GridHot.ID - Asma (45) pemilik warung di Karawang yang dibunuh pacar sesama jenisnya ternyata memiliki istri yang menjadi tenaga kerja wanita (TKW).
Saat istrinya bekerja, Asma menjalin hubungan terlarang dengan Wahyudin (28).
Terungkap ucapan Asma hingga membuat Wahyudin sakit hati dan nekat melakukan penghilangan nyawa.
Dilansir dari tribunjakarta.com, ucapan seorang pemilik warung bernama Asma (45) membuat kekasih sesama jenisnya, Wahyudin (28) sakit hati hingga nekat melakukan aksi pembunuhan.
Asma tewas di tangan Wahyudin di rumahnya di Desa Manggungjaya, Kecamatan Cilamaya Kulon, Karawang, pada Kamis (15/2/2024) malam.
Sebelumnya, Asma dan pelaku rupanya sudah saling mengenal sejak empat tahun pada tahun 2019.
Korban sempat bertanya kepada pelaku apakah 'dijual'.
Pelaku pun menjawab bisa dan meminta bayaran sebesar Rp 200 ribu. Namun korban menawar hingga sepakat dengan harga Rp 170 ribu.
"Tercatat pelaku dan korban melakukan hubungan badan sebanyak delapan kali, dengan imbalan atau bayaran ada yang Rp 200 ribu, Rp 170 ribu dan Rp 150 ribu," kata Kapolres Karawang, AKBP Wirdhanto Hadicaksono.
Singkat cerita, pada Januari 2024 lalu, pelaku meminjam uang kepada Asma karena perlu untuk kebutuhan mendesak.
Diberi Rp 150 ribu, pelaku pun sempat menjaminkan KTP nya kepada Asma.
Namun pada 14 Februari 2024, pelaku meminta izin untuk mengambil KTP nya dulu karena harus mengambil bansos.
Saat itu, korban pun mengizinkan dengan syarat berhubungan badan terlebih dulu.
"Karena butuh untuk bantuan beras juga akhirnya dilayani," katanya.
Tetapi, Asma kemudian kembali meminta Wahyudin untuk kembali berhubungan badan pada Kamis (15/2/2024) sekira pukul 02.00 WIB.
Wahyudin menolak karena sudah ada perjanjian sebelumnya bahwa dirinya akan diberikan KTP setelah melakukan hubungan badan sekali saja.
Namun korban Asma terus memaksa pelaku untuk berhubungan badan.
Pada akhirnya, keluar ucapan yang tak mengenakan dari mulut Asma hingga membuat pelaku sakit hati.
Asma disebut menghina pelaku lemas saat berhubungan badan.
“Tersangka tersinggung dan melakukan pembunuhan terhadap korban dengan cara mencekik leher, mendorong korban ke arah belakang hingga kepala bagian belakang korban membentur pintu kayu dan kembali mencekik leher kemudian menginjak-nginjak korban hingga tewas,” ungkapnya.
Setelah itu, tersangka langsung mengambil KTP, kemudian Wahyudin turut mengambil handphone dan sepeda motor milik korban.
Lalu sebelum pelaku pergi, pelaku mengunci korban yang sudah dalam keadaan tidak bernyawa dan pelaku juga mengunci pintu rumah korban.
Di perjalanan pulang, tersangka membuang kunci rumah tersebut di sawah dan langsung melarikan diri.
Melansir tribunjateng.com, pembunuhan pria bernama Asma (45) diduga dilatarbelakangi oleh masalah asmara sesama jenis.
Terduga pelaku yang ditangkap bernama Wahyudin (28) diduga telah membunuh korban.
Peristiwa pembunuhan itu diketahui terjadi di rumah korban, Desa Sumurgede, Kecamatan Cilamaya Kulon, Kabupaten Karawang, Jawa Barat.
Kepala Kepolisian Resor Karawang AKBP Wirdhanto Hadicaksono mengatakan, Asma ditemukan tewas pada Kamis (15/2/2024).
Setelah itu, polisi pun mulai menggelar olah tempat kejadian perkara (TKP) sampai mengumpulkan keterangan saksi dan bukti.
"20 Februari 2024, malam hari menjelang dini hari, pelaku berhasil diamankan dirumahnya di Desa Kiara," kata Wirdhanto saat memberikan keterangan pers di Mapolres Karawang, Kamis (22/2/2024).
Wirdhanto menduga dalam kasus pembunuhan Asma ada unsur hubungan sesama jenis.
Kedua orang ini disebut berkenalan melalui media sosial pada tahun 2019 lalu, dengan Asma menghubungi lebih dulu.
Asma diketahui memiliki warung, sedangkan Wahyudin buruh harian lepas.
Adapun pembunuhan bermula saat Wahyudin meminjam uang Rp 150.000 kepada Asma dengan jaminan Kartu Tanpa Penduduk (KTP).
Karena mau ada pembagian bantuan sosial beras dan membutuhkan KTP, Wahyudin berniat mengambil KTP-nya pada Asma.
Asma pun mengajak Wahyudin ke rumahnya.
"Ini 14 Februari malam. Mereka sempat ketemu diwarung, TKP rumah korban. Sempat bercengkrama dan meminum miras," kata Wirdhanto.
Kepada polisi, Wahyudin mengaku sakit hati dengan kata-kata Asma.
Kemudian, pada Kamis (15/2/2024) dini hari, Wahyudin pun melampiaskan kekesalannya dengan cara mencekik Asma hingga mati lemas.
"Setelah itu tersangka (Wahyudin) berupaya melarikan diri, namun mengambil hp korban dan sepeda motor.
Akhirnya pelaku mengunci pintu dan meninggalkan TKP," kata Wirdhanto.
Selain membekuk tersangka, polisi juga menyita sejumlah barang bukti di antaranya sebuah telepon genggam dan motor milik korban, pakaian, kain lap, tas dompet, dan sebotol minuman keras.(*)