam dan tawuran pelajar di Cipayung, Kota Depok, Kamis (7/2/2024).

GridHot.ID - Telah terjadi tawuran antara dua kelompok pelajar Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Kota Depok pada Kamis (7/2/2024) sekira pukul 17.00 WIB.

Tawuran tersebut berlangsung di Jalan Raya Cipayung, Kota Depok.

Melansir TribunDepok.com, dua kelompok pelajar SMK itu tawuran menggunakan senjata tajam.

Di antara suasana tawuran itu, muncul duel satu lawan satu memakai celurit.

Nahas, dalam duel satu lawan satu itu, satu pelajar meninggal dunia karena tersabet celurit di bagian perut.

Kapolres Metro Depok Kompol Arya Perdana, mengungkapkan, korban meninggal dunia berinisial CSP (15).

Arya mengatakan korban mengalami luka menganga di bagian perut hingga ususnya terburai.

"Ia dibawa ke RS tapi nyawa sudah tak tertolong," kata Arya di Mapolres Metro Depok, Sabtu (10/2/2024), dikutip dari TribunnewsDepok, Sabtu (10/2/2024).

Pelaku yang menyabet CSP menggunakan celurit disebut juga mengalami luka.

Namun, luka pelaku tidak separah korban.

Baca Juga: Artis Cantik Ini Idap Penyakit Gegara Sering Suntik Putih, Kini Sesali Gaya Hidupnya di Masa Lalu

"Pelaku ada duel satu lawan satu, tapi yang satu ini tidak terlalu terluka parah tapi yang satu meninggal dunia (korban)," ungkap Arya.

Saat ini, pihak kepolisian telah mengamankan dua pelaku yang diduga membunuh korban CSP dengan menggunakan sajam.

Atas tindakannya, satu pelaku dijerat dengan Pasal 351 KUHP tentang Penganiayaan dengan ancaman hukuman 2 tahun 8 bulan.

Sedangkan pelaku lainnya, dijerat dengan Pasal 338 tentang Pembunuhan dengan ancaman 20 tahun penjara.

Adu Gengsi

Kombes Pol Arya Perdana menjelaskan tawuran antar pelajar tersebut dipicu gengsi dua sekolah SMK.

"Jadi ceritanya ada semacam gengsi di antara sekolah, mereka untuk melakukan tawuran," kata Arya.

"Sistemnya mereka mencari mana lawan yang bisa diajak tawuran, nah ketika dapet lawan ya mereka laksanakan tawuran itu," sambungnya.

Dari hasil penyelidikan polisi, dua kelompok pelajar yang terlibat tawuran tersebut tidak memiliki permasalahan satu sama lainnya.

"Mereka beneran pengin tawuran saja, jadi enggak ada penyebab seperti singgungan apa atau masalah sosial apa,” pungkasnya.

Baca Juga: Viral Detik-detik TKI Tawuran di Taiwan, 1 Tenaga Kerja Asal Trenggalek Meninggal Dunia, KDEI Taipei Buka Suara

(*)

Tag

Editor : Siti Nur Qasanah

Sumber Tribundepok.com