GRIDHOT.ID-Menurut kepercayaan Primbon Jawa, kedutan di tengkuk bisa dianggap memiliki berbagai arti.
Berikut adalah 6 arti kedutan di tengkuk menurut Primbon Jawa:
1. Kedutan di tengkuk sebelah kiri
Dalam tradisi Jawa, kedutan di bagian kiri tubuh sering dihubungkan dengan keberuntungan datang.
Misalnya, jika seseorang mendapati kedutan di tengkuk sebelah kiri, hal itu bisa diartikan sebagai tanda bahwa akan ada keberuntungan atau rezeki yang datang dari arah yang tidak terduga.
2. Kedutan di tengkuk sebelah kanan
Sebaliknya, kedutan di tengkuk sebelah kanan bisa dianggap sebagai pertanda yang kurang menguntungkan.
Baca Juga: 4 Arti Kedutan di Tengkuk Leher, Akan Mendapat Kabar Penting
Ini bisa diartikan sebagai tanda akan ada masalah atau rintangan yang perlu dihadapi.
3. Kedutan di tengkuk bagian atas
Kedutan di bagian atas tengkuk mungkin dihubungkan dengan kekhawatiran atau stres yang sedang dirasakan seseorang.
Ini bisa menjadi peringatan untuk berhenti sejenak, bersantai, dan mengurangi beban pikiran.
4. Kedutan di tengkuk bagian bawah
Kedutan di bagian bawah tengkuk sering dianggap sebagai pertanda akan ada perubahan dalam kehidupan seseorang.
Perubahan ini bisa bersifat positif atau negatif, tergantung pada konteks dan keadaan individu.
Baca Juga: 3 Mitos Arti Kedutan di Hidung, Konon Terkait Hubungan Asmara
5. Kedutan berulang-ulang
Jika kedutan terjadi secara berulang-ulang, hal itu sering dianggap sebagai sinyal bahwa ada pesan atau peringatan yang ingin disampaikan kepada seseorang.
Ini bisa menjadi panggilan untuk lebih memperhatikan kesehatan, emosi, atau situasi di sekitar.
6. Kedutan dalam waktu tertentu
Dalam beberapa tradisi Primbon Jawa, kedutan mungkin juga dihubungkan dengan waktu tertentu dalam hari atau bulan.
Misalnya, kedutan pada waktu-waktu tertentu dianggap memiliki makna khusus, seperti pertanda baik atau buruk berdasarkan kalender Jawa.
Namun, penting untuk diingat bahwa interpretasi ini berasal dari kepercayaan dan tradisi tertentu, dan tidak ada bukti ilmiah yang mendukung klaim-klaim tersebut.
Orang-orang mungkin menganggap kedutan sebagai sesuatu yang sederhana dan tidak signifikan, sementara yang lain masih mempercayai maknanya menurut tradisi primbon.
(*)