GridHot.ID - Didot Alfiansyah merupakan salah satu pelaku pembunuhan berencana terhadap wanita bernama Indriana Dewi Eka Saputri (24).
Didot Alfiansyah diketahui telah menjalin kasih dengan Indriana cukup lama.
Namun, Didot Alfiansyah tega menghabisi kekasihnya itu hanya karena menuruti permintaan kekasihnya yang lain yakni Devara Putri Prananda, caleg legeslatif DPR RI Dapil Jawa Barat IX dari Partai Garuda.
Berikut sederet informasi tentang sosok Didot Alfiansyah yang dilansir dari berbagai sumber.
1. Memanipulasi Indriana
Melansir TribunJakarta.com, terungkap bahwa Indriana, korban pembunuhan berencana di Bukit Pelangi, Bogor, hanya dimanfaatkan secara ekonomi oleh pacarnya, Didot Alfianyah.
Didot memanipulasi Indriana selama menjalin hubungan asmara hingga korban mau menyerahkan sejumlah harta benda hasil kerja kerasnya, salah satunya mobil Honda Brio.
"Katanya dipinjam pacarnya, tapi dikasih sama BPKB-nya," kata Ketua RT 06/RW 14, Eko Sudiyanto di Jatinegara, Jakarta Timur, Senin (4/3/2024).
Mobil itu, biasa diparkir korban dekat unit kontrakannya di RT 06/RW 14, Cipinang Besar Utara, Jatinegara, Jakarta Timur.
Namun sejak diserahkan ke Didot, hingga kini tidak diketahui pasti keberadaan unit mobil yang dibeli Indriana dari hasil kerja keras itu.
2. Dibantu Dapat Pekerjaan oleh Indriana
Selain soal materi, melansir TribunJakarta.com, Didot rupanya juga ditolong oleh Indriana mendapatkan pekerjaan.
Didot rupanya bisa bekerja di kantor bonafide berkat bantuan dari Indriana.
Ketua RT 06/RW 14, Eko Sudiyanto, mengatakan Didot dimasukkan Indriana ke kantor dan divisi yang sama dengannya sekitar 2 bulan lalu.
Menurut polisi, Indriana bekerja sebagai broker di sebuah perusahaan di kawasan SCBD, Jakarta Selatan.
Namun menurut keluarganya, Indriana bekerja di bagian marketing.
Lalu bukannya berterima kasih, Didot dan kekasihnya, Devara Putri Prananda, justru merencanakan pembunuhan terhadap Indriana.
3. Sering Berkunjung ke Rumah Indriana
Melansir TribunJakarta.com, Didot rupanya sering berkunjung ke rumah Indrina, sebelum melakukan pembunuhan.
Hal itu dikatakan oleh orang tua Indriana, Mohamad Roi (56) dan Endang Tatik (54).
Endang mengaku mengenal sosok Didot karena sering datang ke rumah.
Sosok Didot yang dikenal baik membuat Endang tak habis pikir pelaku tega menghabisi Indriana.
"Saat bulan puasa juga si DA (Didot) sering ke rumah buka puasa bareng. Gak kepikiran saja bisa melakukan itu," kata Endang kepada TribunJakarta.com, Senin (4/3/2024).
Di sisi lain, Mohmad Roi mengaku hanya ingin para pelaku diberi hukuman setimpal.
Terlebih, mereka telah menghilangkan nyawa putri kesayangannya dengan cara sadis.
"Saya berharap hukuman yang setimpal perlu dibekan. Kalau bisa mati," katanya.
4. Kirim Pesan "Done" ke Devara
Melansir Kompas.com, setelah membunuh Indriana, Didot mengirim pesan singkat via WhatsApp kepada Devara Putri Prananda.
Didot mengirim pesan bertuliskan "done".
"Tersangka DA (Didot)mengirim WA (WhatsApp) kepada tersangka DP (Devara) dengan tulisan 'done' (selesai)," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jabar, Kombes Pol Jules A Abast, saat rilis pengungkapan kasus di Mapolda Jabar, Kota Bandung, Jawa barat, Senin (4/3/2024).
Setelah itu, Dodit menyuruh Devara ke rumah Indriana untuk memastikan bawah orang tua korban tidak panik.
"DA menyuruh DP ke rumah korban dengan mengantar makanan berpura-pura sebagai Shopee Food untuk memastikan ibu korban tak panik," ucapnya.
Kronologi Pembunuhan
Melansir TribunJakarta.com, Indriana Dewi Eka Saputri tewas dibunuh di Bukit Pelangi Bogor, pada 20 Februari 2024 lalu.
Indrianadibunuh oleh Muhammad Reza Swastika atas perintah Didot Alfiansyah dan Devara Putri Prananda.
Pembunuhan tersebut diduga dilatarbelakangi oleh cemburu buta dan cinta segita.
Devara Putri Prananda rupanya mengetahui hubungan asmara Didot Alfiansyah dengan Indriana.
Karena cemburut buta, Devara lalu meminta Didot Alfiansyah menghabisi nyawa korban.
Hal ini kemudian dituruti oleh pelaku Didot Alfiansyah.
Keduanya lalu meminta bantuan Muhammad Reza untuk menghabisi nyawa korban dengan iming-iming imbalan Rp50 juta.
Saat peristiwa terjadi, korban diajak jalan-jalan oleh pelaku Didot dan Reza menggunakan mobil sewaan.
Kedua pelaku mengajak korban pergi bersama ke kawasan Sentul, Bogor.
Hingga setibanya di sana, Reza menjerat Indriana dengan ikat pinggang hingga korban tak bernapas.
Jasad korban lalu dibuang ke jurang di belakang Tugu Gajah Kota Banjar dengan ditutup menggunakan selimut, pada Jumat (23/2/2024).
Jasad Indriana ditemukan pada 25 Februari 2024.
Atas perbuatannya, para pelaku telah ditetapkan sebagai tersangka dan dijerat Pasal 340, 338 dan 365 ayat (4 ) KUHP, dengan ancaman pidana mati atau penjara seumur hidup.
(*)